Tips Investasi Properti: Rumah, Tanah, Apartemen dan Ruko

investasi properti

Memiliki properti yang disewakan merupakan langkah tepat untuk menambah pundi-pundi kekayaan kamu.

Keberadaan properti membuat kamu bisa dengan mudah mendapatkan penghasilan pasif, tanpa perlu repot bekerja dari siang sampai malam.

Jika saat ini uang yang dimiliki sudah terkumpul dan ingin mencari properti untuk dijadikan investasi, penting bagi kamu untuk memperhatikan beberapa kriteria yang membuat properti tersebut memiliki nilai di mata penyewa.

Adapun, properti di sini bisa beragam jenis, mulai dari rumah, tanah, apartemen, hingga ruko untuk disewa atau dibeli kembali.

Maka dari itu, sekarang ini KoinWorks akan infokan tips seputar investasi properti di segala macam jenis.

Apa saja?

Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut di bawah!


Pertimbangan Penting Sebelum Investasi Properti

Berbicara tentang investasi properti, ada baiknya kita mengetahui investasi properti secara keseluruhan terlebih dahulu. setelah itu baru mengetahui masing-masing jenis properti.

Berikut adalah hal-hal penting yang patut kamu pertimbangkan jika ingin menjadikan properti sebagai investasi.

1. Perhatikan Lingkungan Sekitar Properti Tersebut

Lingkungan atau lokasi dimana sebuah properti berada akan sangat mempengaruhi jenis penyewa yang akan menyewa.

Jika lokasi rumah atau properti yang dimiliki berada di sekitar universitas atau sekolah, maka para mahasiswa dan siswa yang bersekolah disana akan menjadi penyewa potensial.

2. Pajak Properti yang Harus Dibayarkan

Hal yang perlu diketahui adalah pajak properti antara satu kawasan dengan kawasan yang lain berbeda.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui besaran pajak yang akan dibayarakan agar jangan sampai pendapatan sewa tidak bisa menutupi besaran pajak yang ada.

Jangan terlalu mempermasalahan pajak yang tinggi, jika kawasan tersebut strategis dan memiliki banyak penyewa potensial, tidak ada salahnya membeli properti yang ada disana.

3. Berdekatan Dengan Sekolah

Kriteria satu ini sangat penting diperhatikan, jika sebuah keluarga menjadi target yang kamu bidik.

Percuma saja, jika kamu memiliki properti yang bagus, tetapi sekolah yang berkualitas di sekitar lingkungan sangat minim.

4. Bagaimana Tingkat Kejahatan yang Ada Disana?

Tidak ada orang yang bersedia tinggal di sebuah lokasi yang sangat rawan dengan tindakan kriminal.

Properti yang kamu miliki tidak akan diminati oleh penyewa, jika berlokasi di daerah yang rawan bahaya.

Cara terbaik untuk mengukur tingkat kejahatan di suatu daerah adalah dengan melihat data statistik yang biasanya tersedia di perpustakaan umum.

Ketahui secara pasti tingkat vandalisme, kejahatan kecil, kejahatan serius, dan lain sebagainya.

5. Kesempatan Kerja yang Ada

Faktor yang menarik minat banyak penyewa selanjutnya adalah apakah lokasi properti tersebut berdekatan dengan lokasi kerja.

Jika properti kamu berada di kawasan industri atau perusahaan, maka para karyawan yang bekerja disana sangat berpotensi menjadi penyewa rumah.

Atau bisa jadi saat akan dibangun sebuah perusahaan baru di sekitar lokasi properti, ini juga sangat mempengaruhi para karyawan yang akan menyewa properti di tempat kamu.

6. Fasilitas yang Ada

Masyarakat yang tinggal di sebuah daerah tidak hanya membutuhkan tempat tinggal, tetapi juga membutuhkan berbagai hiburan dan berbagai fasilitas yang lain.

Lokasi sebuah properti dikatakan strategis, jika berdekatan dengan pusat belanja, mall, sarana transportasi umum, bioskop, sarana kesehatan, dan lain sebagainya.

7. Rencana Pengembangan di Masa Depan

Sebuah properti dianggap bernilai tidak hanya dilihat dari situasinya saat ini saja, tetapi juga rencana pengembangan di masa depan.

Jika daerah tersebut akan dibangun gedung apartemen, mall, dan sekolah berkualitas, maka area tersebut bisa berpotensi memiliki pertumbuhan yang sangat baik.

Pengembangan di masa depan juga bisa berpotensi merugikan dan mempengaruhi daya saing properti kamu.

Misalnya saja adanya rencana untuk menghilangkan ruang terbuka hijau atau adanya perumahan baru yang berpotensi memberikan persaingan untuk properti kamu.

8. Rata-Rata Pendapatan Sewa Properti

Pendapatan sewa merupakan potensi pendapatan pasif yang akan kamu dapatkan saat memiliki sebuah properti yang disewakan.

Pastikan kamu mengetahui dengan baik berapa rata-rata biaya sewa yang ada di sekitar lingkungan.

