Bisnis kuliner adalah bidang dengan perputaran arus kas yang cepat. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen cash flow terbaik untuk bisnis kuliner agar terus berjaya.
Daftar Isi
Tips Manajemen Cash Flow Bisnis Kuliner
Sebagai pemilik bisnis kuliner, kamu perlu mencermati tips dalam mengelola arus keuangan bisnis berikut ini:
Mencatat Setiap Transaksi
Cash flow adalah arus kas yang masuk dan keluar dari sebuah bisnis kuliner. Maka, langkah awal dan utama untuk melakukan manajemen yang baik adalah melakukan pencatatan setiap transaksi dengan cermat.
Arus kas masuk pada bisnis kuliner, contohnya adalah pendapatan dari penjualan makanan dan minuman. Sedangkan arus kas keluar dapat berupa biaya pembelian stok kemasan makanan.
Selain perlu memiliki catatan transaksi, kamu juga perlu mengumpulkan setiap bukti transaksi. Nantinya, kamu akan melakukan proses pencocokan antara catatan dengan bukti transaksi saat menyusun laporan cash flow.
Mencatat transaksi dan pencocokan dengan bukti transaksi, baik berupa kwitansi, invoice, atau struk sangatlah penting. Proses ini berguna untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau kecurangan.
Stock Opname
Tips berikutnya adalah melakukan stock opname atau perhitungan stok untuk aset lancar maupun tidak lancar. Stock opname biasanya dilakukan setiap hari menjelang waktu tutup toko atau kios.
Pada bisnis kuliner, aset lancar adalah barang atau bahan yang habis pakai. Misalnya, bahan baku makanan, minuman, serta peralatan makan, dan kemasan untuk penjualan take away.
Sedangkan contoh aset tidak lancar adalah barang-barang tidak habis pakai, seperti mesin dan peralatan dapur, meja dan kursi makan, mesin kasir, hingga kios atau tempat usaha.
Memiliki catatan yang akurat tentang stok aset lancar dan tidak lancar sangat penting bagi pemilik bisnis kuliner untuk memantau jalannya bisnis.
Membuat Perencanaan Stok
Langkah berikutnya dalam manajemen cash flow bisnis kuliner setelah kamu memiliki catatan stok yang akurat, kamu perlu membuat perencanaan stok. Bisnis kuliner adalah bisnis yang banyak terpengaruh season atau musim. Misalnya, penjualan akan meningkat pada masa Ramadhan.
Sebagai pemilik bisnis, kamu harus cermat membuat perencanaan cash flow untuk menghadapi musim ramai maupun sepi. Misalnya, kamu dapat menyisihkan lebih banyak cash beberapa waktu menjelang musim ramai. Agar bisnis memiliki cukup uang untuk membeli lebih banyak bahan baku untuk musim ramai.
Beberapa contoh bisnis kuliner yang sangat merasakan dampak musim adalah bisnis kue kering dan katering acara atau prasmanan.
Membuat Prioritas
Hal penting berikutnya adalah membuat prioritas. Kondisi kesehatan keuangan bisnis yang naik dan turun tentu akan kamu hadapi sebagai pemilik bisnis kuliner. Oleh sebab itu, kamu perlu membuat prioritas cash flow.
Daftar prioritas terdiri dari hal-hal penting yang harus tetap kamu bayar, bahkan ketika bisnis sedang berjalan kurang baik. Pada bisnis kuliner, daftar prioritas dapat terdiri dari beban gaji karyawan, beban pinjaman jika ada, serta pembelian bahan baku makanan dan minuman.
Evaluasi Cash Flow Jangka Pendek
Sebagai pemilik bisnis kuliner, kamu perlu melakukan manajemen evaluasi cash flow jangka pendek. Laporan keuangan umumnya dibuat dengan periode tahunan. Sedangkan laporan pembukuan cash flow disarankan agar dibuat bulanan atau tiga bulanan.
Namun, kamu juga sebaiknya melakukan evaluasi jangka pendek, misalnya pengecekan mingguan. Pada pengecekan ini, kamu dapat memeriksa apakah ada transaksi yang tidak biasa, seperti terlalu besar atau terlalu kecil.
Contohnya, kamu biasanya membeli sayur dengan nominal Rp200.000,00 dan mendapati biaya pembelian sayur saat pengecekan adalah Rp250.000,00.
Perubahan harga bahan baku memang dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, pengecekan semacam ini penting, agar kamu dapat segera mengambil keputusan tertentu. Dalam kasus ini, misalnya dapat segera menentukan kapan porsi makanan akan dikoreksi.
Menyusun Laporan Cash Flow Bulanan
Strategi berikutnya adalah penyusunan laporan cash flow bulanan. Laporan ini tidak hanya berisi rekap transaksi harian. Kamu juga perlu memasukkan jumlah aset lancar dan tidak lancar untuk bisa mendapatkan hasil akhir laporan berupa jumlah kas yang dimiliki oleh bisnis kuliner saat tutup buku kas setiap bulan.
Laporan ini berguna sebagai indikator kesehatan bisnis kuliner yang sedang kamu jalankan. Terdapat dua jenis hasil akhir laporan cash flow, yaitu positif dan negatif.
Laporan cash flow bersifat positif ketika pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Dimana artinya bisnis kuliner milikmu menghasilkan laba. Sedangkan laporan negatif adalah jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Menambah Pendapatan
Tips terakhir untuk melakukan manajemen cash flow terbaik dalam bisnis kuliner adalah terus melakukan inovasi untuk menambah pendapatan. Langkah ini penting, terutama jika kamu mendapati laporan cash flow negatif.
Jika bisnis kuliner yang kamu jalankan berupa cafe atau restoran, kamu dapat mencontoh strategi yang diterapkan oleh Dapur Solo. Brand ini tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menyewakan ruang untuk pertemuan.
Contoh lain adalah dari Bakerzin. Brand restoran yang satu ini juga tidak hanya menyediakan makanan untuk makan di tempat, tetapi juga memiliki layanan delivery untuk frozen food.
Strategi inovasi semacam ini penting untuk membuat bisnis kuliner memiliki banyak kelebihan dan makin berjaya.
Terapkan Manajemen Cash Flow yang Terbaik untuk Bisnis!
Demikianlah tujuh tips manajemen cash flow terbaik untuk bisnis kuliner yang dapat kamu terapkan. Strategi mengelola arus kas yang baik akan membuat bisnis kuliner tetap sehat finansial dan makin berjaya.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.
