Bagaimana cara mengatur stok barang yang efisien pada sebuah bisnis toko buku?
Kemampuan mengatur stok barang dalam bisnis toko buku adalah salah satu hal penting yang harus kamu miliki.
Sebab jika tidak, maka manajemen pengelolaan buku di toko kamu akan amburadul. Bahkan, kamu akan kesulitan memenuhi permintaan pelanggan.
Butuh ketelatenan saat mengatur stok buku. Namun, semua itu akan terasa mudah apabila kamu terus berusaha dan konsisten dalam belajar mengenai manajemen stok barang.
Supaya lebih mudah, yuk pelajari cara mengatur stok di bisnis toko buku kamu!
Daftar Isi
7 Cara Mudah Mengatur Stok Barang di Bisnis Toko Buku
Pengertian dari stok barang adalah jumlah dari sebuah barang yang ada pada toko kamu, dalam hal ini adalah buku.
Tujuan dari mengatur stok barang ini adalah memudahkan kamu untuk mengetahui jumlah buku.
Selain itu, dengan adanya pencatatan stok, kamu juga lebih mudah dalam memenuhi keinginan pelanggan terkait permintaan buku.
Untuk itu, kamu wajib mempelajari cara mengelola dan mengatur stok buku dengan baik.
Berikut ini penjelasannya:
1. Membuat daftar nama buku
Kamu wajib memiliki daftar nama buku yang kamu miliki, mulai dari judul buku, penulis, penerbit, ISBN, jumlah buku hingga harganya.
Daftar inilah yang menjadi acuan kamu dalam pendataan jumlah buku.
Pastikan kamu melakukan pencatatan secara rapi, agar memudahkan dalam pencarian.
Nah, sebaiknya pencatatan kamu lakukan saat baru saja membeli stok buku.
2. Buatlah patokan stok barang
Kamu juga wajib membuat rules sendiri terkait persediaan buku di toko kamu.
Misalnya saja, kamu memiliki dasar akan kembali stok buku dengan judul yang sama, ketika penjualannya dalam satu bulan lebih dari 5 buah buku. Kemudian, permintaan buku setiap bulan selalu ada.
Hal ini perlu kamu lakukan karena meski buku sifatnya tidak sementara, namun tetap ada tren yang mengikutinya.
Jadi, kamu jangan sampai kelebihan stok karena tidak mengikuti tren yang ada. Sehingga stok buku dalam gudang terlalu banyak, dan menyebabkan uang modal tidak berputar.
3. Beri kode khusus pada buku
Buku sebenarnya telah memiliki ISBN, namun tidak ada salahnya jika kamu ingin buku memiliki kode khusus pada toko.
Tujuannya agar kamu mudah mencari stok buku, dan mengetahui jumlahnya pada toko.
Kode juga akan membantu kamu mengenali secara spesifik mengenai barang. Misalnya kode A yaitu untuk genre fiksi, kode B untuk genre non fiksi, dan lain sebagainya.
Supaya lebih mudah, kode yang sudah tercatat sebaiknya kamu simpan pada data komputer, sehingga catatan lebih terorganisir dan gampang kamu temukan dalam pencarian.
Mengatur stok barang dalam bisnis buku pun jadi lebih mudah.
4. Memperhatikan nilai dari buku
Daftar yang telah kamu buat pada poin awal bisa jadi patokan kamu dalam memperhatikan nilai sebuah buku.
Pada beberapa buku, ada yang memiliki nilai cukup tinggi dan banyak kolektor cari. Oleh karena itu, tingkat perawatannya juga tidak boleh sembarangan, karena nilainya cukup tinggi.
Ada juga buku-buku yang memiliki nilai menengah, tapi banyak orang lain butuhkan, seperti para pelajar. Buku ini bakal jarang mendapatkan perhatian, karena nilainya yang menengah cenderung rendah.
Meski demikian, buku akan lebih mudah kehabisan stok. Sehingga kamu bisa menganalisis kebutuhannya dengan mengetahui stoknya.
5. Bekerja sama dengan pemasok
Manajemen rantai pasokan merupakan sebuah cara untuk memaksimalkan kerja sama dengan penyedia stok atau supplier buku, dalam hal ini adalah distributor buku.
Mereka akan ikut memantau dalam inventaris bisnis toko buku kamu. Kamu bisa menerapkan kerja sama ini, untuk saling membantu dalam stok buku.
Misalnya saja menerima peluang penitipan apabila ada distributor buku baru yang masuk, sehingga bisa menambah koleksi dan stok buku kamu.
Selain itu, manajemen rantai pasokan juga akan membantu kamu mengingatkan mengenai stok buku, kemudian akan memenuhi stoknya.
Sehingga nantinya, hal ini akan lebih memudahkan kamu dalam mengelola stok buku.
6. Periksa stok secara berkala
Lakukan pemeriksaan stok buku secara berkala, bisa setiap minggu, atau bahkan 2 minggu sekali tergantung kebijakan toko.
Tujuannya adalah untuk mencocokkan stok buku dengan kondisi fisik di toko. Kamu juga bisa mengetahui keadaan buku jika rutin melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan stok juga bisa sekaligus melakukan penyortiran terhadap buku yang mengalami kerusakan. Sehingga kamu bisa menyisihkannya ke tempat lain, agar tidak membingungkan stok.
Stok buku yang rusak bisa merugikan kamu, sebab kamu menganggap masih ada beberapa stok buku, namun ternyata rusak dan tidak bisa pelanggan beli.
Akibatnya, kamu mengalami kerugian karena tidak bisa memenuhi permintaan.
7. Simpan buku dengan benar
Buku adalah barang yang rentan sekali mengalami masalah, misalnya saja kertas menguning, sobek, atau bahkan lecek.
Beberapa orang pasti tidak suka membeli buku dengan keadaan yang kurang baik tersebut.
Untuk itu, kamu harus melakukan penyimpanan buku dengan baik. Bersihkan tempat penyimpanannya, supaya buku juga terjaga kualitas fisiknya.
Selain itu, kamu juga bisa menuliskan larangan untuk pelanggan. Misalnya, mereka dilarang untuk membuka segel buku.
Sudah Paham Cara Mengatur Stok Barang di Bisnismu?
Itulah beberapa cara mengatur stok barang dalam bisnis toko buku yang sedang kamu rintis.
Buku merupakan produk yang sebenarnya bisa bertahan lama, selama kamu bisa menyimpannya dengan baik. Namun, jika kamu menyimpannya secara sembarangan, bukan tidak mungkin kondisi fisiknya akan berubah dan menjadi rusak.
Maka, sebisa mungkin atur stok barang bisnismu dengan baik, ya.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!