Jadi, jangan sampai kamu menetapkan harga sewa yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Jika kamu ingin menetapkan harga sewa yang lebih tinggi dari rata-rata biaya sewa, pastikan terlebih dahulu kamu memberikan nilai tambah lain kepada para penyewa.

9. Potensi Bencana Alam

Jika kamu memiliki sebuah properti yang sangat rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir, maka hal ini tentu sangat mempengaruhi nilai properti dan biaya yang harus kamu keluarkan.

Para penyewa yang mengetahui bisa menjadi tidak tertarik untuk menyewa properti dan akhirnya beralih ke properti yang lainnya.

Selain itu, lokasi yang rawan bencana mengharuskan kamu mengeluarkan biaya tambahan untuk asuransi properti, jika suatu saat properti tersebut mendapatkan musibah.

Biaya tambahan yang harus dikeluarkan tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap pendapatan sewa yang akan kamu dapatkan dari properti.


Plus Minus Berinvestasi Pada Properti

Seperti halnya instrumen investasi lainnya, properti juga memiliki kelebihan serta kekurangannya tersendiri.

Nah, ada bainya seorang investor mengetahui secara mendalam perihal ini.

Dengan begitu, investor dapat melakukan keputusan tepat dan meminimalisir kerugian serta meningkatkan profit.

Berikut kelebihan dan kekurangannya!

Kelebihan

  • Nilainya tidak terlalu fluktuatif seperti saham, karena tidak begitu dipengaruhi situasi ekonomi politik, tingkat inflasi serta suku bunga;
  • Walaupun terpengaruh oleh faktor eksternal, perubahan yang terjadi tidak terlalu cepat;
  • Bisnis properti juga tidak selalu harus memiliki modal awal atau uang tunai yang tinggi lantaran investasi ini bisa dimulai dengan membayar DP atau uang muka terlebih dahulu, namun tentu memiliki modal dahulu akan lebih baik;
  • Bisa menjadi passive income jika properti tersebut disewa atau dikontrakkan, karena uang hasil sewa bisa dijadikan penghasilan rutin tiap bulan;
  • Semakin banyak jumlah properti yang dimiliki, semakin tinggi jumlah penghasilan tambahan yang masuk ke kantong kamu;
  • Memiliki resiko yang lebih kecil karena harga market tidak begitu fluktuatif, malah bisa terus meningkat;
  • Keuntungan atau laba yang didapat bisa terus meningkat karena jumlah pembeli atau penyewa semakin banyak sedangkan properti kian langka;
  • Tingkat okupansi properti bersifat komersil seperti perkantoran sangat tinggi di mana ini menyebabkan tingkat dan harga sewa juga semakin tinggi.

 

Kekurangan

  • Membutuhkan dana yang cukup besar, karena harga satu bangunan atau sepetak tanah saja bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta maka dari itu membutuhkan modal awal yang sangat tinggi untuk memulai investasi jenis ini;
  • Likuiditasnya rendah lantaran investasi properti tergolong investasi jangka panjang;
  • Harus mengeluarkan biaya perawatan dan pemeliharaan yang tidak sedikit, jika tidak dirawat dengan buruk harganya bisa saja akan turun;
  • Bisanya akan menemui regulasi pemerintah yang berbelit-belit seperti perijinan mendirikan bangunan, ijin transaksi jual beli, aturan perpajakan termasuk aturan tata kota dan ruang bahkan sampai perijinan lain yang cukup menyita waktu serta tenaga;
  • Risiko bencana alam yang bisa merusak investasi properti secara instan;
  • Walaupun jarang, namun kondisi pasar properti bisa saja jatuh seperti kasus di krisis global tahun 2008 yang disebabkan adalah macetnya kredit investasi properti.

Kesalahan yang Menjadi Penyebab Kegagalan Investasi Properti

Walaupun menjalankan investasi properti itu berpotensi mendapatkan untung yang besar, tapi kamu perlu tahu kalau salah mengambil keputusan, bukannya untung malah buntung, lho.

Yup, karena merupakan investasi yang memerlukan modal besar, pastikan kamu tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menjalankannya.

Berikut ini, KoinWorks infokan apa saja kesalahan umum yang sering terjadi dan menyebabkan para investor gagal meraup keuntungan pada properti.

Mempunyai Tujuan yang Salah

Banyak investor pemula melakukan investasi properti dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan besar dengan cepat, padahal hal ini adalah tujuan yang salah.

Dalam hal ini, tentu dibutuhkan kesabaran, waktu dan kerja keras untuk bisa menghasilkan keuntungan dari sektor properti.

Bahkan, bisa saja memakan waktu lebih dari satu tahun dan kamu butuh bersabar selama bertahun-tahun untuk dapat keuntungan.

Kalau kamu menginginkan investasi yang menghasilkan keuntungan dengan cepat, investasi properti bukanlah pilihan pas.

Waktu Beli yang Kurang Tepat

Perlu diingat jika saat properti berada dalam masa peak atau booming, saat itu adalah waktu yang tidak tepat untuk membelinya.

Alasannya karena harganya sudah sangat tinggi ketika seorang investor ingin menjualnya kembali nanti.

Selain itu, investor juga bisa kesulitan mencari pembeli yang berminat karena harga di masa peak akan sulit turun dan bersaing dengan kompetitif.

