Bagaimana cara membangun keterikatan emosional dengan konsumen di sebuah bisnis pakaian anak?
Cara membangun keterikatan emosional dengan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan harus kamu ketahui sebagai seorang pemilik bisnis pakaian anak.
Nah, untuk membangun keterikatan tersebut dengan konsumen sendiri, kamu harus pandai dalam menyentuh sisi emosional mereka.
Maka dari itu, ayo ulik apa saja cara untuk membangun keterikatan emosi dengan konsumen lewat artikel di bawah ini!
Daftar Isi
7 Cara Bangun Keterikatan Konsumen di Bisnis Pakaian Anak
Keterikatan emosional dengan konsumen bukanlah hal yang mudah untuk kamu bangun.
Namun walaupun tidak mudah, jangan pesimis karena kamu bisa membangun keterikatan emosi lewat cara-cara berikut ini.
Silakan disimak!
1. Membangun empati
Seperti yang kamu ketahui, empati merupakan kemampuan individu untuk turut merasakan hal yang tengah individu atau kelompok lain rasakan.
Apabila kamu ingin konsumen terikat secara emosional dengan bisnismu, maka kembangkan aspek ini.
Contohnya, ketika konsumen tidak menemukan pakaian anak yang mereka cari, kamu bisa memberikan dukungan berupa solusi atau penawaran khusus untuk barang yang mirip, kamu juga bisa menawarkan restock dalam waktu singkat.
Kamu atau karyawanmu bisa meluangkan waktu sebentar untuk duduk dan mendengarkan keluhan konsumen. Dengan begitu, konsumen bisa merasa bahwa bisnis pakaian anak milikmu memperhatikan betul konsumennya.
Karena sekarang mayoritas pemasaran bisa bisnis lakukan secara online di media sosial, kamu bisa rutin menciptakan konten yang berhubungan dengan empati. Misalnya saja dengan membahas tentang tragedi yang sering berpotensi menimpa anak-anak, dan lainnya.
2. Membiasakan kepekaan diri
Jadi, yang dimaksud dengan kepekaan diri adalah bagaimana kamu atau karyawan memahami serta mengidentifikasi emosi di dalam diri masing-masing, yang mungkin bisa memengaruhi sikap dan perilaku sendiri.
Perubahan emosi tersebut jika tidak kamu arahkan dengan baik, bisa menyebabkan keretakan hubungan dengan konsumen karena kamu salah menyikapi mereka.
Sebagai contoh, anggap saja kamu saat ini tengah mengalami mental breakdown dan amarah terpendam yang bertumpuk-tumpuk karena masalah keluarga. Apabila hal tersebut kamu bawa ketika berbisnis, maka bisa berdampak fatal.
Tentu saja jika kamu tidak sengaja meledak ketika berhadapan dengan konsumen, maka hubunganmu dengannya bisa rusak seketika. Dengan begitu, upayamu untuk menggaet mereka supaya rutin berbelanja pakaian anak pun sia-sia.
3. Membiasakan optimisme yang realistis
Hubunganmu dengan konsumen dibangun dengan pondasi kemampuan yang kamu miliki untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan mereka.
Namun, biasanya hal tersebut bisa berbenturan dengan kebutuhan bisnis.
Pada mayoritas kasus, cara paling tepat untuk menyikapinya serta untuk membangun keterikatan emosional konsumen adalah dengan memenuhi kebutuhan bisnis, serta kebutuhan emosional dengan menggabungkan realisme dan optimisme dalam kegiatan jual beli.
4. Menumbuhkan rasa peduli
Cara membangun keterikatan emosional dengan konsumen bisa kamu lakukan dengan meningkatkan kepedulian.
Sebenarnya, kemampuan satu ini masih lekat dengan empati. Karena, supaya bisa meningkatkan kepedulian, kamu butuh empati tinggi.
Untuk bisnis pakaian anak sendiri, cara meningkatkan kepedulian adalah melalui pengangkatan isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat. Dengan begini, target pasar bisa tahu bahwa brand bisnis pakaian anak milikmu memiliki kepedulian tinggi.
Lalu, mereka jadi bersimpati pada bisnismu, sehingga potensi penjualan produk bisa semakin meninggi dan keterikatan emosional antara konsumen dengan bisnismu bisa semakin terbangun kuat.
Jadi, usahakan agar bisnismu konsisten peduli dengan isu sosial yang tengah marak terjadi di masyarakat. Pastikan juga anak-anak yang terbawa dalam isu sosial tersebut bisa kamu bantu dengan produk pakaian anak milikmu.
5. Menumbuhkan rasa bangga
Tidak cuma peduli, kamu pun sebaiknya membangun keterikatan emosional dengan para konsumen lewat rasa bangga.
Nah, rasa bangga di sini adalah antusiasme terhadap hal-hal yang berkaitan dengan negara, daerah, atau kebudayaan.
Kamu sebagai pemilik bisnis bisa rutin menciptakan kampanye tentang ‘gunakan produk asli Indonesia’, yang biasa orang sebut dengan local pride. Lalu, kamu bisa menambahkan dan menyesuaikan substansi di dalamnya.
Untuk memperkuat rasa bangga, kamu bisa mengikuti pasar lokal lewat penampilan fashion anak khas lokal, menjadi sponsor untuk acara-acara lokal, hingga memasarkan produk pakaian anak lewat platform marketplace buatan lokal.
6. Menciptakan inspirasi
Membubuhkan inspirasi dalam ranah pemasaran bisa kamu lakukan untuk membangun keterikatan emosional dengan konsumen.
Cobalah untuk menunjukkan inspirasi ini pada semangat sosial, maupun individu.
Misalnya saja, karena target pasar produk pakaianmu adalah anak-anak, kamu bisa rutin membuat konten pemasaran di media sosial tentang sosok anak yang berprestasi, atau membanggakan negara.
Lewat pengadaan inspirasi ini, maka target pasar bisa semakin semakin ingin untuk terlihat seperti sosok yang kamu tampilkan. Sehingga ujung-ujungnya mereka akan membelanjakan uangnya untuk produk pakaian anak di bisnismu.
7. Menyalurkan aspirasi
Cara membangun keterikatan emosional satu ini bisa bisnismu lakukan dengan menyentuh keinginan, impian, hingga tujuan konsumen.
Secara otomatis, para konsumen dapat merasa bahwa cita-cita mereka bisa terakomodasi saat menggunakan produkmu.
Untuk menciptakan aspirasi, kamu sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu cita-cita konsumen melalui survei atau penelitian lainnya. Dengan cara tersebut, kamu bisa menyesuaikan cara pemasaran dengan memberikan aspirasi yang sesuai.
Kamu bisa menyajikan cerita hidup konsumen dalam konten pemasaran di media sosial. Dengan begitu, konsumen lainnya bisa merasa lebih terikat secara emosional dengan bisnis pakaian anak milikmu.
Yuk, Bangun Keterikatan dengan Konsumen di Bisnis Pakaian Anak!
Itulah beberapa cara membangun keterikatan emosional konsumen dengan bisnis pakaian anak yang sedang kamu rintis.
Cobalah satu per satu, dan amati hasilnya. Dijamin, konsumen akan semakin terikat secara emosional dengan bisnis pakaian anak milikmu.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!