Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang tidak akan pernah mati.
Tidak hanya disukai oleh orang lokal, namun juga dicintai oleh para turis mancanegara.
Oleh sebab itu, sebagai pemilik bisnis kuliner, kamu harus paham cara mengatur stok barang.
Yuk, simak tipsnya di bawah ini!
Daftar Isi
6 Tips Cara Mengatur Stok Barang dalam Bisnis Kuliner
Adapun enam cara mengatur stok barang yang harus kamu perhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Buat SOP
SOP atau standar operasional prosedur adalah pondasi dalam bisnis kuliner.
Kamu bisa membuatnya dengan cara melihat keadaan yang terjadi dalam bisnis yang kamu miliki.
Misalkan, kamu memiliki bisnis makanan padang, maka kamu harus tahu ketentuan apa saja yang harus kamu lakukan.
Biasanya jenis restoran ini akan membuka toko sejak pagi hingga petang. Sehingga, kamu harus membeli bahan makanan seperti daging di dini hari.
Belilah stok di tempat yang sama, pastikan toko tersebut menjual barang yang berkualitas.
Jangan sampai salah toko dan jangan berpindah-pindah, sebab hal ini bisa menyebabkan kehabisan barang. Sekarang ini harga daging sapi murni bisa mencapai Rp 120 ribu.
Oleh sebab itu, pastikan mendapat daging yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
2. Siapkan Data Stok
Data stok merupakan pusat informasi yang harus kamu jadikan pegangan setiap saat.
Sebab, hal ini berkaitan dengan banyaknya informasi tentang barang serta jumlah yang kamu miliki.
Kamu harus tahu kapan barang itu dibeli dan kapan barang tersebut expired.
Gunakanlah sedikitnya lima tabel yang berisi nomor, nama barang, jenis barang, tanggal pembelian, dan tanggal expired.
Sebagai contoh, kamu membeli mie bihun dengan harga Rp 10 ribu pada tanggal 5 Juni 2022 dan tanggal expired yang tertera adalah 20 Juli 2023. Ketika membeli barang, segera lakukan pendataan.
Hindari menggunakan stok barang baru sebelum pendataan selesai. Sebab, kamu jadi tidak efektif dan segala data stok akan jadi berantakan.
3. Beri Label
Label merupakan informasi terkait barang yang kamu miliki. Biasanya label ini akan berhubungan dengan bahan-bahan dapur yang berbentuk butiran.
Seperti gula, garam, dan kopi. Apabila kamu membeli stok barang yang berbentuk butiran, maka ada baiknya untuk memberi label di atas plastik atau wadah barang tersebut.
Cara ini bisa membantu menghindari kesalahan saat mengambil barang.
Terutama apabila kamu memiliki gudang yang agak gelap. Kamu bisa membeli printer khusus untuk membuat label dengan harga Rp 1.2 juta dan berilah setiap barang label yang kamu miliki di gudang penyimpanan.
4. Lakukan Forecasting
Forecasting merupakan metode yang digunakan para pemilik bisnis untuk menganalisis banyaknya jumlah stok barang yang harus dimiliki di masa selanjutnya.
Sebagai contoh, kamu sudah hampir tiba di pertengahan bulan, sudah saatnya belanja untuk persiapan bisnis kuliner bulan depan.
Kamu bisa melihat data di dalam forecasting, misalnya kamu adalah pebisnis yang membuka bisnis kuliner ramen.
Bahan dasar yang kamu gunakan adalah mie telur.
Apabila bulan lalu kamu membutuhkan 500 bungkus mie telur, maka ada baiknya kamu membeli jumlah yang sama di bulan selanjutnya.
Biasanya mie telur akan dihargai sekitar Rp 4 ribu/pack.
Namun, ada baiknya kamu menaikkan jumlah mie telur saat ada hari-hari istimewa yang bisa mendatangkan banyak pelanggan.
Seperti hari libur dan perayaan besar di Indonesia.
5. First In First Out
FIFO atau first in first out adalah sebuah cara yang harus kamu lakukan, metodenya berupa menggunakan barang yang pertama datang dan mengakhirkan barang yang datang terakhir.
Cara ini tujuannya adalah untuk menghindari penggunaan barang yang memiliki batas waktu penggunaan yang lebih lama.
Sebagai contoh, kamu membeli daging ayam pada tanggal 2 Juni 2022.
Kemudian, kamu membeli daging ayam lagi pada tanggal 4 Juni 2022.
Maka, saat tanggal 4 Juni tersebut, kamu harus menggunakan daging yang sudah dibeli pada tanggal 2 Juni.
Manfaatkan barang yang datang lebih dulu, sehingga kamu tidak akan menyia-nyiakan barang tersebut. Sebab, stok daging yang datang lebih dahulu akan lebih mudah busuk dan tidak akan bisa kamu gunakan.
Kamu juga bisa menjaga kualitas stok barang agar tetap bagus dengan cara membeli kulkas khusus untuk daging dan makanan lain yang frozen food.
Umumnya kulkas tersebut dijual seharga Rp 2.5 juta dan simpan stok barang bisnis kamu di sana.
6. Lakukan Stok Opname
Cara terakhir untuk mengatur stok barang dalam bisnis kuliner adalah melakukan stock opname.
Hal ini berkaitan dengan pemeriksaan rutin atas stok yang kamu miliki, baik yang berada di dalam gudang penyimpanan ataupun yang berada di luar.
Lakukan stock opname sekitar satu hingga dua minggu sekali secara rutin.
Periksa apakah barang yang sudah lama telah digunakan, kemudian apakah barang tersebut telah memasuki masa expired.
Jangan menunda-nunda stock opname, sebab ia akan berakibat fatal.
Bisa jadi kamu mengabaikan barang yang sudah lama, sehingga sudah tidak memiliki kualitas yang baik.
Namun, ada pegawai yang tidak sengaja menggunakannya, hal ini akan menjadi peluru yang besar dan bisa merusak kualitas bisnis.
Siapkah Mengatur Stok Barang dengan Baik?
Bisnis kuliner akan membutuhkan berbagai stok barang.
Terutama apabila bisnis tersebut menyediakan berbagai macam makanan dan minuman.
Namun, jangan khawatir, sebab kamu bisa menerapkan cara mengatur stok barang dalam bisnis kuliner di atas sebagai solusinya!