Maka dari itu, untuk menyiasatinya kamu bisa melakukan pembelian properti saat pasar sedang tidak terlalu ramai atau sepi.

Tidak Ada Estimasi Biaya

Paling tidak, kamu harus membuat estimasi biaya operasional dan keuntungan yang akan didapat nanti.

Ketahui juga berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk bisa balik modal nantinya.

Agar tidak salah estimasi biaya, kamu bisa menghitung nilai properti dalam dua tahun ke depan.

Tak hanya itu, kamu juga harus perhitungkan biaya tambahan.

Banyak sekali investor yang hanya menghitung harga rumah tanpa perhatikan biaya tambahan. seperti biaya listrik, air dan perawatan bangunan.

Bersikap Egois

Saat kamu melakukan investasi properti, kamu akan berhubungan dengan banyak pihak mulai dari agen, bank hingga tukang ledeng, listrik atau pipa.

Jadi, jangan sampai kamu mengaplikasikan sikap egois, ya.

Coba untuk buat kompromi yang baik dengan mereka agar nantinya bisa berjalan mulus.

Asah juga kemampuan negosiasi kamu, karena kemungkianan kamu harus bernegosiasi perihal harga supaya investasi kamu di sektor properti berjalan efektif.

Tidak Mementingkan Kualitas

Seringkali, karena ingin cepat mendapatkan untung besar, kamu malah menomor duakan kualitas properti tersebut.

Salah satu contohnya adalah dengan memilih bahan bangunan yang paling murah.

Bukan menjadi rahasia kalo harga menentukan kualitas, jadi dengan harga paling murah kemungkinan kamu akan mendapatkan kualitas yang tak begitu baik.

Banyak investor yang berpikir, kalau konsumen tidak menjadikan hal tersebut sebagai hal utama.

Padahal, kalau properti kamu mengalami kerusakan dalam waktu dekat misalnya kurang dari satu tahun, kredibiltas menjadi taruhannya.

Tak hanya itu, bisa saja akan banyak omongan negatif dari masyarakat dan bukan tidak mungkin untuk disebar di sosial media.

Tentunya hal ini menjadikan image kamu turun di mata konsumen.

Tidak Memiliki Cukup Biaya

Bukan hanya modal awal yang cukup besar, tetapi juga biaya perawatan.

Jika kamu hanya mempersiapkan modal awal untuk berinvestasi properti saja, maka jelas hal tersebut salah karena biaya perawatan juga penting.

Biaya perawatan meliputi biaya kebersihan, perbaikan, penyegaran, pengecetan ulang bahkan terkadang juga renovasi.

Biaya ini setiap tahun bahkan bisa terus meningkat.

Selain itu, kika kamu tidak merawat properti milikmu, tentu nilainya akan turun.

Maka dari itu, jika serius ingin investasi properti, pastikan kamu juga bersiap memiliki dana untuk biaya perawatan, termasuk iuran wajib seperti pajak.

Hanya Mementingkan Tampilan Properti, Bukan Lokasi

Penampilan pada properti memang bisa menjadi daya tarik sendiri, tapi jangan lupakan faktor penting dari investasi ini yaitu, pemilihan lokasi yang tepat.

Hal ini menjadi sebuah keharusan karena pihak yang akan membeli kembali atau yang akan menyewa tentunya akan memilih sebuah properti dari sisi lokasinya.

Lokasi yang ramai, strategis, memiliki parkir luas dan mudah dilihat serta dijangkau tentunya akan memberikan nilai yang tinggi pada properti tersebut.

Sayangnya, masih banyak investor properti terutama pemula yang lebih mementingkan penampilan fisik karena beranggapan konsumen yang akan memakai juga menyukai tampilan luarnya.

Walaupun memang, akan lebih bagus jika tampilan fisiknya bagus serta lokasinya strategis.

Regulasi Pemerintah

Bagi investor properti, regulasi pemerintah bisa menjadi penyebab utama kegagalan bisnis mereka.

Regulasi pemerintah bisa menjadikan bisnis properti terhambat.

Contohnya, ketika kamu ingin membangun proyek perkantoran atau perumahan, kamu akan menghadapi masalah dengan perizinan dari pemerintah daerah setempat.

Perizinan seperti ini tentu bisa memakan waktu yang sangat lama dan ketat sekali birokrasinya, karena proyek kamu berkaitan dengan permasalahan tata kota dan ruang.

Jika tidak beruntung,  bisa saja izin kamu ditolak.

Kalau sudah begini, maka pupus sudah harapan untuk bisa membangun proyek di daerah tersebut walaupun sebelumnya kamu sudah menghitung presentase keuntungan, dan skema kemajuan tempat tersebut.

Bencana Alam

Bencana alam bukan saja merupakan resiko tapi bisa menjadi penyebab kegagalan dari investasi properti.

Bayangkan saja jika semua permasalahan perizinan hingga proses pembangunan selesai dan properti tersebut siap dipasarkan lalu tiba-tiba datang bencana alam seperti banjir atau gempa dan lainnya yang bisa menghancurkan properti yang telah dibangun.

