Bagaimana langkah yang tepat dalam memulai bisnis pakaian bagi seorang pemula?
Kamu tahu enggak kenapa peluang bisnis pakaian itu selalu besar & selalu ada?
Karena, pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia, sehingga potensi mendapatkan penjualan akan terus ada; baik dari berbagai usia dan jenis kelamin.
Lalu, bagi kamu yang memang memiliki keinginan untuk memulai bisnis pakaian tapi belum memiliki pengalaman, bagaimana cara yang tepat untuk memulainya?
Daftar Isi
- 10 Langkah Memulai Bisnis Pakaian untuk Pemula
- 1. Identifikasi kebutuhan pasar
- 2. Buat rencana bisnis
- 3. Menentukan target konsumen
- 4. Menentukan gaya dan desain produk pakaian
- 5. Mencari supplier atau vendor
- 6. Membuat brand bisnis
- 7. Menentukan strategi promosi & pemasaran
- 8. Memilih lokasi bisnis
- 9. Memilih karyawan untuk kegiatan operasional
- 10. Mulai berjualan produk pakaian
- Pentingnya Memahami Langkah dalam Memulai Bisnis Pakaian
10 Langkah Memulai Bisnis Pakaian untuk Pemula
Bagaimana sih sebenarnya langkah yang tepat untuk memulai bisnis pakaian?
Nah, berikut adalah beberapa cara dan langkah mudah yang bisa kamu gunakan saat kamu mulai merintis bisnis pakaian sendiri.
Yuk, disimak!
1. Identifikasi kebutuhan pasar
Sebuah bisnis pakaian tidak akan sukses jika belum memiliki identifikasi target dan kebutuhan pasar yang jelas.
Pikirkanlah seperti apa produk yang akan diincar oleh pasar saat ini dan ke depannya.
Misalnya kamu akan memenuhi kebutuhan busana hobi seperti baju untuk bersepeda, jogging, atau berenang.
Bisa juga kamu mengincar pasar yang lebih umum seperti t-shirt, hoodie, kemeja, blus wanita, kaos wanita, atau pakaian uniseks.
2. Buat rencana bisnis
Sebuah rencana bisnis yang baik akan menentukan ke mana arah perjalanan bisnis kamu ke depannya.
Kamu bisa menentukan di mana lokasi produk bisnis pakaianmu akan dijual.
Apakah di area sekitar lokasi bisnis, atau ke daerah Jabodetabek? Atau kamu akan memasarkan sampai ke luar kota, atau bahkan ke luar negeri?
Kamu juga harus menentukan apakah usaha kamu nantinya akan berkembang menjadi perusahaan sebesar H&M atau Zara, atau kamu akan menjadi sebuah butik premium seperti SoHo.
3. Menentukan target konsumen
Tentukanlah kelompok konsumen yang akan menjadi target penjualan bisnismu.
Langkah ini juga masih sejalan dengan tahapan mengidentifikasi kebutuhan pasar seperti yang telah dijelaskan di atas. Contohnya, kamu menjual produk pakaian kepada generasi Z, atau milenial, yang mengutamakan gaya.
Bisa juga kamu mencoba menjual pakaian kepada kelompok konsumen yang berusia paruh baya, dengan daya beli lebih tinggi, namun tidak terlalu memusingkan model atau warna pakaian.
4. Menentukan gaya dan desain produk pakaian
Semakin menarik sebuah desain pakaian, maka kemungkinan untuk menarik perhatian pembeli juga semakin besar.
Ada banyak tipe desain yang bisa kamu pilih. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Casual. Tipe desain pakaian untuk kegiatan sehari-hari.
- Preppy. Gaya busana vintage awal abad 19 yang elegan.
- Bohemian. Gaya nyentrik dengan tema gipsy, etnik, vintage, dan hippy.
- Formal. Tipe desain pakaian yang terkesan profesional dan rapi. Contohnya kemeja, celana dan rok bahan, blazer, jas, serta vest.
- Sporty. Gaya desain yang nyaman digunakan saat berolahraga, namun juga bisa dikenakan untuk bersantai.
5. Mencari supplier atau vendor
Langkah berikutnya yang juga penting dalam memulai bisnis pakaian adalah mencari supplier produk pakaian, seperti pabrik atau penjahit.
