4 Strategi Atasi Penurunan Penjualan di Bisnis Rendang

Bagaimana strategi yang tepat untuk mengatasi sepinya pembeli & penurunan penjualan pada bisnis rendang milikmu?

Angka penjualan yang menurun bisa menimbulkan dampak buruk bagi keberlangsungan bisnis yang kamu kelola.

Jika omzet pendapatan menurun, maka kondisi keuangan pun akan terganggu hingga menimbulkan masalah-masalah baru.

Ini berlaku pada setiap jenis bisnis, termasuk pada bisnis kuliner seperti bisnis rendang.

Lalu, apa yang harus kamu lakukan, sebagai seorang pemilik bisnis rendang, untuk mengatasinya?


4 Strategi Mengatasi Penurunan Penjualan di Bisnis Rendang

Mengatasi penurunan penjualan rendang memang tidak mudah.

Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena ada beberapa strategi yang bisa kamu coba terapkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Apa saja? Berikut rangkumannya:


1. Melakukan analisis tren pasar & evaluasi

Strategi pertama dalam mengatasi angka penjualan bisnis rendang yang menurun adalah melakukan analisis tren pasar yang sedang berkembang di tengah masyarakat.

Di bidang kuliner, banyak tren makanan kekinian yang bermunculan dan menarik perhatian masyarakat. Nah, tren-tren inilah yang perlu kamu analisis sebagai bahan evaluasi bisnis rendang milikmu.

Saat ini, makanan pedas mendominasi tren kuliner pasar. Sudah banyak olahan makanan yang kemudian memanfaatkan tren satu ini demi meningkatkan omzet penjualan. Misalnya, mi pedas, bakso larva, dan ayam geprek dengan pilihan level kepedasan.

Tren ini juga bisa kamu terapkan pada bisnis rendang milikmu. Misalnya, menghadirkan dua pilihan rendang, yaitu rendang original dan rendang padeh (pedas) dengan berbagai level kepedasan.


2. Melakukan inovasi yang unik & menarik

Strategi mengatasi penurunan penjualan bisnis rendang berikutnya adalah dengan melakukan inovasi yang unik dan menarik.

Salah satu penyebab menurunnya angka penjualan adalah munculnya rasa bosan para konsumen terhadap bisnis rendang milikmu; baik dari segi rasa, kualitas, dan lainnya.

Maka, solusi yang tepat untuk permasalahan satu ini adalah melakukan inovasi bisnis rendang.

Jika selama ini kamu hanya menjual rendang dalam kemasan saja, maka cobalah untuk berani melakukan inovasi. Misalnya, menyajikan menu rendang lengkap dengan nasi, tetapi dengan kemasan dalam bentuk kekinian, seperti rice bowl atau nasi rendang di dalam mangkuk.

Konsep ini terbilang unik dan menarik. Kemasan rice bowl ini dinilai lebih efisien dan memudahkan para konsumen saat mengonsumsi produk rendang milikmu. Jangan lupa untuk menambahkan sambal cabai hijau dan sayur nangka!

Selain rice bowl nasi rendang, kamu juga bisa menghadirkan inovasi unik lainnya, seperti burger dengan isian rendang. Inovasi unik ini sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Burger yang mereka buat cukup unik, karena terbuat dari nasi. Sedangkan untuk isiannya, mereka memilih rendang, karena memiliki rasa yang khas dan enak.

Inovasi rendang lainnya juga datang dari salah satu merek burger populer di Indonesia, yaitu Burger King. Burger asal Amerika Serikat ini mengombinasikan roti burger dengan isian makanan khas Indonesia, yaitu rendang.

Sama seperti tampilan burger pada umumnya, Burger King mengubah bentuk daging rendang menjadi bulat seperti patty klasik. Isiannya pun tetap mereka lengkapi dengan sayuran dan bumbu rendang, yang dijadikan sebagai saus pelengkapnya.

Mengombinasikan makanan luar dengan rendang adalah salah satu inovasi unik dan menarik untuk kamu coba. Selain burger, kamu juga bisa mengombinasikan pasta atau pizza dengan mengganti topping-nya dengan bumbu rendang yang gurih.