Tentu saja, kerugian tak terbendung lagi, apalagi kamu sudah mengeluarkan banyak sekali modal banyak sekali dan berharap akan mendapat keuntungan besar.

Maka dari itu, sangat perlu untuk kamu mengasuransi properti milik kamu, sehingga bisa meminimalisir kekurangan.

Buruknya Strategi Marketing

Investasi properti, sama halnya dengan melakukan bisnis.

Bisnis dan marketing adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Bisnis tidak akan berjalan sempurna jika tidak ada marketing.

Marketing bisa dijadikan tolak ukur bagaimana penjualan properti kamu akan berhasil.

Bangunan bagus dengan harga kompetitif dan lokasi strategis, bukan berarti properti akan diterima pasar dengan mudah, semua tergantung bagaimana strategi marketing yang kamu lakukan.


Mitos Tentang Investasi Properti yang Jangan Kamu Percayai

1. Membutuhkan Uang Tunai Untuk Berinvestasi

Properti merupakan jenis aset yang memiliki harga yang sangat tinggi dan sangat sulit didapatkan dengan menggunakan uang tunai.

Hal yang perlu dipahami di sini adalah kamu tidak selamanya membutuhkan uang tunai untuk mulai mendanai.

Kamu bisa mendapatkan properti dengan cara kredit dan hanya perlu mempersiapkan uang muka di awal pembayaran.

Bukan uang yang harus kamu khawatirkan saat memulai investasi properti, melainkan pengetahuan dasar berkaitan tentang investasi yang akan dilakukan.

2. Investasi Properti Hanya untuk Orang Kaya Saja

Investasi properti tidak hanya untuk orang kaya dan memiliki banyak modal saja, tetapi ditujukan untuk siapa saja yang mau memulai dan ingin menciptakan aliran pendapatan sewa dan capital gain di masa depan.

Bukan untuk orang kaya, melainkan untuk mereka yang berkeinginan menjadi orang kaya di masa depan.

Hal ini dikarenakan 1% orang terkaya yang ada di dunia menjadi investor dan berinvestasi di sektor properti.

3. Berinvestasi Properti Butuh Banyak Pengalaman

Berinvestasi di sektor properti sama seperti saat kamu belajar berkendara.

Saat baru pertama kali belajar berkendara, pasti akan banyak kesalahan yang dilakukan di awal.

Namun, semakin sering berlatih dan belajar, maka kemampuan  berkendara akan semakin baik dan akhirnya bisa menjadi ahli.

Hal di atas juga berlaku untuk investasi properti yang kamu lakukan.

Kamu harus memulai dan terus menambah keterampilan dan pengalaman dari investasi yang dilakukan.

Artinya, kamu tidak akan memiliki pengalaman, saat baru memulai investasi di sektor properti.

Pengalaman akan didapatkan seiring dengan berjalannya waktu dan hal ini akan didapatkan melalui strategi dan taktik yang digunakan selama berinvestasi.

4. Bank Menjadi Satu-Satunya Tempat untuk Membiayai Properti

Saat kamu tidak memenuhi persyaratan kredit, maka pihak bank tidak akan memberikan pinjaman kepada kamu untuk mendapatkan kredit.

Apalagi jika kamu memiliki riwayat kredit yang buruk atau terlalu banyak pinjaman yang dilakukan.

Hal ini sudah menjadi aturan di dalam perbankan, di mana mereka hanya menerima pihak yang memiliki keuangan yang sehat untuk mengambil kredit.

Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk membiayai properti, salah satunya yaitu melakukan investasi ke instrumen yang mampu menawarkan tingkat imbal hasil kompetitif.

Bagaimana jika kamu investor pemula sekali?

Kamu bisa mencoba mendanai di platform peer-to-peer lending seperti KoinP2P dari KoinWorks, di mana kamu bisa mulai mendanai dengan nominal yang relatif kecil, yakni minimal Rp100.000 dengan imbal hasil efektif hingga 18% per tahun.

Saat  sudah menuai hasil yang optimal, barulah dana yang dimiliki bisa digunakan untuk membayar uang muka properti yang akan dibeli.

5. Tidak Boleh Gagal Saat Berinvestasi

Ketika memulai hal yang baru, kamu membutuhkan keterampilan yang lebih baik dan mempelajari sesuatu yang baru, di mana semua hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kegagalan.

Tidak ada orang sukses berinvestasi yang tidak pernah merasakan kegagalan.

Kegagalan dalam berinvestasi bermanfaat untuk sarana belajar agar kamu memiliki keterampilan yang lebih baik.

Hal yang harus kamu pahami adalah jangan jadikan kegagalan menghentikan kamu mencapai tujuan investasi yang diinginkan.


Cara Sukses Berinvestasi Properti

Setelah melihat hal-hal di atas, bagaimana cara dan tipsnya supaya bisa sukes investasi properti?

Memiliki Keyakinan Kuat

Seringkali banyak orang yang menutupi status sosialnya karena tidak terlahir di keluarga yang kaya dengan jaminan hidup yang enak tanpa perlu mengalami kerepotan.

Namun janganlah kamu merasa rendah diri meskipun tak terlahir di keluarga konglomerat.

