Setiap bisnis pasti memiliki risikonya sendiri, termasuk juga bisnis jasa import. Bisnis yang belakangan ini banyak orang gandrungi karena masa pandemi ini tidak terlepas dari risiko yang harus pemilik bisnis hadapi. Demi mengurangi risiko yang ada, kamu perlu mengetahui langkah mitigasi risiko bisnis jasa import berikut ini.
Daftar Isi
Hal Penting untuk Mitigasi Risiko Bisnis Jasa Import
Mitigasi risiko adalah sebuah tindakan dan analisis rencana yang akan pemilik bisnis lakukan secara berkelanjutan. Ada 4 langkah yang ada dalam mitigasi risiko, yaitu Acceptance, Avoidance, Limitation, dan Transference. Nah, untuk melakukan keempat hal tersebut, yuk, analisis hal penting berikut ini:
Risiko Pasar
Sebagai bisnis jasa import, target pasar yang kamu ambil adalah barang-barang yang dapat dibeli dari pedagang di negara lain untuk kemudian kamu jual kembali di Indonesia.
Nah, ada banyak target pasar untuk pebisnis barang import. Contohnya jasa import dalam bentuk pengiriman dimana kamu sebagai pihak ketiga yang akan mengirimkan barang dari pedagang Indonesia ke pedagang luar negri.
Atau, jasa import sebagai pihak langsung. Pada jenis yang ini, kamu sebagai pedagang jasa import langsung berhubungan dengan pedagang luar negeri untuk mengatur pengiriman, penjualan dan pembelian barang yang kamu inginkan.
Karena target pasar yang lumayan luas tersebut, risiko pasar yang dapat kamu dapat karena hal ini juga akan semakin banyak pula.
Salah satu contoh risiko pasar yang terjadi adalah tidak banyak pertukaran dan aktivitas import yang terjadi pada suatu waktu. Hal ini dapat terjadi jika pihak pengimpor barang kekurangan bahan produksi atau pihak penerima barang import yang mengalami penurunan pasar pembeli dalam negeri.
Untuk itu, mitigasi risiko yang perlu kamu lakukan untuk risiko pasar yang satu ini adalah menganalisis trend apa yang sedang terjadi di kalangan e-commerce.
Risiko Strategi
Sebagai pemilik bisnis jasa pengimpor, hal penting untuk mitigasi risiko selanjutnya adalah mengenal jenis risiko strategi. Risiko strategi ini seringkali terjadi dalam bentuk strategi pemasaran yang tidak sesuai.
Untuk jasa import, strategi pemasaran harus dilakukan secara maksimal. Kamu dapat melakukannya dengan cara digital maupun offline.
Namun, untuk memaksimalkan penurunan risiko dalam strategi pemasaran tersebut, analisa bagaimana cara yang paling tepat untuk memasarkan bisnis import milikmu.
Contohnya, membuat akun bisnis pada media sosial yang memiliki banyak pengguna, seperti Instagram, Tiktok atau Facebook.
Risiko Operasional
Risiko yang ketiga ini sering terjadi jika suatu bisnis tidak terkelola dengan baik. Hal-hal yang mencakup operasional jasa import adalah kegiatan atau aktivitas sehari-hari bisnis. Contohnya, transport dan pemasukan barang yang dikirim dari luar negeri ke dalam negeri.
Contoh risiko operasional, yaitu barang yang hilang dalam perjalanan. Nah, untuk mengurangi kerugian akibat risiko operasional bisnis jasa import ini, kamu dapat menganalisis terlebih dahulu apa alasan akibat menghilangnya barang import.
Apakah barang tersebut jatuh di tengah perjalanan? Atau ada pekerjamu yang tidak profesional dalam bekerja, sehingga barang tersebut hilang?
Jika suatu barang import hilang, pengirim dan penerima berhak untuk meminta ganti rugi pada jasa import. Untuk itu, agar mengurangi kerugian pada hal ini, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan.
Contohnyam kamu dapat memperketat penjagaan dengan menaruh CCTV pada sudut alat transportasi dan memberi sanksi terhadap pekerja yang tidak profesional.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengecekan saat penerimaan barang, ditengah perjalanan, saat transit, sampai pengecekan saat barang diberikan kepada pemakai jasa.
Risiko Finansial
Hal penting untuk mitigasi risiko selanjutnya adalah dengan menentukan dan menganalisis risiko finansial pada bisnis jasa import. Risiko finansial adalah salah satu risiko yang menjadi momok menakutkan bagi pebisnis jasa import.
Bisnis import pernah mengalami masa krisis pada tahun 2008 lalu, menyebabkan banyak pebisnis jasa yang gulung tikar. Hal ini disebabkan karena bangkrutnya Lehman Brothers Holding Inc, sehingga menyebabkan dampak penurunan kurs keuangan di seluruh negara termasuk Indonesia.
Selain menganalisa naik turunnya kasus ekonomi dari negara lain, kamu juga dapat mendaftarkan bisnis ke asuransi terpercaya untuk menghindari risiko finansial ini terjadi lagi.
Contoh asuransi yang dapat kamu pilih untuk mengcover segala kerugian finansial yang terjadi pada jasa import adalah Askrindo Insurance yang memiliki beberapa bentuk bantuan. Seperti Pinjaman KUR dan KMK PEN, Asuransi kredit serbaguna dan perdagangan, Surety Bond, Kontra Bank, dan Customs Bond.
Risiko Legal
Contoh risiko yang berhubungan dengan hukum yang dapat menjerat bisnis jasa import milikmu adalah hukum bea cukai. Dari mulai pajak barang import, barang apa yang boleh masuk, dan barang yang dilarang masuk oleh bea cukai harus kamu pelajari.
Risiko ini bisa dihindari dengan cara membuat kontrak antara pihak pengimpor dan pihak penerima dalam negeri (ekspor). Bahwa barang tersebut tidak menjadi tanggung jawab jasa impor jika disita oleh bea cukai.
Siap Menerapkan Mitigasi Risiko Bisnis Jasa Import!
Itulah hal penting untuk mitigasi risiko bisnis jasa import yang perlu kamu ketahui. Tentunya sebagai pebisnis, kamu perlu mengenal apa saja risiko yang dapat terjadi dan pencegahannya. Agar tidak terjebak terlalu lama jika risiko tersebut terjadi pada bisnismu.
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!