3. Meningkatkan kualitas produk & pelayanan

Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan juga menjadi bagian dari strategi mengatasi penjualan bisnis rendang yang mengalami penurunan.

Kualitas produk dan pelayanan adalah bagian paling krusial yang akan konsumen nilai.

Maka dari itu, tingkatkan kualitas produk rendang dan pelayanan, supaya bisnis rendang milikmu mendapatkan penilaian yang bagus.

Contoh cara meningkatkan kualitas produk rendang serta pelayanan yang bisa kamu coba, antara lain:

  • Menggunakan bahan baku berkualitas, mulai dari daging sapi dan santan yang kamu gunakan untuk membuat rendang.
  • Pengemasan dalam wadah tertutup dan bersih.
  • Melayani konsumen dengan sopan dan ramah.
  • Cepat menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh konsumen, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
  • Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, supaya lebih dekat.

4. Rutin melakukan promosi & pemasaran

Penurunan penjualan bisa juga kamu atasi dengan melebarkan target pasar melalui media online.

Selain lebih hemat, untuk saat ini promosi melalui media online juga sebenarnya lebih efektif.

Kamu bisa memanfaatkan saluran media online seperti Instagram, Facebook, dan platform media sosial populer lainnya. Jika sudah memiliki akun media sosial, selanjutnya buatlah teknik promosi yang menarik.

Contoh, membuat video marketing dengan tema mukbang, mengunggah foto produk rendang dengan kualitas bagus dan tone estetis, atau konten-konten marketing lainnya.

Selain media sosial, kamu juga bisa mencoba platform marketplaces untuk meningkatkan omzet penjualan, sekaligus menambah jumlah pelanggan. Platform marketplaces yang bisa kamu coba antara lain adalah Tokopedia atau Shopee.

Kedua platform ini banyak konsumen gemari karena kerap memberikan promo menarik, mulai dari potongan harga, gratis ongkir, hingga cashback.

Tidak ada salahnya juga untuk menjalin kerja sama dengan layanan online delivery. Perubahan gaya beli masyarakat saat ini harus kamu ikuti, supaya dapat membantu mengatasi penurunan penjualan dalam bisnis rendang.

Layanan online delivery yang bisa kamu gunakan adalah GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood. Hadirkan pula beragam promo menarik, seperti potongan harga, voucher spesial, dan promo menarik lainnya.


Siap Atasi Penurunan Penjualan di Bisnis Rendang?

Itulah beberapa cara mengatasi penjualan bisnis rendang yang menurun, yang bisa kamu terapkan pada bisnis milikmu.

Mulai dari melakukan analisis tren pasar, konsisten berinovasi, meningkatkan kualitas produk serta pelayanan terhadap konsumen, dan rutin melakukan promosi bisnis rendang.

Semoga bermanfaat!

. . .

Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.

Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.

Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!


KoinWorks NEO Lead Gen Form
Kelola Bisnis Lebih Cepat dan Mudah.
Yuk, Daftar Menjadi Bagian dari KoinWorks NEO Sekarang!
Apakah Bentuk Usahamu Saat Ini?

Dapatkan berbagai informasi seputar lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Panduan Bisnis untuk Usahamu
[Download Ebook] 7 Tanda Bisnis Kamu Butuh Pinjaman Usaha
[Download Ebook] 7 Tanda Bisnis Kamu Butuh Pinjaman Usaha
Strategi Bisnis Untuk Raih Untung Maksimal di Ramadan 2022
[Download Ebook] Strategi Bisnis untuk Raih Untung Maksimal di Ramadan 2022
[Download Ebook] Strategi Bisnis untuk Raih Untung Maksimal di Ramadan 2022
Kiat Cerdas Mencapai Kebebasan Finansial ebook cover
[Download Ebook] Kiat Cerdas Mencapai Kebebasan Finansial
[Download Ebook] Kiat Cerdas Mencapai Kebebasan Finansial
E-Book Gratis

Bacaan pilihan untuk kamu, para pejuang mimpi

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.