Bagaimana cara membentuk & membangun sustainability branding pada sebuah bisnis laundry?
Konsep sustainability branding seringkali bersinggungan dengan perkembangan bisnis laundry yang banyak terjadi di lingkungan sekitar.
Pasalnya, bisnis laundry menghasilkan limbah yang cukup banyak & memiliki dampak negatif bagi lingkungan, jika tidak ada yang mengelolanya secara serius.
Lantas, bagaimana caranya agar bisnis laundry bisa tetap beroperasi, sekaligus tetap menjalankan konsep sustainability branding?
Daftar Isi
4 Cara Membentuk Sustainability Branding pada Bisnis Laundry
Dengan menjalankan konsep sustainability branding pada bisnis yang kamu jalani, kamu telah berpartisipasi dalam menjaga & melestarikan lingkungan.
Nah, berikut adalah beberapa cara mudah yang bisa segera kamu lakukan untuk menerapkan konsep tersebut pada kegiatan operasional bisnismu.
Silakan disimak!
1. Menggunakan detergen ramah lingkungan
Dalam bisnis laundry, detergen memegang peranan penting, namun sayangnya berdampak buruk bagi lingkungan, karena menjadi faktor utama penghasil limbah cair.
Limbah cair detergen mengandung bahan surfaktan atau Alkyl Benzene Sulphonate (ABS), busa, hingga bahan builder Sodium Tripolyphosphate (STPP).
- Bahan surfaktan (ABS) dari detergen dapat meracuni ekosistem di air, termasuk membahayakan organ pernapasan ikan.
- Proses pelarutan oksigen yang mematikan bagi biota air dapat disebabkan juga oleh busa detergen.
- Kemudian, bahan builder (STPP) dapat memicu populasi bakteri yang berlebihan, karena adanya perkembangan alga.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu harus menggunakan detergen yang ramah lingkungan dengan panduan kandungan sebagai berikut:
- Berbahan surfaktan ramah lingkungan (LAS/LABS).
- Mengandung fosfat terendah.
- Mengandung NaOH terendah (NaOH dapat membuat tangan atau pakaian terasa panas).
- Memilih detergen dengan busa paling sedikit.
2. Mengadakan kerja sama dengan bank sampah
Limbah plastik sudah menjadi momok terbesar sejak awal abad ke-20.
Kamu dapat mengurangi efek dari limbah ini dengan cara melakukan kerja sama dengan bank sampah.
Bisnis laundry yang kamu miliki berperan sebagai penyalur sampah plastik. Sampah plastik dari konsumen bisa kamu jadikan sebagai “saldo tabungan”.
Bekerja sama dengan bank sampah akan memberikan keuntungan, baik bagi pemilik bisnis laundry, maupun bagi para konsumen & lingkungan sekitar.
Terdapat banyak bank sampah yang bisa kamu ajukan kerjasamanya, seperti Zero Waste, Bank Sampah Satu Hati, dan lain sebagainya.
Kamu bisa periksa terlebih dahulu informasi mengenai bank sampah lainnya melalui situs Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia.
3. Membuat bak filter organik
Melansir dari situs Kementerian LHK, grey water (GW) merupakan istilah yang merujuk pada limbah air domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga non kakus.
Contohnya adalah air detergen & air bekas cuci piring.
Nah, bisnis laundry menghasilkan limbah air jenis grey water yang berasal dari air detergen.
Untuk mengatasinya, kamu perlu membangun bak filter sebagai tempat yang akan menampung air bekas cucian, dan mengolahnya lagi sehingga air tersebut dapat kamu gunakan kembali.
Bak filter pengolahan air limbah ini biasa disebut dengan istilah IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Mengingat jumlah limbah air dari bisnis laundry lebih banyak dibandingkan limbah air laundry skala rumah tangga, maka bisnismu sebaiknya menggunakan jasa pembuatan IPAL profesional.
Biayanya tergantung pada kebutuhan, sehingga kamu perlu berkonsultasi dulu pada penyedia jasa, setelah itu baru kamu dapat menghitung biayanya.
Air yang sudah tersaring dapat kamu gunakan kembali untuk mencuci kendaraan, menyiram tanaman, atau disalurkan khusus untuk tangki penyiram atau flush kloset.
4. Menyediakan reusable bag
Reusable bag sudah menjadi identik dengan berbagai bisnis yang memiliki konsep ramah lingkungan.
Contohnya adalah seperti pada banyak bisnis minimarket yang kini menawarakan reusable bag kepada para konsumen, sebagai salah satu cara mengurangi limbah plastik.
Dengan menggunakan reusable bag di bisnis laundry, konsumen diharapkan akan kembali menggunakan tas tersebut saat menyerahkan cucian mereka.
Saat ini sudah ada banyak jenis reusable bag yang bisa kamu gunakan pada bisnis laundry.
Misalnya, tas dari bahan kanvas & katun yang praktis serta kuat. Kemudian ada juga tas dari bahan serat alami, yang kuat sekaligus tahan lama. Ada juga tas yang terbuat dari bahan goni yang lebih mudah terurai secara alami nantinya.
Kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu mengenai jenis reusable bag mana yang bisa kamu gunakan pada bisnis laundry.
Sudah Siap Menerapkan Konsep Sustainability Branding di Bisnis Laundry?
Itulah beberapa cara melindungi lingkungan yang bisa kamu segera terapkan pada bisnis laundry milikmu.
Mulai dari menggunakan produk cuci yang ramah lingkungan, mengadakan kerja sama dengan bank sampah, membangun bak filter untuk air cucian, hingga menggunakan tas daur ulang untuk meminimalisir penggunan plastik.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!