Apa saja analisis pasar yang perlu kamu lakukan untuk mengembangkan sebuah bisnis kopi?
Pada saat kamu menjalankan sebuah bisnis, tentu kamu harus melakukan riset terlebih dahulu terhadap beberapa hal.
Misalnya, seperti minuman kopi apa yang disukai banyak orang, jenis minuman apa yang tampaknya akan menjadi tren, siapa saja bisnis yang menjadi sainganmu, dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut perlu kamu analisis terlebih dahulu, dan hasilnya bisa kamu gunakan untuk mengembangkan bisnismu ke depannya.
Lantas, apa saja sih analisis pasar yang bisa kamu lakukan, sebelum kamu benar-benar terjun menjajal bisnis kopi?
Daftar Isi
3 Cara Analisis Pasar untuk Mengembangkan Bisnis Kopi
Analisis pasar lazim dilakukan sebelum seseorang memulai sebuah bisnis.
Hal ini cukup penting, karena hasil analisis-analisis ini nantinya dapat digunakan untuk mengarahkan perkembangan bisnismu.
Tanpa data dan informasi dari hasil analisis, bisnismu mungkin akan kesulitan untuk berkembang karena kamu tidak tahu sama sekali mengenai target konsumen dan tingkat persaingan di sekitarmu.
Nah, berikut adalah beberapa analisis yang perlu kamu lakukan sebelum menjalankan sebuah bisnis kopi.
Silakan disimak!
1. Analisis konsumen
Analisis pertama yang perlu kamu lakukan adalah analisis terhadap konsumen.
Kamu perlu melakukan segmentasi pasar, untuk memetakan kelompok konsumen mana yang bisa kamu jadikan target penjualan.
Segmentasi pasar adalah salah satu kegiatan analisis yang perlu kamu lakukan, untuk memetakan kelompok konsumen mana yang sesuai karakteristiknya dengan produk yang kamu jual.
Sebagai contoh, kamu bisa menyasar kelompok konsumen pekerja kantoran, mahasiswa, atau konsumen lain yang hanya ingin membeli minuman dan menikmati suasana di gerai kopi.
Jika mereka adalah target konsumenmu, maka kamu perlu memilih lokasi gerai kopi di wilayah yang ramai akan aktivitas-aktivitas para konsumen tersebut.
Kamu akan sulit mendapatkan konsumen yang banyak jika lokasi bisnis yang kamu incar adalah di daerah yang sepi dari aktivitas mereka.
Segmentasi pasar juga meliputi detail mengenai perilaku konsumen.
Misalnya, untuk para pekerja kantoran, biasanya mereka akan banyak membeli minuman kopi sebelum jam kerja dimulai, pada saat jam istirahat, dan pada jam makan siang.
Konsep yang sama perlu kamu lakukan juga terhadap kelompok konsumen yang lain.
2. Analisis kompetitor
Selain mengetahui informasi detail mengenai calon konsumen, kamu juga perlu membaca strategi yang dijalankan oleh para kompetitor.
Apa saja strategi yang mereka jalankan, dan mana yang bisa kamu contoh?
Buatlah daftar beberapa kompetitor yang kamu ketahui; kompetitor yang unggul dan kompetitor yang lokasinya berada di dekat bisnismu.
Lalu, lakukanlah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) pada masing-masing dari mereka.
Dari informasi tersebut, kamu dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan dari tiap kompetitor.
Misalnya, kompetitor X memiliki lokasi strategis di tengah-tengah aktivitas konsumen, namun tidak memiliki layanan online delivery.
Di sisi lain, kompetitor Y mampu menyediakan layanan online delivery yang lengkap, tetapi lokasinya sendiri berada jauh dari pusat keramaian.
Kamu bisa menggunakan kelemahan-kelemahan mereka dan menjadikannya sebagai keunggulanmu.
Contohnya, kamu bisa menyediakan layanan online delivery yang lumayan beragam, sekaligus memilih lokasi yang ada di pinggir pusat keramaian, serta juga menyediakan layanan dine-in.
Dengan begitu, kedudukan bisnis kopimu menjadi lebih unggul dari kedua kompetitor tersebut.
Konsep yang sama juga dapat kamu terapkan saat menentukan harga jual produk nantinya.
3. Analisis harga produk
Analisis terakhir yang perlu kamu lakukan adalah penentuan harga jual produk yang kompetitif.
Harga jual produk haruslah tidak terlalu mahal untuk konsumen, tidak terlalu rendah hingga merugikan bisnismu, dan juga tidak terlalu jauh dari harga pasaran yang dipasang oleh para kompetitor.
Jangan khawatir. Untuk menentukan harga jual yang kompetitif, tidaklah sesulit yang kamu bayangkan.
Gunakanlah informasi dari analisis SWOT kompetitor sebelumnya.
Dari sana, kamu telah mendapatkan informasi produk beserta harga-harga yang mereka pasang.
Sebagai contoh, kompetitor X memasang harga satu minuman es kopi sebesar Rp25.000,00, sementara kompetitor Y memasang harga Rp20.000,00.
Dengan menghitung biaya operasional dan produksi, kamu bisa saja memasang harga satu produk minuman sebesar Rp22.500,00.
Jika dengan harga yang kamu pasang, kamu masih mendapatkan profit, maka harga jual produkmu sudah lebih unggul dibandingkan dengan kedua kompetitor tersebut.
Ingat, perhatikan juga ongkos operasional dan produksimu, ya.
Jangan sampai kamu terlalu fokus mengungguli kompetitor, tapi malah membuat bisnismu merugi.
Siap Lakukan Analisis Pasar untuk Bisnis Kopi Milikmu?
Itulah beberapa analisis pasar yang bisa kamu lakukan sebelum kamu benar-benar menjalankan sebuah bisnis kopi.
Mulai dari analisis konsumen melalui segmentasi pasar, analisis SWOT dari para kompetitor, hingga analisis harga produk yang kompetitif.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!