Cara Menggunakan Cross-Selling Dan Upselling Untuk Memaksimalkan Penjualan Online – Terkadang, memang ada banyak strategi penjualan yang dapat digunakan. Namun, beberapa pebisnis saat ini cenderung menggunakan teknik cross-selling dan upselling untuk mencocokkan konsumen dengan produk yang mereka inginkan.
Baca Juga: Persiapan dan Strategi Meningkatkan Penjualan Bisnis Online Menjelang Ramadhan dan Lebaran
Cross-selling dan upselling saat ini dinyatakan sebagai salah satu metode yang paling berpengaruh untuk meningkatkan penjualan. Namun sesungguhnya apa arti dari cross-selling dan upselling?
Daftar Isi
Apa Itu Cross-selling?
Cross-selling adalah teknik yang dapat memikat konsumen untuk melengkapi produk awal yang dibeli dengan produk yang dapat melengkapinya.
Sederhananya, cross-selling melibatkan promosi produk tambahan, namun terkait kepada konsumen yang telah melakukan pembelian.
Baca Juga: 5 Langkah Membuat Bisnis Online Menjadi Lebih Digital di Era Teknologi
Contohnya adalah dengan merekomendasikan kartu memori kepada seseorang yang baru saja membeli kamera digital atau pertanyaan klasik McDonald’s, “Apakah Anda suka jika kentang goreng ditambahkan dengan itu?”
Apa itu Upselling?
Jika demikian dengan cross-selling, maka upselling juga merupakan strategi penjualan yang populer di banyak industri.
Upselling mendorong konsumen untuk membeli model yang lebih mahal dalam brand atau kategori produk yang sama, atau untuk menambah model asli dengan fitur tambahan. Saat upselling, kuncinya adalah menjaga kebutuhan dan keinginan konsumen Anda.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha Untuk Bisnis Online? Coba Ajukan Melalui Platform P2P Lending
Contohnya adalah seseorang yang melihat handphone Samsung seharga 5juta rupiah dengan kualitas kamera 5MP mungkin tidak tertarik dengan handphone Iphone seharga 10juta rupiah.
Namun, orang itu mungkin tertarik dengan handphone Samsung seharga 5,3juta rupiah dengan kualitas kamera 6MP. Pastikan Anda menyelaraskan upselling Anda dengan kebutuhan dan keinginan mendasar yang menarik konsumen ke produk asli yang memang diinginkannya.
Baca Juga: 5 Kesalahan Bisnis yang Harus Dihindari Para Pebisnis UKM
Karena dalam kondisi diatas, konsumen cenderung akan berpikir dua kali dan mempertimbangkan secara serius untuk membeli produk yang lebih mahal dengan kualitas yang lebih baik. Sudah tidak sabar untuk melakukan cross-selling dan upselling di toko online Anda?
Berikut adalah Hal-Hal Mendasar yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Cross-selling dan Upselling:
1. Harga
Cross-selling dan upselling biasanya akan sangat berhasil disaat adanya nilai tambah yang diberikan kepada konsumen. Barang yang ditawarkan haruslah memiliki nilai jual yang lebih murah daripada harga asli yang biasa ditawarkan jika dibeli secara terpisah.
Pada masa sekarang, praktik upselling banyak dilakukan dengan cara menawarkan diskon atau biaya pengiriman gratis di atas jumlah pembelian tertentu. Melalui praktik upselling ini tentunya akan meningkatkan volume penjualan.
Baca Juga: Agar Arus Kas Bisnis Tidak Terganggu, Berikut 5 Tips Mengelola Arus Kas Bisnis Anda
Untuk Anda yang memiliki toko online Anda dapat melakukan praktik ini dengan memberi penawaran seperti, “Jika pembelian minimal 2 maka akan diberikan gratis biaya kirim”, “Jika Anda membeli tiga maka Anda akan mendapatkan diskon 20ribu per pcs”, dan teknik-teknik lainnya yang dapat Anda sesuaikan dengan produk yang Anda tawarkan.