Jadikan latar belakang kamu ini kesempatan untuk mengubah kehidupan sekaligus mampu dijadikan sebagai motivasi diri.

Yakinlah jika kamu bisa menjadi orang kaya dan mampu memiliki kekayaan yang besar karena pada dasarnya sebelum orang lain menjadi kaya, mereka juga harus berjuang menuju titik tersebut.

Gunakan sedikit demi sedikit uang gaji kamu guna diinvestasikan pada properti yang kamu inginkan.

Sesuaikan bangunan dengan tabungan yang kamu miliki.

Hanya saja memilih properti tidaklah mudah karena lokasi juga akan menentukan.

Bila suatu saat nanti ada yang berminat untuk menyewa maupun membeli ruko kamu namun melihat akses jalannya yang sangat rumit, maka konsumen cenderung tidak akan mau membelinya.

Menyadari Sepenuhnya Apa yang Kamu Lakukan

Dalam menjalankan investasi properti memang dibutuhkan modal yang besar.

Jadi, jika kamu merasa tidak rela untuk menggunakan uang kamu untuk diinvestasikan, maka jangan gunakan.

Alih-alih malah kamu menyesal, lalu menjual properti yang kamu miliki kepada yang membutuhkannya padahal nilai dari properti itu masih belum berkembang menjanjikan, sehingga kamu pun tak akan menikmati hasilnya.

Pastikan kamu sadar dengan tindakan yang dilakukan dimana uang yang kamu miliki berubah menjadi bangunan dan baru akan berubah kembali menjadi uang jika memang dibutuhkan.

Memperhatikan Biaya Renovasi

Walaupun kamu memiliki bangunan sebagai investasi masa depan kelak, namun bukan berarti rumah ataupun bangunan yang kamu miliki lantas dibiarkan begitu saja.

kamu perlu merawatnya dengan baik dan memperbaikinya bila ditemukan rusak seperti bocor, lantai yang retak, dinding berlumut dan lainnya.

Semakin rapi dan bersih properti yang kamu miliki, maka akan semakin tinggi nilai dari investasi tersebut dan bisa terjual dengan mahal.

Namun pastikan juga kalau biaya renovasi sesuai dengan keuntungan yang kamu peroleh nantinya.


Menjadikan Rumah Sebagai Investasi

1. Pertimbangkan Kondisi Keuangan

Mempertimbangkan kondisi keuangan sebelum membeli rumah menjadi hal yang sangat penting ketika memutuskan untuk membeli rumah.

Tujuan utama pembelian rumah yang kamu lakukan adalah untuk membuat keuangan menjadi lebih sehat dengan adanya penghasilan dari rumah yang disewakan.

Meskipun beberapa orang memutuskan untuk membeli rumah secara langsung, tapi nyatanya banyak juga yang lebih memilih metode cicilan untuk membeli rumah mereka karena dirasa jauh lebih ringan dengan pembayarannya dicicil setiap bulan.

Lakukan perhitungan yang matang, jangan sampai cicilan yang dikeluarkan setiap bulan memberatkan kondisi keuangan kamu saat ini.

Jumlah cicilan ideal yang bisa diambil sekitar 30% dari total penghasilan yang kamu dapatkan setiap bulan.

2. Tentukan Lokasi dan Jenis Rumah

Jika kamu membeli rumah untuk investasi di masa depan, maka penentuan lokasi dan jenis rumah menjadi langkah penting selanjutnya.

Lokasi yang kurang baik dan tidak strategis akan sulit menarik penyewa dan juga perkembangan harganya bisa sangat lambat dari rata-rata harga properti.

Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor fasilitas yang ada di sekitar lokasi, sarana transportasi, fasilitas publik, dan lokasi yang strategis.

Jika kamu menargetkan para wisatawan sebagai penyewa rumah, sebaiknya pilih lokasi properti yang berdekatan dengan berbagai tempat wisata di sekitar.

Apabila pekerja dari luar kota yang menjadi target kamu, maka kamu bisa pilih lokasi yang berdekatan dengan pusat bisnis.

3. Siapkan Modal Untuk DP Rumah

Jika kamu mampu membayar uang muka rumah lebih besar dari minimal pembayaran, maka jumlah cicilan setiap bulan bisa semakin rendah.

Saat ini nilai minimal uang muka yang harus dibayarkan untuk sebuah rumah berkisar dari 10 – 20% dari harga jual.

Dari mana kamu bisa mempersiapkan uang muka untuk membeli rumah?

Jangan menyimpan uang ditabungan untuk mempersiapkan uang muka pembelian rumah, karena waktu yang diperlukan untuk mengumpulkannya bisa sangat lama dan memakan waktu.

4. Pertimbangkan Metode Pembiayaan Lain

Daripada kamu meminjam uang di bank untuk membeli sebuah properti, sebaiknya pertimbangkan untuk meminjam uang dari teman atau keluarga.

Pilihan pembiayaan seperti ini tentu saja ada untung dan rugi yang harus dipertimbangkan dengan matang.

