Bagaimana cara memilih influencer yang tepat untuk mempromosikan sebuah bisnis kopi?
Banyaknya bisnis kopi yang muncul dalam beberapa tahun terakhir ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat.
Jika kamu memiliki rencana untuk merintis sebuah bisnis kopi, atau bahkan sedang menjalakannya, kamu tentu membutuhkan strategi untuk bisa menjadi lebih unggul dibandingkan para kompetitor.
Salah satu cara yang lumayan ampuh adalah melakukan promosi dan bekerja sama dengan influencer atau content creator.
Lalu, bagaimana cara memilih influencer yang tepat untuk membantu promosi bisnis kopi?
Daftar Isi
Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis Kopi
Dalam memilih influencer atau KOL (key opinion leader), ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelumnya.
Mulai dari branding, tipe audience, jumlah follower, dan juga tarifnya.
Tentu kamu tidak bisa sembarang menggunakan jasa influencer tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu, kan?
Nah, berikut adalah beberapa cara dalam menentukan pemilihan influencer yang tepat untuk bisnis kopi milikmu.
Silakan disimak!
1. Memastikan demografi target konsumen
Hal yang pertama perlu kamu lakukan adalah memastikan terlebih dahulu jenis kelompok konsumen yang diincar.
Jika kamu telah melakukan segmentasi pasar sebelum memulai bisnis, tentu kamu sudah mendapatkan ide mengenai kelompok konsumen yang menjadi fokus utama bisnis kopimu.
Sebaliknya, jika kamu belum melakukan segmentasi pasar, sebaiknya kamu segera melakukannya sekarang.
Hasil dari segmentasi pasar akan memberikan informasi mengenai detail kelompok konsumen mana yang bisa kamu incar.
Misalnya, hasil segmentasi pasar menunjukkan bahwa target konsumen yang paling sesuai untuk bisnis kopimu adalah pekerja kantoran yang berusia sekitar 25-45 tahun, berprofesi sebagai pegawai swasta, bekerja pada banyak perusahaan BUMN dan tech startup, serta memiliki penghasilan di atas Rp10.000.000,00 per bulan.
Dari informasi ini, kamu bisa mulai membuat daftar influencer atau KOL yang personanya sesuai dengan karakteristik target konsumen tersebut.
2. Membuat daftar influencer
Setelah memastikan target konsumen yang lebih akurat, kamu bisa mulai membuat daftar influencer yang sesuai dengan karakter konsumen.
Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai influencer yang banyak disukai oleh pengguna media sosial, terutama pada platform Instagram dan TikTok.
Sebagai catatan, influencer ini bisa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jumlah followers yang dimiliki, yaitu mega influencer, macro influencer, micro influencer, dan nano influencer.
Mega influencer biasanya memiliki pengikut yang jumlahnya lebih dari 1.000.000, sedangkan macro influencer memiliki jumlah pengikut antara 500.000 hingga 1.000.000.
Sementara itu, micro influencer memiliki jumlah pengikut yang lebih sedikit, yaitu 10.000 hingga 500.000; dan nano influencer tentunya di bawah 10.000.
3. Melakukan evaluasi profil influencer
Apakah kamu bisa berpatokan hanya pada jumlah pengikut?
Tentu saja tidak.
Kamu perlu melakukan evaluasi lebih dalam mengenai profil para influencer tersebut.
Periksalah sekilas apakah kebanyakan dari influencer tersebut memiliki pengikut yang fiktif.
Kamu bisa melihatnya dengan membandingkan jumlah follower dengan jumlah likes dan comments di tiap unggahan mereka.
Untuk cara yang lebih akurat, kamu bisa meminta data engagement mereka untuk dievaluasi sebelum memutuskan untuk bekerja sama.
Banyaknya jumlah pengikut tidak selalu membuat influencer tersebut akan membawa pengaruh baik pada bisnismu, loh.
Selain jumlah pengikut, kamu juga perlu melihat track record dan konten yang diunggah oleh influencer tersebut.
Apakah influencer ini memiliki image yang baik?
Pernahkah influencer tersandung kasus hukum? Atau justru sedang menjalani proses hukum?
Bagaimana dengan konten yang rutin, diunggah? Apakah hasilnya bagus?
Apa ada relevansinya dengan bisnis kopi atau kuliner? Apakah dia seorang food/coffee enthusiast?
Sebaiknya hindari menggunakan jasa influencer yang sebelumnya pernah tersandung kasus hukum, atau yang tidak begitu disukai oleh kelompok konsumen yang menjadi target penjualanmu, karena bukan tidak mungkin hal tersebut akan berpengaruh pada branding bisnis kopimu nantinya.
4. Melakukan evaluasi tarif influencer
Dari daftar yang sudah kamu buat, kamu bisa eliminasi influencer yang tidak sesuai kriteria target bisnismu.
Kemudian, dari yang tersisa di dalam daftar, kamu bisa lakukan evaluasi tarif dan juga perkiraan ROI (return of investment).
Berapa tarif yang dipasang oleh mereka, dan apakah jika dihitung dengan perkiraan ROI, bisnismu akan tetap untung?
Sebagai catatan, berikut adalah beberapa informasi mengenai tarif rata-rata jasa influencer.
Untuk konten foto, mega influencer biasanya memasang harga Rp10.000.000,00 – Rp16.000.000,00 untuk sebuah foto. Sedangkan macro influencer memasang harga Rp4.500.000,00 – Rp8.000.000,00.
Sedangka untuk micro dan nano influencer, masing-masing mematok harga kira-kira sebesar Rp2.000.000,00 – Rp7.500.000,00 dan Rp500.000,00 – Rp1.800.000,00.
Bagaimana dengan konten dalam format video?
Mega dan macro influencer biasanya memasang tarif Rp14.000.000,00 – Rp27.000.000,00 dan Rp7.700.000,00 – Rp12.500.000,00 per video dengan durasi tertentu.
Sedangkan untuk micro dan nano influencer, tarif yang dipatok adalah sekitar Rp2.500.000,00 – Rp5.000.000,00 dan Rp1.000.000,00 – Rp2.000.000,00.
Kamu juga bisa meminta mereka untuk memasang Instagram Story selama 24 jam untuk tarif yang lebih murah.
Mega influencer biasanya mematok harga sekitar Rp7.000.000,00 per video.
Sedangkan untuk macro, micro, dan nano influencer biasanya memasang harga masing-masing sekitar Rp5.000.000,00, Rp1.500.000,00, dan Rp500.000,00.
Pentingnya Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis Kopi
Itulah beberapa cara memilih influencer yang tepat untuk promosi bisnis kopi milikmu.
Mulai dari memastikan kembali target konsumen bisnismu, membuat daftar influencer, melakukan evaluasi profil mereka, serta melakukan analisis terhadap tarif dan perkiraan ROI.
Satu hal yang perlu kamu ingat bahwa hindari terpaku pada jumlah pengikut dan tarif para influencer tersebut.
Jika mereka memiliki pengikut yang banyak dan tarif endorsement yang rendah, jangan langsung terpancing untuk bekerja sama.
Telusuri terlebih dahulu track record individu tersebut, dan apakah audience-nya sesuai dengan target konsumenmu.
Karena jika tidak, dan hasil endorsement-nya salah sasaran, maka bisnismu hanya akan membuang-buang anggaran pemasaran saja, tanpa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!