Harga jual produk dalam bisnis kuliner adalah harga yang penjual tawarkan kepada pembeli setelah melakukan penghitungan dari biaya produksi, operasional, dan keuntungan yang penjual inginkan. Menentukan harga jual tidak bisa asal saja. Sebab, tindakan tersebut dapat membuat kamu mengalami kerugian.
Daftar Isi
Cara Menentukan Harga Jual Produk Bisnis Kuliner
Berikut ini cara menentukan harga jual untuk bisnis kuliner agar kamu tidak mengalami kerugian, yaitu:
Hitung Biaya Produksi
Cara menentukan harga jual dalam bisnis kuliner yang pertama adalah kamu wajib menghitung biaya produksi. Kamu perlu menghitung biaya modal untuk bahan baku, biaya operasional, dan laba yang ingin kamu peroleh.
Kamu bisa menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut.
Harga jual= bahan baku modal+(bahan baku modalxmarkup)
Sebagai catatan, mark up merupakan peningkatan harga pada suatu produk untuk harga jual.
Misalnya, kamu menjual mie ayam sebanyak 40 porsi. Sementara itu, total biaya bahan baku yang kamu habiskan sebesar Rp400.000,00. Selanjutnya, kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30%. Maka, harga jual mie ayam adalah:
Harga jual= bahan baku modal+(bahan baku modalxmarkup)
Rp400.000,00+(Rp400.000,00×30%)
Rp400.000,00+Rp120.000,00
= Rp520.000,00 (40 porsi)
Sehingga, harga jual mie ayam per porsi, yaitu Rp13.000,00.
Hitung Biaya Distribusi
Selain biaya produksi, kamu juga perlu menghitung biaya distribusi, yaitu biaya yang kamu keluarkan untuk mengantarkan produk ke pembeli.
Contoh biaya distribusi dalam bisnis kuliner, misalnya biaya pengantaran produk ke pengecer atau pembeli, biaya tol dan transportasi, biaya perawatan kendaraan untuk mobilisasi produk, dan sebagainya.
Jika kamu mengeluarkan biaya tambahan untuk distribusi, tentu harus menambahkannya pada biaya modal bahan baku. Sehingga, harga jual yang kamu tetapkan sesuai dengan pengeluaran.
Riset Harga Kompetitor
Di samping menghitung biaya produksi dan distribusi, kamu perlu melakukan riset harga terhadap kompetitor. Lakukan langkah ini agar kamu tidak sembarangan menentukan laba atau keuntungan maupun harga jual produk kuliner.
Sudah seharusnya kamu mengetahui kondisi pasar, terutama harga produk kuliner yang ingin kamu jual kepada konsumen. Cara melakukan riset harga pun tidak sulit.
Kamu bisa melihat menu kompetitor melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan yang lainnya. Misalnya, kamu sedang menekuni bisnis kuliner dimsum.
Sementara itu, harga jual dimsum di @yummybites.co mulai dari Rp15.000,00 per porsi. Sedangkan, di @dimsum_quw per biji dijual seharga mulai dari Rp3.500,00. Nah, dari kedua kompetitor tersebut, kamu bisa mengetahui harga dimsum di pasaran.
Apabila ingin menaikkan harga, kamu bisa menambahkan menu dimsum dengan berbagai topping, seperti saus mentai, keju mozarella, sambal pedas, dan sebagainya.
Tentukan Laba yang Diinginkan
Setelah mengetahui kondisi harga di pasaran, kamu bisa menentukan laba atau keuntungan yang kamu inginkan. Sebagai contoh, bisnis kuliner yang sedang kamu kembangkan adalah roti bakar.
Kamu ingin menjualnya dengan harga Rp35.000,00. Sedangkan, biaya modal bahan baku yang kamu habiskan sebanyak Rp25.000,00. Maka, kamu bisa menghitung keuntungan dengan rumus sebagai berikut.
Margin= (harga jual-harga modal)/harga jual
(Rp35.000,00-Rp25.000,00)/Rp35.000,00
Rp10.000,00/Rp35.000,00
= 0,29 atau 29%
Sebagai catatan, rumus di atas dapat kamu gunakan jika sudah menentukan harga jual. Di samping itu, margin adalah persentase laba untuk setiap menu makanan yang kamu jual.
Dari contoh perhitungan tersebut, keuntungan yang kamu peroleh untuk setiap produk sebesar 29%. Nah, kamu juga bisa menaikkan harga jual jika ingin laba yang lebih besar.
Ketahui Kebutuhan Target Pasar
Cara menentukan harga jual produk dalam bisnis kuliner yang terakhir, yaitu mengetahui kebutuhan pembeli atau target pasar. Kamu bisa melakukan analisis, apakah menu bisnis kuliner yang kamu tawarkan laku di pasaran atau tidak?
Misalnya, kamu sedang mengelola bisnis kuliner kue. Sebagian orang akan menghindari makan manis, terutama bagi mereka yang sedang melakukan diet. Jika ingin meluaskan target pasar, kamu perlu memutar otak untuk menciptakan menu baru.
Sebagai contoh kamu menjual healthy brownies tanpa terigu. Seperti yang dilakukan oleh @aira_kitchen. Kamu juga bisa melakukan inovasi produk, misalnya brownies low calorie, kue dari sayur, dan lainnya. Sehingga, produk yang kamu jual memang akan mendatangkan keuntungan.
Selain itu, jika kamu menjual produk secara online, tentu harga jual yang ditetapkan akan berbeda dengan penjualan offline.
Contohnya, penjualan online ada biaya jasa platform yang digunakan dan biaya lainnya. Sehingga, akan mempengaruhi harga jual. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui kebutuhan target pasar, apakah lebih menyukai membeli secara online atau offline.
Dengan demikian, harga jual yang kamu tetapkan sesuai dengan harga di pasaran serta kebutuhan calon pembeli.
Sudah Tentukan Harga Jual yang Pas untuk Bisnis Kuliner?
Demikian cara menentukan harga jual dalam bisnis kuliner yang bisa kamu terapkan. Agar bisnis dapat terus berkembang, kamu perlu menghitung pemasukan dan pengeluaran dengan baik. Sehingga, potensi kerugian di masa mendatang dapat berkurang.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.