Keuntungannya kamu tidak perlu membayar pinjaman dengan beban bunga yang tinggi, sedangkan kerugiannya adalah hubungan kamu bisa rusak dengan teman dan keluarga, saat tidak bisa membayarkan hutang tersebut tepat waktu.

5. Tentukan Harga Sewa

Setelah semua urusan membeli rumah selesai, hal yang perlu kamu pertimbangkan selanjutnya adalah harga sewa.

Biaya sewa dipatok berdasarkan fasilitas yang kamu berikan kepada penyewa, lokasi properti yang dimiliki, dan faktor lainnya.

Sebelum menentukan harga sewa, kamu harus memperhitungkannya dengan sangat matang.

Jangan sampai biaya sewa yang kamu tetapkan tidak mampu menutup biaya yang perlu dikeluarkan untuk kebutuhan rumah tersebut.

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan beberapa aturan untuk para penyewa rumah, supaya mereka turut menjaga properti yang kamu miliki.

6. Siapkan Asuransi Rumah

Ada 3 cara untuk mengelola resiko yang ada yaitu menghindari resiko, mengalihkan resiko kepada orang lain, atau meminimalisir resiko tersebut.

Asuransi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengalihkan resiko kepada pihak ketiga, saat terjadi masalah pada properti yang kamu miliki.

Beberapa resiko yang bisa saja terjadi adalah kebakaran, bencana alam seperti tanah longsor dan gempa bumi, dan yang lainnya.

Dengan adanya asuransi, tentu hal ini bisa membuat lebih nyaman dan tenang saat memiliki properti.

Sebab, kamu memiliki hal klaim saat terjadi bencana atau masalah yang tidak diinginkan pada properti tersebut.


Kelebihan dan Kekurangan Tanah Sebagai Investasi

Kelebihan Berinvestasi Tanah

1. Mendapatkan Capital Gain

Capital gain bisa didapatkan saat harga jual tanah jauh lebih tinggi daripada harga pada saat kamu membelinya.

Dikarenakan sifatnya yang terbatas, harga jual tanah akan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Terlebih lagi jika kamu memiliki tanah yang berlokasi strategis.

Tanah yang berada di daerah yang kurang strategis juga akan mengalami peningkatan harga, tetapi kenaikannya tidak secepat tanah yang berlokasi strategis.

2. Peluang Nilai Tambah

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan harga atau nilai tanah adalah dengan membuat rumah di atasnya.

Cara seperti ini akan membuat harga tanah menjadi lebih mahal dan jika kamu menjual rumah yang ada di atasnya, maka keuntungan bisa berkali-kali lipat

Namun, kamu tetap harus memperhatikan faktor lain seperti akses, insfrastruktur, dan lokasi agar rumah atau tanah tersebut menarik banyak orang.

3. Menjadikan Tanah Sebagai Aset Produktif

Tanah yang dimiliki bisa digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai lahan parkir atau dijadikan kebun yang menghasilkan.

4. Tidak Membutuhkan Banyak Perawatan

Bandingkan saat kamu berinvestasi pada rumah atau ruko.

Sebagai seorang pemilik, kamu harus mempersiapkan dana untuk biaya perbaikan atau biaya perawatan rumah.

Hal seperti ini tidak berlaku saat kamu berinvestasi tanah.

Kekurangan Berinvestasi Tanah

1. Membutuhkan Modal yang Besar

Jika kamu ingin membeli tanah yang bagus di daerah yang strategis, maka biaya yang diperlukan untuk mendapatkannya jauh lebih tinggi daripada membeli tanah di daerah pedesaan.

Hal ini yang membuat tidak semua orang mampu berinvestasi tanah.

2. Bisa Menjadi Lahan yang Tidak Produktif

Jika memilki tanah dan membiarkannya kosong dan tidak dimanfaatkan, kamu tidak akan bisa mendapatkan apa-apa.

Oleh karena itu, kamu harus menyiasatinya dengan membangun properti di atasnya.

3. Aset yang Tidak Likuid

Aset likuid adalah aset yang bisa dengan mudah diubah nilainya menjadi uang dalam waktu singkat. Misalnya emas dan tabungan.

Di sisi lain, tanah memerlukan waktu dan proses yang lama untuk menjualnya. Dengan demikian, tanah tidak bisa membantu saat kamu membutuhkan uang dalam waktu yang cepat.

4. Rawan Disalahgunakan Pihak yang Tidak Bertanggung Jawab

Saat memiliki tanah yang tidak produktif dan tidak diawasi, maka tidak menutup kemungkinan akan ada pihak yang menggunakannya.

Salah satu kasus yang patut diwaspadai adalah saat ada pihak yang mendirikan bangunan pada tanah yang menjadi hak kamu.

Dengan adanya manfaat dan kekurangan berinvestasi tanah di atas diharapkan kamu bisa lebih bijak dalam memutuskan jenis investasi yang paling cocok.

Baca Juga: 5 Hoax Soal Investasi yang Perlu Diabaikan Investor Pemula


Tips Membeli Apartemen untuk Investasi

1. Jangan Membiarkan Emosi Mempengaruhi Keputusan 

Saat akan membeli apartemen, banyak orang lebih cenderung mendengarkan kata hati daripada memikirkannya secara logis.