Mereka nantinya akan bertanggung jawab untuk mencari bahan, memotong, mengukur dan menjahit seluruh bahan pakaian yang ada, sesuai desain dari kamu.
Jika kamu akan membuka usaha pakaian dalam skala besar, kamu bisa mencarinya pada data Kementerian Perindustrian.
6. Membuat brand bisnis
Brand bisnis dalam bentuk nama dan logo sangat penting bisnismu miliki sebagai sebuah identitas, yang membedakan bisnis pakaian kamu dengan bisnis lainnya.
Ada beberapa gaya logo yang bisa kamu gunakan, antara lain:
- Word Mark
Logo seperti ini menggunakan nama perusahaan itu sendiri, contohnya seperti Google, Disney, Facebook, dan Microsoft. - Pictorial
Pernah melihat logo Puma, Twitter, atau Apple? Semua brand ini menggunakan jenis logo pictorial. - Gambar Abstrak
Gambar abstrak juga bisa digunakan menjadi logo dari nama bisnis pakaian kamu. Contoh bisnis yang menggunakan jenis ini adalah Pertamina, Adidas, Nike, Indosat, dan Pepsi. - Berbentuk Huruf
Jika kamu perhatikan logo brand besar seperti Hewlett Packard, Suzuki, Adobe, dan Unilever, kamu akan sadar jika mereka hanya menggunakan huruf sebagai logonya. - Karakter
Ciri khas utama dari logo karakter adalah maskot. Contoh yang mudah kamu temukan adalah KFC, Starbucks, dan HokBen.
7. Menentukan strategi promosi & pemasaran
Ada banyak strategi promosi yang bisa kamu lakukan. Strategi bisa terbagi menjadi dua cara utama, yaitu offline dan online.
- Promosi offline. Menyebarkan brosur, pamflet, spanduk, dan beriklan di media massa.
- Promosi online. Berpromosi menggunakan internet seperti membuat konten di media sosial, beriklan di marketplaces & Google Ads, dan media online lainnya.
8. Memilih lokasi bisnis
Lokasi merupakan faktor penting bagi kesuksesan usaha pakaian.
Meskipun nanti bisnismu berfokus pada bisnis online, namun titik lokasi yang strategis dapat membantu alur pengiriman barang dari penjual ke kurir.
Carilah lokasi toko, pabrik, atau gudang yang bisa memudahkan kamu dalam menjalankan bisnis.
Misalnya seperti di dekat jalan utama yang cukup ramai, ruko di pinggiran kota, atau menyewa tempat di pusat perbelanjaan.
9. Memilih karyawan untuk kegiatan operasional
Mengenai siapa yang menjalankan bisnis sehari-hari, ada dua pilihan utama yang bisa kamu pilih.
Pertama, kamu sendiri yang turun tangan mengurus bisnis. Kedua, kamu serahkan kepada karyawan.
Jika kamu akan menangani bisnis sendiri secara langsung maka kamu harus siap mempelajari banyak hal. Mulai dari pembukuan, logistik, sampai melayani pembeli.
Cara yang kedua adalah kamu merekrut seorang manajer toko, yang nantinya akan merekrut pula karyawan lain yang bisnismu perlukan seperti admin, akuntan, staf kasir, sampai staf di bagian pelayanan pembeli.
10. Mulai berjualan produk pakaian
Perencanaan tidak akan berjalan tanpa eksekusi.
Pada tahap ini, agar bisnis pakaian kamu bisa berjalan, maka kamu harus mulai menjual produk kamu.
Lakukan langkah-langkah berikut ini:
- Tetapkan harga produk pakaian kamu
- Iklankan bisnis kamu
- Jual di toko yang kamu miliki, baik offline atau online
- Luncurkan program-program promosi
- Kemas produk dengan baik
- Kirimkan produk dengan aman, sampai ke tangan konsumen
- Tangani setiap keluhan yang ada
- Lakukan evaluasi rutin bulanan dan tahunan bisnis kamu
Pentingnya Memahami Langkah dalam Memulai Bisnis Pakaian
Itulah beberapa persiapan dan langkah-langkah yang perlu kamu lakukan saat memulai bisnis pakaian.
Mulai dari melakukan identifikasi kebutuhan pasar dan jenis konsumen, menentukan konsep produk, memilih lokasi, hingga mulai aktif berjualan produk di berbagai media penjualan.
Selamat mencoba ya!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!