Ingin tahu deretan negara yang pernah bangkrut seperti Sri Lanka? Simak info lengkapnya di artikel ini, ya!
Kamu pasti masih ingat dengan kabar bangkrutnya Sri Lanka, dong?
Negara tersebut dinyatakan bangkrut akibat ekonomi yang mengalami keruntuhan setelah berbulan-bulan berjuang menghadapi kekurangan pasokan makanan, bahan bakar minyak (BBM), hingga listrik.
Bahkan, negara Asia Selatan tersebut dinyatakan gagal bayar utang luar negerinya yang mencapai US$51 miliar atau setara dengan Rp754,8 triliun (kurs Rp14.800).
Hmm… Tapi tahukah kamu?
Jauh sebelum Sri Lanka terdapat sejumlah negara yang pernah bangkrut juga, lho.
Khusus buat kamu, KoinWorks telah merangkumnya informasi lengkapnya.
1. Argentina
Negara yang pernah bangkrut pertama adalah Argentina.
Pada tahun 1989, inflasi Argentina pernah mencapai 12.000% pada tingkat tahunan.
Ibarat yang bisanya beli mie ayam Rp10.000, karena inflasi 12.000% harga satu porsi mie ayam jadi Rp1,2 juta!
Perlu dipahami juga bahwa jika tingkat inflasi suatu negara sudah melebihi 50 – 100 persen dalam satu bulan, maka negara tersebut sudah bukan inflasi lagi tetapi hiperinflasi.
Singkatnya, hiperinflasi adalah kondisi yang menggambarkan di mana harga barang naik secara cepat dalam jangka pendek di suatu negara.
Balik lagi ke Argentina, bagaimana cara mereka menurunkan hiperinflasi di negaranya?
Pemerintah Argentina mencoba mengendalikannya dengan menyamakan nilai 1 peso Argentina dengan 1 dolar Amerika Serikat.
Selain itu, pemerintah juga menjual beberapa badan usaha milik negara dan sebagian dari hasil penjualan tersebut untuk melunasi utang negara.
2. Yunani
Masuk sebagai negara maju tak membuat Yunani bisa lolos daftar negara yang pernah bangkrut.
Pada krisis ekonomi global yang terjadi pada 2007 hingga 2008, Yunani berhasil lolos dari krisis tersebut. Karena ketika kondisi memburuk, pemerintah akan membelanjakan uang lebih banyak dengan tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sayangnya, keputusan ini berakibat pada bertambahnya utang pemerintah. Di tahun 2010 saja, pemimpin Eropa bersama IMF menggelontorkan uang hingga 230 miliar Euro sebagai dana talangan untuk menyelamatkan Yunani dari jeratan utang.
Upaya tersebut disebut-sebut sebagai upaya penyelamatan finansial terbesar dari kebangkrutan negara dalam sejarah, lho.
Meskipun upaya tersebut berhasil mengurangi utang Yunani, masalah terkait bagaimana cara membayar pinjaman dana talangan masih menghantui negara para dewa ini hingga dinyatakan gagal bayar.
3. Jamaika
Negara yang pernah bangkrut selanjutnya adalah Jamaika. Bahkan, Jamaika pernah dijuluki sebagai negara dengan kreditur terburuk, lho.
Bagaimana tidak?
Beban utang dan suku bunga Jamaika masih saja tinggi. Lebih lanjut, utang negaranya juga masih di atas 140 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun dari 2009 – 2014 lalu.
4. Zimbabwe
Informasi negara yang pernah bangkrut terakhir adalah Zimbabwe. Pada Mei 2022, tingkat inflasi Zimbabwe melonjak menjadi 131,7%.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai dan membuat harga minyak goreng dan roti melonjak tinggi.
Kondisi ini mengingatkan pada kondisi Zimbabwe di tahun 2008 sampai 2009 yang pernah mengalami hiperinflasi mencapai 79.6 miliar persen.
Hal tersebut membuat Zimbabwe mengambil langkah untuk mengubah sistem mata uangnya yang sudah tidak bernilai lagi. Caranya dengan melegalkan beberapa mata uang asing, seperti USD dan Rand (mata uang Afrika Selatan) untuk menjadi mata uang resmi Zimbabwe.
Layaknya negara, bisnis pun bisa saja terancam mengalami kebangkrutan. Salah satu alasan yang menjadi bangkrutnya bisnis adalah kurangnya modal usaha.
Untuk itu, ketika bisnis yang kamu kelola membutuhkan modal usaha, jangan ragu untuk ajukan pinjaman modal usaha di KoinBisnis dari KoinWorks.
Dengan bunga cicilan rendah, yaitu antara 0,75% – 1,67% per bulan, kamu bisa mendapatkan pembiayaan bisnis hingga Rp2 miliar untuk meningkatkan penjualan kamu, lho!
Tenang, tidak ada biaya tersembunyi kok!