Bisnis kuliner yang sedang naik daun di tengah masyarakat dan berasal dari Klaten tidak lain adalah angkringan. Konsep warung makan sederhana yang cocok untuk nongkrong hingga berjam-jam. Pilihan menu makanan yang bervariasi mulai dari makanan ringan hingga berat, ditambah pilihan minuman yang menghangatkan.
Namun dengan pilihan menu yang banyak ini, akan menjadi tantangan tersendiri untuk mempersiapkan bahan bakunya. Berikut cara mengatur stok bahan baku bisnis angkringan agar memudahkan manajemen usahamu.
Daftar Isi
Cara Mengatur Stok Bahan Baku
Pencatatan Inventaris Stok Bahan Baku
Pencatatan stok bahan baku tidak hanya sekedar menulis jumlah stok. Namun juga membedakannya menjadi beberapa kategori. Penting untuk memahami cara klasifikasi bahan baku sebelum membuat inventaris stok bahan. Klasifikasi inventori bisa dibedakan dari bahan untuk produksi dan barang/bahan pendukung.
Bahan baku untuk produksi contohnnya beras, bumbu, daging ayam untuk sate, tusuk sate, kecap, dan lauk untuk menu lainnya. Minuman juga termasuk dalam kategori ini. Sementara tissue, kertas nasi, atau alat makan untuk take away termasuk pada kategori barang pendukung. Setelah memisahkan kategori, buatlah satu klasifikasi lain berdasarkan masa habis bahan.
Kategori pertama adalah bahan baku fast moving. Bahan baku yang masuk kedalam kategori ini contohnya daging segar dan kerang segar untuk sate, sayuran dan bahan baku lain. Buatlah kategori bahan baku fast moving yang lebih detail, seperti bahan fast moving yang habis dalam sehari atau seminggu. Data ini akan memudahkan saat forecasting bahan.
Kategori kedua adalah bahan baku slow moving. Bahan yang masuk kedalam kategori adalah barang yang lebih lama habis dan kerap memiliki expired date atau tidak mudah basi. Contohnya bahan baku seperti bakso, sosis, gelas plastik, sendok plastik, dan lainnya.
Sehingga dalam proses mencatat bukan hanya barang dan jumlah, melainkan telah dibedakan berdasarkan prioritas dari kategori fast atau slow moving bahan. Bagi bisnis angkringan yang baru, cara mengatur stok bahan baku tahap ini sangatlah penting. Sebab, pencatatan tidak hanya untuk forecasting namun juga laporan keuangan akhir bulan.
Forecasting
Forecasting sesuai dengan namanya adalah meramalkan atau memperkirakan ketersediaan stok bahan baku. Namun tidak sesimple pengertiannya, penerapan forecasting sangat berpengaruh pada sistem manajemen stok bahan baku.
Pada tahap forecasting-lah pemilik usaha perlu mengetahui dengan tepat kapan bahan akan expired atau basi, kapan jadwal restock yang sesuai dengan tren pembelian, serta berapa jumlah yang harus dibeli.
Pemilik angkringan juga perlu memahami bagaimana cara menyimpan stok bahan baku agar lebih awet. Beberapa bahan memang perlu dibeli dalam kondisi segar, sementara bahan lain bisa di simpan di lemari pendingin.
Memahami karakteristik setiap bahan akan memudahkan proses restock. Sebab usaha angkringan kebanyakan buka setiap hari, dan akan sangat ramai pada akhir pekan. Jangan sampai sistem restock yang tidak teratur mengganggu operasional harian.
Gunakan data dari pencatatan inventori untuk meramalkan kapan dan dalam jumlah berapa masing-masing kategori bahan baku akan dibeli. Jika usahamu sudah memiliki pola tren pembelian seperti berapa porsi yang habis di hari kerja dibandingkan dengan akhir pekan. Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa banyak bahan baku yang habis. Dengan demikian kamu bisa menentukan jumlah stok yang pas.
Perlu diingat, kegiatan operasional harian akan sangat melelahkan jika setiap hari harus membeli banyak stok bahan. Carilah agen yang menyediakan jasa antar dan jadwalkan sesuai dengan forecasting yang telah dibuat. Selain itu, bagi jenis bahan yang bisa dibeli harian, per minggu ataupun bulanan sesuai dengan modal dan kategori bahan.
Contohnya sosis dan bakso termasuk bahan yang fast moving karena selalu dibutuhkan setiap hari. Namun keduanya memiliki expired date yang cukup lama dibanding bahan baku lain.
Jika kamu memutuskan untuk membeli dalam jumlah banyak dan menyimpannya, maka periode restock juga akan lebih lama. Sehingga tidak menyulitkan beban operasional harian.
Monitor Inventory Movement
Cara mengatur stok bahan baku yang terakhir adalah inventory movement monitoring. Monitor kualitas dan kuantitas stok bahan baku harus dilakukan setiap hari. Ini juga termasuk berapa banyak pergerakan bahan yang sudah digunakan, yang tersisa, dan yang baru di stok. Pastikan mendata menggunakan klasifikasi awal, dan jangan lupa double check jumlahnya.
Saat memonitor stok, lihat juga kualitas masing-masing bahan terutama yang akan dimasak. Tidak jarang bahan bumbu seperti bawang, ketumbar dan lainnya rentan membusuk. Sementara beberapa bahan rentan terhadap hama, contohnya gula yang sering dimakan semut, atau minuman seduh yang dimakan tikus.
Dengan monitoring, kamu juga belajar bagaimana menyimpan bahan baku yang aman dan mudah diakses. Seperti memasukan bahan ke boks, memberi nama setiap boks, menyusun boks dengan urutan yang paling sering digunakan. Saat proses ini pula kamu akan aktif memisahkan bahan stok lama untuk segera digunakan dari bahan stok yang baru.
Banyak manfaat yang didapat dari mengatur stok bahan baku, seperti meningkatkan efisiensi hingga menghindari risiko kehilangan dari bahan yang basi. Selain itu, beban kerja harian menjadi lebih ringan jika memiliki sistem restock yang baik. Terapkan tiga cara mengatur stok bahan baku tersebut agar usahamu lebih maju.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis angkringan kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!