Penting untuk mendapatkan harga apartemen yang rendah agar semakin besar peluang kamu untuk mendapatkan keuntungan.

2. Melakukan Riset

Selanjutnya kamu perlu melakukan beberapa riset sebelum memutuskan untuk membeli apartemen.

Pastikan aparteman yang akan dibeli terletak di lokasi yang menarik banyak orang atau menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi di masa depan.

Gunakan pendekatan analitis secara logis saat kamu melakukan riset dan jangan mempertimbangkan suka atau tidak suka berdasarkan alasan pribadi saja.

3. Mulai Mengamankan Uang Muka

Uang muka yang diperlukan untuk membeli apartemen atau properti berada pada kisaran 20-30%.

Semakin besar uang muka yang kamu bayarkan, maka akan semakin rendah jumlah cicilan bulanan yang harus dibayarkan nantinya.

4. Pilih Apartemen yang Memiliki Harga Murah

Jika kamu baru pertama kali berinvestasi di sektor properti, maka kami menyarankan kamu untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan uang di awal, meskipun mampu untuk membayarnya.

Menjaga investasi tetap rendah akan membantu kamu tetap berada di zona aman dengan resiko yang rendah.

Jangan sampai kamu kehilangan banyak uang dan menanggung banyak sekali resiko saat berinvestasi di sektor properti.

5. Paham Dengan Risiko dan Manfaatnya

Saat membeli apartemen untuk disewakan, maka kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif dari properti yang dibeli.

Itu artinya uang akan terus mengalir ke dalam rekening meskipun kamu tidak terlibat secara langsung.

Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan karena harga properti yang meningkat nilainya.

Hal yang paling penting adalah apartemen termasuk aset fisik yang wujudnya bisa dilihat dan disentuh.

Meskipun memiliki manfaat yang menguntungkan, investasi di dala properti memiliki beberapa resikonya juga.

Bisa jadi penghasilan sewa yang didapatkan tidak bisa mencukupi pembayaran angsuran atau cicilan apartemen.

kamu juga tidak bisa langsung menjual properti karena apartemen termasuk investasi yang tidak likuid.

Hal yang lebih parah adalah saat tidak ada pihak yang menyewa, maka kamu harus membayar semua biaya yang ada.


Pilih Mana, Investasi Tanah vs Apartemen?

Kalau kamu memiliki dua pilihan ini, kira-kira apa yang akan kau pilih?

Yuk, lihat dulu bahan pertimbangannya!

1. Prospek Investasi di Masa Depan

Saat berencana untuk membeli apartemen, biasanya banyak orang akan melakukan pembayaran dengan cara mencicil.

Begitu juga saat akan membeli tanah, kamu diharuskan untuk mempersiapkan dana tambahan untuk membangun properti di atasnya agar tanah tersebut bisa difungsikan sebagai tempat tinggal.

Ditambah lagi saat membangun rumah sendiri di atas tanah, kamu harus melakukan pemantauan terus-menerus terhadap proses konstruksi.

Masalah seperti ini tidak akan ditemui, jika membeli apartemen yang sudah dibangun dan bisa langsung ditempati.

2. Lingkup Penjualan Kembali

Saat membeli tanah dan berencana untuk membangun rumah di atasnya, maka pembangunan akan berdasarkan keinginan dan selera kamu.

Cara seperti ini akan menimbulkan masalah, dimana tidak semua orang menyukai bentuk yang kamu pilih dan belum tentu akan ada pihak yang bersedia membelinya.

Ditambah lagi kamu harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk merenovasi dan berbagai biaya perawatan sampai rumah tersebut laku dijual.

Sedangkan apartemen biasanya lebih mudah untuk dijual karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal dengan lokasi strategis.

3. Tingkat Pengembalian Investasi

Saat kamu membeli tanah dan membangun rumah di atasnya, nilai tanah bisa terus meningkat dari tahun ke tahun, tetapi tidak dengan rumah.

Harga properti yang dibangun di atasnya bisa terus menyusut karena penggunaan atau kerusakan yang terjadi.

Oleh karena itu, kamu sebagai pemilik harus menyisihkan dana untuk biaya pemeliharaan.

4. Kesimpulannya

Opsi terbaik yang bisa dipilih adalah menganalisis apa yang dibutuhkan dan kemampuan keuangan saat ini.

Jika kamu tidak berencana untuk tinggal dan hanya ingin berinvestasi untuk dijual kembali, maka membeli tanah bisa menjadi pilihan terbaik.

Harga tanah akan terus meningkat dari waktu ke waktu dan ini tentu saja sangat menguntungkan.

Namun jika kamu ingin berinvestasi sekaligus mencari tempat tinggal yang strategis, maka membeli apartmen adalah pilihan yang bisa diambil.

Selain itu kamu juga bisa menyewakan apartemen kepada orang lain dan mendapatkan pendapatan sewa dari itu.

Jadi sesuaikan pembelian berdasarkan kebutuhan kamu!

