Tips Berbelanja Lebih Bijak di Tahun yang Baru – Pergantian tahun sering dijadikan momen untuk mengevaluasi diri agar menjadi orang yang lebih baik di masa depan.
Dalam rangka menyambut tahun baru rasanya kurang lengkap jika tidak membuat kebiasaan baru, khususnya dalam hal keuangan. Tenang saja, kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud adalah kebiasaan baru yang sifatnya baik dan perlu dibudayakan.
Jika selama ini kamu termasuk salah satu orang yang gemar berbelanja, atau seringkali berlebihan dan boros saat membeli barang, maka inilah momen yang tepat untuk membuat kebiasaan baru yang berbeda dan lebih positif!
Mulailah terapkan tips-tips berikut untuk membiasakan diri kamu agar dapat berbelanja lebih bijak di tahun yang baru ini.
Apa saja tipsnya? Mari simak poin-poin di bawah!
Daftar Isi
Tips Berbelanja Lebih Bijak di Tahun yang Baru
Membuat Pilihan yang Tepat
Tahun 2020 merupakan tahun yang tepat untuk mulai memangkas pengeluaran konsumtif dan meningkatkan saldo tabungan kamu.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan yaitu membuat keputusan yang tepat dan lebih bijak. Artinya, kamu mulai membelanjakan uang yang kamu miliki untuk membeli barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan (tidak hanya untuk memenuhi keinginan).
Berbelanja lebih bijak bukan berarti mengurangi pembelian untuk hal-hal yang kamu butuhkan dan inginkan, tapi lebih kepada bagaimana cara kamu memilah dan tidak berbelanja secara berlebihan.
Seperti, kamu bisa memanfaatkan promo dan potongan harga yang ditawarkan platform atau marketplace belanja online. Sebenarnya banyak barang-barang yang bisa kamu beli online dengan harga yang lebih murah dan kualitasnya sama dengan yang dijual di toko offline.
Semuanya tergantung kepintaran kamu dalam memilih mana yang boros dan mana yang lebih hemat. Asalkan tidak termakan tawaran promo yang malah membuat kamu semakin boros dan semakin ingin menghambur-hamburkan uang.
Membuat Daftar Belanja
Berbelanja tanpa adanya daftar belanja adalah salah satu faktor yang membuat kamu boros dan mengeluarkan terlalu banyak uang.
Hal ini terjadi karena kamu tidak mengetahui apa saja yang harus kamu beli, berapa jumlahnya, dan apakah sesuai dengan anggaran yang kamu miliki atau tidak.
Tanpa daftar belanja, kamu bisa dengan mudah mengambil barang dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja tanpa mempertimbangkan harga dan menyesuaikannya dengan kebutuhan kamu yang lebih mendesak. Perlu diperhatikan, nih!
Jika kamu membawa uang Rp200.000 dengan ketentuan Rp100.000 untuk membeli bahan masakan dan Rp100.000 lagi untuk membeli handuk titipan suami, namun pada kenyataannya kamu hanya menghabiskan Rp200.000 itu untuk membeli bahan masakan.
Sehingga kamu tidak bisa membelikan handuk dan membuat suami kecewa. Mau tidak mau, kamu harus mengambil budget dari tabungan lain untuk dibelikan handuk. Di sinilah, perjalanan keuangan kamu akan terhambat atau bahkan kacau.
Yuk, mulai biasakan diri untuk membuat daftar belanja serta mencatat pengeluaran belanja kamu!
Jangan Hanya Berfokus pada Merek
Gengsi menjadi alasannya.
Merek seringkali dijadikan acuan kekayaan seseorang. Mengapa? Karena kebanyakan produk dengan merek terkenal memiliki harga selangit yang tidak semua orang bisa membelinya.
Padahal tidak sedikit produk yang berkualitas hampir sama, namun menawarkan harga yang lebih terjangkau dan tidak menguras dompet.
Tidak ada yang salah kok dengan membeli produk bermerek biasa yang harganya murah, yang penting fungsinya masih sesuai dengan kebutuhan kamu.
Misalnya, kamu sedang membutuhkan tas bahu yang kekinian. Merek A++ menawarkan harga Rp2.000.000, sedangkan merek B menawarkan harga Rp200.000 untuk satu tas bahu. Jika ditelusuri, kualitasnya hampir sama, jahitannya juga sama-sama rapi, bedanya merek A++ lebih jauh terkenal di ranah Internasional.
Kamu bisa mempertimbangkannya untuk membeli tas bahu merek B yang berkualitas bagus dan harga lebih murah. Kamu akan menghemat 10x lipat, lho!
Penghematan Membuat Anda Memiliki Lebih Banyak Uang
Dengan berhemat, kamu akan kaya!
Tidak, pernyataan itu tidak sepenuhnya salah. Sebab, semakin sering kamu berhemat, maka semakin banyak uang yang kamu simpan. Secara tidak sadar, jumlahnya kian bertambah. Walaupun tidak terlalu terlihat, itu sangat berarti bagi masa depan kamu.
Lho, apa hubungannya?
Hasil penghematan kamu atau bisa disebut ‘lebihan dana’ bisa kamu manfaatkan untuk kebutuhan yang lain, seperti melakukan pendanaan di Super Financial App KoinWorks.
Mendanai di perusahaan fintech Peer-to-Peer Lending yang sudah berizin resmi oleh OJK ini tidak membutuhkan dana yang besar, kamu hanya perlu menyiapkan dana mulai dari Rp100.000!
Terlebih lagi, potensi imbal hasil yang bisa kamu dapatkan mencapai 21.32% per tahun, di mana lebih besar daripada bunga tabungan dan deposito.
Nah, saat investasi sudah memberikan hasil yang optimal, barulah uang tersebut bisa kamu manfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Misalnya, untuk liburan, dana pendidikan anak, dana membeli rumah, dan kebutuhan lainnya.
Kesimpulannya, berhemat bisa memberikan manfaat jangka panjang, salah satunya adalah kesempatan untuk bisa berinvestasi.
Semoga bermanfaat dan dapat berbelanja lebih bijak lagi!