Secara umum, cara mengatur stok bahan baku sebenarnya sama saja dengan pengaturan barang, karena bahan baku sendiri tergolong ‘barang’. Jadi, secara garis besar pengaturannya adalah melalui pemilahan, FIFO, pencatatan, dan lain sebagainya.
Namun, jika dispesifikkan, karena bahan baku utama dari produk olahan buah adalah buah itu sendiri, maka artikel ini juga akan membahas pengaturan stoknya menurut penyortiran jenis-jenisnya. Penasaran bagaimana caranya? Jangan lewatkan informasi berikut!
Daftar Isi
- Cara Mengatur Stok Bahan Baku Produk Olahan Buah
- Siap Mengatur Bahan Baku Produk Olahan Buah?
Cara Mengatur Stok Bahan Baku Produk Olahan Buah
Buah-buahan merupakan bahan baku utama produk olahan buahan. Untuk melakukan pengaturan bahan baku ini dengan baik, maka langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah seperti di bawah ini:
Mengetahui Jenis-Jenis Buah yang Digunakan
Ada banyak sekali jenis-jenis buah yang dapat digunakan dalam berbisnis produk olahan buah. Maka dari itu, jika kamu telah menentukan buah-buahan tertentu sebagai bahan baku produkmu, kamu pun tentunya sudah harus paham jenisnya.
Penggolongan buah dalam jenis-jenisnya akan mempermudahmu dalam mengelompokkan mana yang mampu tahan lama, mana yang terbatas, dan lain sebagainya. Berikut adalah jenis-jenis buah yang perlu kamu ketahui:
Menurut Tempat Tinggalnya
Buah tropis: Merupakan berbagai buah yang tumbuh dalam wilayah tropis atau singkatnya yaitu bertemperatur sedang-sedang saja, lebih tepatnya yaitu sekitar 25 C hingga lebih.
Beberapa contoh buah-buahan yang tergolong ke dalam jenis tropis adalah buah-buahan lokal, contohnya pisang, nanas, alpukat, rambutan, mangga, durian, nangka, dan buah-buahan lokal lainnya.
Buah sub tropis: Merupakan berbagai buah yang tumbuh dalam wilayah sub tropis dan tentunya tidak tahan dengan suhu tinggi, sehingga temperatur maksimum udara yang cocok yaitu tidak lebih dari 22 C.
Beberapa contoh buah-buahan yang tergolong ke dalam jenis subtropis adalah buah-buahan yang biasa bertempat dalam wilayah agak dingin, contohnya apel, anggur, jeruk, arbei, stroberi, dan masih banyak lagi.
Menurut Musimnya
Buah non musim: Merupakan berbagai buah yang tumbuh tidak terkait waktu tertentu atau tumbuh setiap hari. Contohnya adalah buah yang selalu ada, seperti apel, jeruk, salak, pepaya, dan masih banyak lagi.
Buah musiman: Merupakan berbagai buah yang tumbuh pada musim tertentu dan terjadwal. Contohnya yaitu durian, nangka, melon, manggis, lengkeng, jambu air, jambu bol, jambu biji, dan lain sebagainya.
Menurut Proses Pematangannya
Buah klimaterik: Merupakan berbagai buah yang apabila sesudah dipanen kematangannya bisa terus meningkat sehingga mempercepat pembusukan. Contohnya yaitu mangga, pisang, apel, pepaya, dan lainnya.
Buah non klimaterik: Merupakan berbagai buah apabila sesudah dipanen tidak lekas mengalami proses pematangan sehingga tidak cepat busuk. Contohnya yakni nanas, semangka, anggur, jambu air, dan masih banyak lagi.
Menurut Sifatnya
Buah berdaging: Merupakan berbagai buah yang memiliki daging pada sebagian atau seluruh dindingnya. Umumnya tidak akan membuka saat sudah matang. Jenisnya sendiri terbagi menjadi 3, yaitu beri, drupa, dan pome.
Contoh buah-buahan berdaging diantaranya yaitu rambutan, jeruk, cabai, kurma, mangga, dan lain sebagainya.
Buah kering: Merupakan berbagai buah yang saat menjajaki tahap matang bisa menjadi keras layaknya kulit, tapi tipis layaknya kertas. Jenisnya terbagi menjadi 5, yakni achene, capriopsis, samara, nut, dan kapsul.
Contoh buah-buahan yang tergolong kering adalah kacang tanah, kemiri, dan masih banyak lagi.
Menyesuaikan Penyimpanan Bahan Baku Sesuai dengan Penggolongannya
Setelah mengetahui jenis-jenis buah, maka kamu bisa segera menyesuaikan penyimpanan bahan baku buah-buahan yang bisnismu miliki, apakah mereka diletakkan di udara terbuka, dikemas, dan lain sebagainya.
Contohnya saja, untuk buah-buahan subtropis, kamu dapat menyimpannya dalam lemari pendingin dengan pengaturan suhu yang lebih rendah. Untuk buah musiman, kamu bisa mengatur stok dengan memiliki suplai dari berbagai supplier.
Begitupun bahan-bahan baku pelengkap, misalnya gula, es batu, keju, dan lain sebagainya, sesuaikan penyimpanannya. Mulai dari menyiapkan alat penyimpanan, rak, tanggal, label, dan lain sebagainya.
Menciptakan Klasifikasi Bahan Baku
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara mengatur stok bahan baku merupakan hal yang sama dengan mengatur stok barang. Nah, dalam bisnis olahan buah sendiri, kamu harus menerapkan FIFO atau first in first out.
Dengan begini, bahan baku yang telah lebih dulu sampai tidak akan rusak sebelum dapat digunakan. Tidak cuma itu, adanya prinsip FIFO ini dapat mencegah bisnis dari kerugian karena membusuknya buah, sebagai bahan utama dalam produk bisnis ini.
Melakukan Pencatatan Inventaris Secara Tepat
Lakukan pencatatan secara rutin tentang bahan baku yang sudah digunakan, akan digunakan, dan tidak akan digunakan. Caranya dengan menggunakan Excel, Google Sheet, atau aplikasi-aplikasi tertentu. Bisa juga dengan manual asalkan teliti.
Efektif dan Disiplin dalam Melakukan Pemesanan Ulang Bahan Baku
Temukan beberapa supplier bahan baku yang profesional dan dapat diandalkan sehingga pembelian dapat dilakukan secara rutin dan tepat waktu. Dengan begini, perputaran bahan baku tidak akan gampang tersendat.
Untuk melakukan pemesanan bahan baku secara rutin, kamu sebaiknya memastikan pada supplier kesepakatan kedatangan bahan baku maksimal dan bagaimana mereka dapat menjamin keamanan pengirimannya.
Siap Mengatur Bahan Baku Produk Olahan Buah?
Itulah cara mengatur stok bahan baku yang dapat kamu pahami. Bagaimana? Mudah untuk dilakukan, bukan? Jika iya, maka segera atur seluruh bahan baku bisnis olahan buah kamu dengan langkah-langkah di atas, mulai dari sekarang!
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!