Baca Juga: Kesalahan yang Harus Dihindari oleh Investor


Tips Melakukan Investasi dari Ruko

1. Perhatikan pada harga dan cicilan

Banyak yang masih mengandalkan cicilan daripada membeli lunas. Dikarenakan harga satu ruko saja bisa puluhan bahkan ratusan juta.

Baik dengan cicilan atau membeli lunas, yang perlu diperhatikan dengan teliti adalah status kepemilikan ruko. Jangan sampai ruko yang kamu beli statusnya tidak jelas hingga menimbulkan masalah di kemudian hari.

Tidak cukup hanya melihat sertifikat kepemilikan, namun bila perlu cek sertifikat tersebut dengan data di kelurahan. Ini untuk kehati-hatian apalagi jika pemiliknya bukan warga setempat.

2. Perhatikan harga sewa

Selain harga beli ruko seperti dijelaskan sebelumnya, kamu juga harus memperhatikan harga sewa.

kamu harus memperhatikan harga sewa dengan potensi keuntungan yang didapat. Jika harga sewa terlalu tinggi sedangkan potensi keuntungan yang didapat rendah, maka kamu akan rugi.

Harga sewa yang masih wajar dimana kamu akan tetap bisa mendapatkan keuntungan setelah penghasilan per tahun atau per bulan dikurangi biaya sewa per tahun atau per bulan.

Jika biaya sewa lebih tinggi dari pendapatan, maka ruko tersebut bukan investasi yang tepat. Mungkin kamu bertanya, bagaimana menentukan keuntungan kalau belum dicoba? Lokasi.

3. Perhatikan Lokasi

Lokasi ruko adalah hal yang paling urgen. Ini sangat penting.

kamu tidak boleh memilih lokasi ruko sembarangan.

Lokasi ruko yang strategis, mudah diingat pelanggan, mudah dijangkau dan mudah untuk parkir bisa menjadi prioritas utama.

Salah memilih lokasi berarti salah dalam berinvestasi karena kamu akan rugi secara turun temurun.

Untuk mendapatkan ruko dengan lokasi yang strategis dimana kamu akan mendapatkan keuntungan, bisa dicoba tips berikut.

Pertama, ruko yang berada di kawasan perumahan.

Investasi untuk ruko yang berada dengan perumahan menjadi layak apabila perumahan tersebut sudah hidup.

Hanya saja, lokasi perumahan juga menjadi pertimbangan tersendiri.

Jika lokasinya jauh dari keramaian, maka pasarnya terbatas pada pemilik rumah di komplek perumahan tersebut. kamu tidak bisa menjaring konsumen lebih banyak lagi.

Kedua, ruko yang berada di pinggiran jalan besar.

Ketika kamu memilih ruko yang berada di jalan besar, standard tempat itu ramai atau tidak bisa dilihat dari jumlah kantor cabang bank dan ATM.

Jika ada beberapa kantor cabang bank serta ATM, maka bisa dipastikan lokasi tersebut bagus untuk dijadikan investasi ruko.

Kehadiran kantor cabang bank dan ATM menandakan bahwa jumlah transaksi di lokasi tersebut ramai.

Selain itu, perhatikan juga jalur atau lalu lintasnya.

Tidak hanya jalan yang dilalui banyak orang atau kendaraan saja yang menjadi penilaian tetapi juga kemudahan untuk dijangkau serta luasnya lahan parkir.

Terkadang, ruko yang berada di jalan besar yang dilalui banyak orang akan sepi pengunjung jika sudah dijangkau seperti lokasinya tepat disamping traffic light sehingga pelanggan kesusahan untuk berhenti atau memarkir kendaraan karena berhadapan langsung dengan pengguna jalan dan lain sebagainya.

Ketiga¸ kamu bisa membeli ruko yang berada di kompleks trade center.

Ini akan memudahkan transaksi serta mendapatkan keuntungan lebih.

Keempat, ruko yang memang berada di area ruko.

Jadi memang tempat itu disediakan untuk beberapa ruko. Keempat aspek ini penting untuk diperhatikan ketika memilih lokasi.

4. Pastikan lokasinya sudah representative.

Jangan memilih ruko yang berada di daerah sepi pengunjung atau ruko di area yang belum berkembang karena ruko di tempat sepi atau belum berkembang bersifat spekulatif, belum tentu bisa menguntungkan.

Jadi, jika kamu ingin memulai investasi ruko, silahkan terapkan beberapa tips investasi ruko di atas agar terhindar dari kerugian.

Tentu, kamu ingin ruko yang kamu beli atau sewa akan mendapatkan keuntungan yang maksimal tanpa suatu kendala apapun.

Jangan lupa pula untuk memilih jenis usaha yang cocok sesuai dengan dimana lokasi ruko tersebut.


Dari pembahasan di atas, semoga teman-teman sudah semakin jelas akan info tentang investasi properti.

Semoga berhasil!

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

About the Author
Firda Nur Asmita

Firda Nur Asmita

As Firda enters her twenties, financial things become exciting stuff for her. Born with no golden steps on her shoes, make her sticks a big goal in life: financial freedom. So here it is, she's digging more and more knowledge to reach her goal. Then, share it with you through something she loves: words.
Financial calculator to calculate your needs

Calculate all your financial needs in one place