Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan & memanfaatkan data konsumen pada sebuah bisnis kopi?
Dalam menjalankan sebuah bisnis, kepemilikan data konsumen merupakan salah satu kunci yang bisa membantu kamu menjadi lebih unggul dalam persaingan.
Tidak terkecuali bagi bisnis food & beverage seperti bisnis kopi.
Pasalnya, dengan memiliki data konsumen, kamu dapat mengelolanya & menghasilkan wawasan yang berguna untuk memasarkan bisnis tersebut ke target konsumen.
Namun, bagaimana cara mendapatkannya, dan bagaimana cara mengelolanya yang sesuai dengan etika & peraturan yang berlaku?
Daftar Isi
Cara Mengelola Data Konsumen pada Bisnis Kopi
Data konsumen merupakan topik yang lumayan hangat dalam dunia bisnis.
Pasalnya, data ini sangat dibutuhkan oleh pemilik bisnis agar dapat menyesuaikan produk/jasa dan brand bisnisnya agar bisa lebih diterima khalayak luas.
Sementara itu, pengelolaan data yang tidak tepat, rentan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dan berujung merugikan konsumen itu sendiri.
Nah, berikut adalah penjelasan singkat mengenai data konsumen, bagaimana mendapatkannya, dan bagaimana mengelolanya sesuai peraturan & etika.
Silakan disimak!
1. Apa itu data konsumen?
Data konsumen adalah informasi yang didapat dari konsumen bisnismu saat mereka berinteraksi, atau mengakses informasi, dari berbagai platform milik bisnis kopimu.
Data-data ini meliputi data diri seperti nama, umur & tanggal lahir, jenis kelamin, alamat email, nomor telepon, dan domisili.
Jika ditelusuri lebih detail, data ini juga bisa meliputi waktu & durasi akses platform, hingga ke jenis perangkat yang digunakan konsumen saat mengaksesnya.
Semakin sering konsumen berinteraksi dengan bisnismu, semakin banyak hal yang bisa dipelari dari konsumen tersebut.
Nah, semua data yang telah dijelaskan di atas, dapat terambil secara otomatis, maupun diambil secara manual, ketika bisnismu berinteraksi langsung dengan para konsumen.
2. Mendapatkan data konsumen
Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan data konsumen.
Berikut adalah contohnya:
Berinteraksi dengan konsumen
Bisnis kopi bisa mendapatkan data konsumen melalui cara berinteraksi langsung dengan konsumen; baik saat konsumen datang ke gerai, maupun saat konsumen berkomunikasi secara online.
Kamu bisa meminta konsumen untuk mengisi data diri di formulir yang telah disediakan, atau meminta mereka untuk mengisi data diri secara daring (melalui aplikasi smartphone atau Google Form).
Jangan lupa, berikan imbalan bagi konsumen yang bersedia untuk mengisi data diri.
Misalnya seperti kupon potongan harga, atau keanggotaan ekslusif dari bisnis kopimu.
Aplikasi online delivery
Konsumen yang memesan produk minuman kopimu melalui aplikasi penyedia jasa online delivery (GoFood, GrabFood, ShopeeFood), tentu sudah memasukkan data dirinya di sana.
Selain itu, kamu pun dapat mengetahui produk mana yang laris dipesan, kapan waktu penjualan paling banyak terjadi, hingga ke wilayah mana yang paling banyak membeli produkmu.
Informasi-informasi tersebut jelas dapat membantumu merencanakan strategi penjualan berikutnya.
Website atau blog
Kamu bisa mendapatkan data analytics yang diambil dari website bisnis kopi.
Data-data tersebut meliputi halaman mana yang paling sering dikunjungi oleh pengguna, dari daerah mana kebanyakan pengguna mengakses situsmu, pada jam berapa mereka aktif mengakses, dan kata kunci apa yang mereka selalu gunakan.
Tools seperti Google Analytics, Google Search Console, dan Google Trends akan sangat membantumu untuk mengolah data-data ini.
Media sosial
Kamu pun juga dapat mengumpulkan data konsumen dari mereka yang mengunjungi profil akun media sosial bisnis kopimu.
Misalnya seperti pada media sosial Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube.
Akun-akun bisnis media sosial ini biasanya menyediakan insights mengenai demografi pengunjung dan preferensi mereka saat mengunjungi akunmu.
Informasi yang didapat biasanya meliputi umur, jenis kelamin, dan lokasi atau domisili.
3. Mengelola data untuk kegiatan marketing
Pemanfaatan data untuk kepentingan pemasaran dapat dilakukan berdasarkan dari jenis masing-masing data yang telah didapat.
Sebagai contoh, data diri yang kamu kumpulkan dengan cara berinteraksi dengan konsumen dapat kamu manfaatkan untuk menyesuaikan brand & produk minuman, agar lebih bisa diterima oleh konsumen yang lebih luas.
Jika terdapat banyak konsumen yang berusia 25-45 tahun & berprofesi sebagai pekerja kantoran, kamu bisa menyiapkan strategi untuk terus mendapatkan perhatian mereka.
Mungkin bisa dengan cara membuat variasi minuman yang segar dan tidak terlalu mahal untuk menemani aktivitas harian mereka di kantor.
Sementara itu, data-data dari aplikasi online delivery dan website dapat kamu gunakan untuk memetakan kebiasaan konsumen saat bertransaksi dan berseluncur di dunia maya.
Jenis promosi apa yang paling banyak digunakan oleh konsumen?
Dari wilayah/kota mana yang paling banyak memesan minuman?
Kamu bisa menyesuaikan strategi promosi dengan informasi-informasi tersebut.
Sedangkan dari website atau blog, kamu pasti akan mendapatkan informasi mengenai keyword favorit, waktu & durasi yang digunakan, dan lain-lain.
Nantinya, kamu hanya tinggal menyesuaikan waktu memasang iklan serta isi konten & copywriting yang sesuai dengan preferensi para konsumen tersebut.
4. Menjaga Keamanan Data
Berbeda dengan data konsumen yang didapat secara otomatis melalui Google maupun media sosial, data diri konsumen yang kamu dapat dari interaksi langsung & pengisian Google Form oleh konsumen sepenuhnya merupakan tanggung jawabmu.
Konsumen yang bersedia mengisi data diri tersebut sudah menyetujui bahwa data tersebut akan disimpan secara aman oleh bisnismu.
Data diri seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, alamat email, dan nomor telepon merupakan data-data pribadi yang penting.
Data-data ini jelas tidak boleh digunakan sembarangan.
Sebaiknya, kamu menyiapkan standar atau SOP khusus dalam kegiatan operasional & kegiatan marketing bisnismu, terutama mengenai pengolahan data pribadi seperti ini.
Jagalah baik-baik data para konsumen, dan segera tentukan siapa-siapa saja yang berhak memiliki akses ke semua informasi pribadi tersebut.
Kelola Data Konsumen Bisnis Kopi Secara Bijak
Itulah penjelasan singkat mengenai data konsumen, bagaimana cara mendapatkan, mengelola, dan bagaimana menjaga keamanannya.
Patut diingat bahwa sesuai peraturan UU ITE, data pribadi maupun data bisnis konsumen tidak bisa digunakan tanpa seizin konsumen tersebut.
Jika bisnismu memang serius mengumpulkan informasi & data dari konsumen, ada baiknya kamu juga berinvestasi dengan menyediakan perangkat sistem komputer yang cukup aman untuk menyimpan serta mengolah semua data konsumen.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!