2. Rekomendasikan bukan Menjual
Saat ini bukan waktunya untuk menjual dengan cara hard-selling. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk mendidik konsumen tentang berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Gunakan pendekatan santai yang membantu dalam menyarankan barang dagangan lainnya, seperti “konsumen yang membeli X juga membeli Y”, “produk yang direkomendasikan adalah X,” atau “percantik tampilan dengan menggunakan produk Y”.
Baca Juga: Bagi Pemilik Bisnis Online, 5 Tips Ini Bisa Meningkatkan Penjualan
Jika memungkinkan, Anda juga dapat memberikan rekomendasi dengan menjelaskan akan fungsi dari produk tambahan yang ingin dijual.
Contohnya; jika Anda adalah toko online yang menjual handphone, Anda dapat menjelaskan sekalian fungsi dari anti gores yang membuat konsumen tidak akan khawatir jika barang yang dibelinya terjatuh.
Baca Juga: 6 Ide Bisnis di tahun 2017 yang Bisa Diaplikasikan di Pasar Online
Anda menjelaskan bahwa fungsi anti gores ini adalah untuk berjaga-jaga sehingga jika barang terjatuh, tidak akan merusak LCD. Dengan rekomendasi ini, konsumen cenderung akan membeli anti gores yang Anda tawarkan.
3. Waktu adalah Segalanya
Hal terburuk yang bisa merusak segala strategi yang digunakan adalah dengan memberikan terlalu banyak tampilan yang mengganggu sehingga konsumen akhirnya meninggalkan situs penjualan online Anda. Satu aturan yang mungkin harus diperhatikan adalah menampilkan maksimal tiga barang yang akan dilakukan untuk cross-selling pada setiap produk.
Simpan deskripsi singkat dan tampilkan gambar thumbnail untuk mencegah informasi yang berlebihan.
Baca Juga: Women Entrepreneur: 5 Tantangan Kewirausahaan bagi Wanita
Jika Anda toko online, jangan terlalu memberikan pilihan upselling maupun cross-selling cross-selling yang berlebih, karena konsumen akan merasa terganggu dan menganggap Anda terlalu berjualan kepada dirinya. Akibatnya, konsumen akan malas untuk membeli dengan Anda.
Kesimpulannya:
Salah satu perbedaan utama antara cross-selling dan upselling adalah dengan pendekatan yang dilakukan oleh penjual saat terlibat dalam kedua metode tersebut.
Saat melakukan cross-selling, Anda harus mengidentifikasi kebutuhan yang dimiliki seorang konsumen dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan merekomendasikan produk tambahan.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Bisnis Anda Membutuhkan Pinjaman Modal Usaha
Sedangkan upselling tidak terlalu berbasis kepada kebutuhan dalam orientasinya dan biasanya akan lebih melibatkan nilai lebih dalam produk yang ditawarkan.
Dengan kata lain, konsumen Anda mungkin tidak memerlukan sebuah celana berbahan dasar kulit premium, namun Anda dapat membantu konsumen melihat nilai lebih yang ditawarkan.
Baca Juga: Proses Pengajuan Pinjaman dan Tips Agar Pinjaman Bisnis Anda di KoinWorks Disetujui
Contohnya jika membeli celana kulit premium maka konsumen tidak perlu khawatir untuk berganti celana saat musim hujan, karena celana kulit berbahan premium akan bersifat anti air.
Mengembangkan bisnis online dan meningkatkan penjualannya harus dengan strategi atau perencanaan yang matang, dan suatu saat akan membutuhkan tambahan modal usaha manakala terjadi peningkatan biaya operasional dan ingin mulai mengekspansi bisnis.
Bila bisnis Anda berada pada tahap di mana modal bisnis sangat dibutuhkan, KoinWorks siap memberi dukungan dengan menghubungkan Anda dengan ribuan investor yang tergabung untuk memenuhi kebutuhan pemodalan usaha Anda.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.