Bagaimana cara yang efektif dalam membuat target omzet & profit pada sebuah bisnis desain interior?
Bisnis interior merupakan salah satu bisnis jasa yang sangat menjanjikan untuk siapa pun kembangkan.
Bisnis desainer interior memiliki pasar yang sangat luas, mulai dari tingkat pasar menengah hingga menengah ke atas.
Untuk memulainya, kamu perlu memahami tahapan membuat target omzet dan profit pada bisnis desain interior yang akan kamu jalankan.
Daftar Isi
5 Cara Mudah Membuat Target Omzet & Profit di Bisnis Desain Interior
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu kamu perlu merencanakan banyak hal; salah satunya adalah menentukan target pendapatan dan keuntungan.
Tanpa adanya perencanaan ini, kemungkinan bisnismu hanya akan berjalan di tempat dan sulit untuk berkembang.
Nah, berikut adalah beberapa cara atau tahapan yang bisa kamu ikuti untuk membuat target omzet pada bisnis desain interior.
Silakan disimak!
1. Menghitung modal awal
Modal awal merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam melakukan perhitungan target omzet dan profit pada bisnis desain interior.
Modal awal dapat memengaruhi besarnya target omzet yang akan bisnismu capai.
Pada bisnis jasa desain interior, kebanyakan modal merupakan barang dalam jangka waktu panjang. Modal barang yang dapat kamu pergunakan dalam jangka waktu panjang tersebut, antara lain:
- Tablet, komputer, atau laptop.
- Software desain interior.
- Peralatan penunjang elektronik; seperti colokan, kabel, dan sebagainya
- Peralatan penunjang komputer; seperti mouse, keyboard, dan sebagainya
Sebagai gambaran dan contoh, modal awal yang kamu butuhkan untuk membangun bisnis desain interior adalah sebesar Rp9.000.000,00 hingga Rp15.000.000,00.
2. Menentukan biaya operasional
Setelah menghitung keseluruhan modal awal, selanjutnya kamu perlu menentukan dan menghitung biaya operasional yang bisnismu butuhkan.
Biaya operasional sendiri merupakan biaya sarana dan prasarana pendukung untuk mengadakan suatu aktivitas bisnis, agar mencapai target omzet.
Biaya yang harus kamu keluarkan sangat beragam, tergantung pada kebutuhan bisnis.
Berikut ini adalah beberapa biaya operasional yang mungkin kamu butuhkan:
- Biaya sewa gedung, apabila kamu menjalankan bisnismu tidak di rumah.
- Biaya gaji karyawan, apabila bisnismu membutuhkan karyawan tambahan.
- Biaya promosi dan marketing.
- Biaya utilitas energi; seperti listrik dan air.
- Biaya alat tulis kantor untuk penunjang pekerjaan.
- dan lain sebagainya.
Biaya-biaya tersebut dapat kamu perhitungkan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan keadaan bisnis yang kamu jalankan.
Namun, sebagai gambaran dan contoh, perkiraan biaya operasional per bulan untuk bisnis desain interior adalah sekitar Rp5.000.000,00.
3. Menentukan harga pokok produksi
Setelah menentukan besarnya modal awal dan biaya operasional dalam pembuatan target bisnis desainer interior, maka selanjutnya kamu dapat menentukan dan menghitung harga pokok produksi, atau HPP.
Harga pokok produksi merupakan besarnya harga jasa, di mana tidak menimbulkan keuntungan dan kerugian pada bisnis.
Sehingga, bisa kamu katakan bahwa besarnya HPP pada bisnis desain interior belum termasuk dengan laba yang kamu inginkan.
Nilai HPP bisa kamu peroleh dengan cara menambahkan total modal dan biaya operasional, dan kemudian kamu bagi dengan banyaknya produk atau jasa yang bisa bisnismu hasilkan.
Misalnya saja, pada perhitungan sebelumnya, total modal awal, yaitu Rp15.000.000,00.
Namun, karena modal tersebut adalah jangka panjang, kamu dapat menghitung 50% nya, yaitu Rp. 7.500.000. Kemudian, tambahkan dengan biaya operasional sebesar Rp5.000.000,00, sehingga menjadi Rp12.500.000,00
HPP bisa kamu hitung dalam satu bulan, sehingga bisa kamu perkirakan berapa banyak produk jasa yang dapat kamu buat dalam satu bulan.
Sebagai contoh, kamu mampu membuat 10 produk jasa, maka nilai HPP adalah Rp12.500.000,00 dibagi 10, yaitu Rp1.250.000,00.
4. Menentukan harga jual
Setelah menentukan HPP, selanjutnya kamu dapat menentukan harga jual jasa, agar dapat membuat target omzet bisnis desain interior.
Untuk penentuan ini, tidak ada perhitungan khusus. Semuanya bisa kamu sesuaikan dengan keinginan dan kondisi bisnis, namun tetap berpatokan pada nilai HPP.
Kamu dapat membagi produk jasa dalam beberapa kategori, misalnya:
- Jasa desain ruangan: Rp1.250.000,00 + 20% = Rp1.500.000,00
- Jasa desain rumah: Rp1.250.000,00 + 50% = Rp1.875.000,00
- Jasa desain gedung: Rp1.250.000,00 + 100% = Rp2.500.000,00
Harga di atas adalah harga jasa yang dapat kamu berikan kepada para konsumen.
Kamu dapat menaikkan dan menurunkan harga jasa, sesuai dengan kebutuhan dan target pasar.
5. Menentukan target omzet penjualan
Setelah menentukan harga jual, selanjutnya kamu dapat menentukan target omzet penjualan di bisnis desain interior.
Target omzet penjualan bisa kamu hitung berdasarkan modal awal dan biaya operasional.
Pada perhitungan sebelumnya, kamu mendapatkan total modal awal dan biaya operasional sebesar Rp12.500.000,00.
Jika kamu ingin mendapatkan laba kotor sebesar 200%, maka kamu harus menghasilkan penjualan sebesar Rp25.000.000,00.
Laba kotor tersebut dapat kamu rincikan ke dalam beberapa kategori penjualan. Misalnya seperti:
- 6 Jasa desain ruangan: Rp8.000.000,00
- 6 Jasa desain rumah: Rp11.000.000,00
- 3 Jasa desain gedung: Rp7.500.000,00
Jika berhasil mendapatkan target tersebut, kamu dapat mendapatkan pemasukan sebesar 200%.
Yuk, Buat Target Omzet & Profit di Bisnis Desain Interior Milikmu!
Ulasan di atas merupakan ulasan tentang tahapan dan cara membuat target omzet untuk bisnis desain interior yang sedang kamu rintis.
Untuk memulai bisnis ini, kamu memang harus membuat target omzet terlebih dahulu, sehingga dalam menjalankan bisnis nantinya, kamu memiliki patokan yang jelas dan pasti.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!