Menjadi fotografer berarti meraup keuntungan melalui jasa yang ditawarkan. Bukan sekedar memuaskan pelanggan dengan karya yang diberikan, kamu tentu harus mengetahui cara membuat target omset dan profit agar bisnis fotografer kamu dapat berkembang.
Mengapa demikian? Yaps, karena membuat perencanaan akan kedua komponen tersebut adalah dasar dalam berbisnis fotografi. Ini juga akan menunjukkan bagaimana kamu bisa bersaing di pasaran bersama kompetitor.
Lalu apakah kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan? Jika belum, artikel ini akan membahas pengertian, seberapa penting hingga langkah pembuatan target dan omset dari bisnis fotografi kamu.
Jangan kemana-mana, simak hingga akhir agar informasi tentang cara membuat target omset dan profit bisnis ini bisa kamu pahami!
Daftar Isi
Apa itu Omset dan Profit?
Sebelum melangkah lebih jauh, kamu harus tahu terlebih dahulu apa pengertiannya. Karena keduanya merupakan hal berbeda, namun memiliki dasar yang sama. Berikut penjelasannya!
Omset
Omset dalam sebuah bisnis adalah total jumlah pendapatan berdasarkan layanan atau produk dan laporan laba rugi dari hasil pemasaran yang dihitung dalam jangka waktu tertentu. Misalnya harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.
Seringkali disebut dengan pendapatan kotor yang belum dikurangi dengan biaya operasional dan biaya lainnya untuk menunjang pemasaran. Omset yang diraih akan berbanding lurus dengan profit yang didapat.
Profit
Profit atau seringkali disebut dengan keuntungan bersih adalah hasil pengurangan omset dengan biaya operasional sebuah bisnis. Operasinal yang dimaksud bukan sekedar pembiayaan alat atau hal lain yang menunjang.
Namun, termasuk pembayaran tenaga karyawan. Dalam pengaplikasiannya laba bersih ini harus lebih banyak dibanding biaya kotor yang digunakan. Agar profit yang didapat merupakan profit yang positif.
Apa Fungsinya bagi Bisnis Fotografi?
Kamu mungkin bertanya-tanya apa fungsi dari mengetahui cara membuat target omset dan profit bagi bisnis fotografi. Berikut alasannya:
- Untuk mengetahui perkiraan pembiayaan dan keuntungan.
- Sebagai upaya mengetahui kualitas dan produksi yang akan ditawarkan.
- Meminimalkan pengeluaran bisnis.
- Mengetahui skala bisnis fotografi yang dilakukan.
- Bisnis fotografi lebih apik dan terorganisir.
Cara membuat Target Omset dan Profit bagi Fotografer
Berikut langkah-langkah membuat target omset yang bisa langsung diaplikasikan pada bisnis fotografi kamu:
Tentukan Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menunjang proses produksi, biaya marketing dan pemotretan. Proses produksi misalnya:
- Komputer atau alat pengeditan foto.
- Printer untuk pencetakan.
- Listrik.
- Tempat sewa (jika menyewa tempat).
- Gaji karyawan.
- Peralatan penunjang seperti lighting, meja, kursi maupun aksesoris.
Sedangkan biaya lainnya yaitu seperti:
- Biaya perjalanan jika pemotretan diluar.
- Biaya iklan untuk promosi.
Perkirakan Kerugian
Biaya operasional di atas memang tidak selalu dikeluarkan. Namun kamu harus tetap memperhitungkan kejadian-kejadian yang memungkinkan kerugian. Misalnya:
- Kerusakan atau penurunan fungsi alat penunjang.
- Kompensasi kerugian klien, jika hasil jasa tidak sesuai perjanjian awal.
Tentukan Free Cash Money
Setelah memperhitungkan keduanya, sekarang kamu tentukan laba bersih yang benar-benar kamu inginkan dan butuhkan. Alangkah lebih baik kamu melakukan profit research bisnis fotografi yang sesuai di lapangan.
Tentu agar biayanya masuk akal, tapi kamu tetap mendapat keuntungan banyak. Misalnya free cash money yang ingin didapat yaitu 50% dari laba bersih.
Hitung Omset yang Didapat
Sekarang mulailah untuk menghitung omset. Namun kamu harus menentukan terlebih dahulu paket harga jasa yang akan kamu tawarkan berdasarkan penjumlahan biaya operasional, kemungkinan kerugian dan keuntungan yang akan kamu dapatkan.
Kemudian omset bisa dihitung dengan:
Omset = Jumlah Paket Jasa Fotografi Harga Jual
Jika paket jasa fotografi kamu bermacam-macam, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Omset = (Paket Jasa Fotografi A Harga Jual A) + (Paket Jasa Fotografi B Harga Jual B) + … + (Paket Jasa Fotografi n Harga Jual n)
Sedangkan untuk mengetahui profit yang didapat, yaitu dengan mengurangi pendapatan penjualan atau omset, dikurangi dengan jumlah biaya operasional dan kemungkinan kerugian. Atau kamu bisa gunakan rumus berikut:
Profit = (Total Omset Fotografi) – (Biaya Operasional + Kemungkinan Kerugian)
Hal-Hal yang Harus Perhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan perencanaan ini:
Terukur
Buatlah omset dan profit yang pas dan tentunya bisa dicapai. Buat tetap realistis agar bisa meningkatkan semangat kerja para karyawan.
Relevan
Lakukan omset dan profit research di pasaran. Agar bisnis fotografi kamu bisa tetap tumbuh dan tetap bertahan melawan kompetitor.
Punya Tujuan
Memiliki tujuan pemasaran akan lebih mudah bagi kamu untuk menentukan perencanaan. Caranya tentukan siapa target klien dan pasar utama kamu.
Fleksibel
Ingat meski kamu punya target, kamu harus tetap luwes dan fleksibel terhadap semua kemungkinan. Jangan pernah mengenyampingkan peluang sekecil apapun ya!
Membuat Jurnal Harian
Buatlah catatan yang berisi jurnal harian bisnis fotografi kamu. Catat dengan rinci kesalahan, pengeluaran dan pencapaian sebagai evaluasi atau catatan omset harian.
Sudah Siapkah untuk Menerapkannya Pada Bisnis Fotografi Kamu?
Itulah cara membuat target omset dan profit yang bisa diterapkan bagi bisnis fotografi kamu. Sekarang sudah tidak bingung lagi bukan? Yuk, ini adalah saatnya membuat bisnis fotografi kamu lebih jelas dan profesional!
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis fotografi kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!