Tak dapat disangkal bahwa rekreasi dan wisata adalah kebutuhan yang cukup mendesak bagi masyarakat dewasa ini. Kepenatan hidup di perkotaan adalah penyebabnya. Ini jadi peluang untuk kamu membangun bisnis wisata dengan disertai strategi yang tepat agar lebih cepat berkembang dan sukses.
Daftar Isi
6 Strategi Membangun Bisnis Wisata
Jika kamu adalah pebisnis, berikut ini adalah 6 strategi dalam membangun bisnis wisata yang perlu kamu tahu:
Menentukan Konsep Tempat Wisata
Terdapat beragam jenis wisata. Diantaranya adalah alam, pemandangan, tanaman, binatang, kuliner, hingga kegiatan yang memicu adrenalin. Kamu dapat memilih salah satu atau memadukan beberapa diantaranya.
Misalnya, wisata kebun buah dipadu dengan kuliner. Fasilitas yang disediakan adalah wisatawan dapat memetik buah sendiri dan disediakan restoran dengan makanan dan minuman hasil olahan buah langsung dari kebun.
Contoh tempat wisata dengan konsep seperti ini adalah Agrowisata Kebun Inggit Strawberry yang ada di Magelang. Obyek wisata seperti ini tak jarang juga menyediakan tempat bermain anak, seperti flying fox dan mobil ATV.
Ide wisata kebun hanya bisa kamu terapkan jika memiliki lahan minimal seluas 3.000 meter2 dengan lokasi dekat dengan pegunungan. Namun, jika lahan yang kamu miliki berada di kota dan tidak terlalu luas, kamu bisa membuat tempat wisata indoor. Misalnya seperti Upside Down World yang ada di Bali.
Mempertimbangkan Transportasi
Strategi kedua adalah mempertimbangkan bagaimana wisatawan bisa sampai ke obyek wisata. Kamu perlu mengecek jarak dan moda transportasi dari stasiun, terminal, maupun bandara terdekat.
Informasi ini perlu kamu tampilkan baik pada website, media sosial, maupun laman Google dari obyek wisata. Hal ini penting untuk memberi kemudahan dan kenyamanan wisatawan ketika akan berkunjung.
Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan pihak ketiga, yaitu biro tour dan travel untuk mengurus transportasi para wisatawan sekaligus mempromosikan tempat wisata milikmu.
Sebagai contoh, kamu pasti mudah untuk menemukan paket wisata dari biro yang menawarkan kunjungan ke The Lodge Maribaya. Kamu dapat menawarkan kontrak dengan diskon 10%, misalnya, untuk biro yang membawa rombongan. Dengan cara ini, para wisatawan akan sampai ke tempat wisata dengan mudah dan nyaman.
Melibatkan Masyarakat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.7 Tahun 2021 mendorong pada pelaku usaha untuk melibatkan masyarakat dan memberikan dampak ekonomi yang membangun masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai pebisnis kamu perlu mempertimbangkan keterlibatan masyarakat dalam berjalannya bisnis wisata milikmu. Misalnya, dengan merekrut karyawan atau staf dari masyarakat sekitar.
Sebagai contoh adalah wisata Eco Farm Koang Jaya atau Ecofarm Kampung Baru yang berada di Tangerang. Obyek wisata ini adalah hasil keterlibatan masyarakat yang dibina oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang.
Menentukan Harga Tiket
Strategi selanjutnya adalah menentukan harga tiket. Kamu perlu mempertimbangkan hal ini dengan matang, karena dari sinilah kamu akan mendapatkan keuntungan sebagai pebisnis.
Beberapa poin yang menjadi bahan pertimbangan adalah pengeluaran untuk biaya perawatan tempat wisata, biaya gaji karyawan, dan biaya rutin. Seperti listrik, air, dan pajak daerah atau retribusi tempat rekreasi, yaitu 10% dari harga tiket wisatawan.
Sedangkan beberapa sumber pemasukan dalam bisnis wisata adalah dari penjualan tiket masuk, penjualan makanan, mengenakan biaya untuk spot foto tertentu, tiket pertunjukan, hingga tiket parkir.
Contoh cara menentukan harga, misalnya jika pengeluaran bulanan obyek wisatamu adalah Rp 30 juta dengan target pengunjung tiap bulan rata-rata 750 orang per bulan. Dengan demikian, modal tiket masuk adalah Rp 40 ribu per orang.
Maka, jika kamu menginginkan keuntungan minimal 20%, kamu dapat menjual harga tiket seharga Rp 48 ribu. Selain itu, kamu juga masih mendapat keuntungan dari sumber pemasukan lain, seperti biaya foto dari spot tertentu dan penjualan makanan.
Membangun Website dan Media Sosial
Website, media sosial, hingga laman Google adalah media komunikasi antara pelaku bisnis wisata dengan para wisatawan. Kamu wajib mengoptimalkan semua kanal komunikasi ini.
Hal-hal yang perlu kamu tampilkan, antara lain lokasi dan rute menuju obyek, waktu operasional, harga tiket, promo khusus, hingga foto dan video fasilitas serta atraksi yang kamu sediakan.
Kamu dapat mengunjungi website The Lodge Maribaya sebagai contoh. Pada laman ini, The Lodge Maribaya menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung beserta kontak yang bisa dihubungi jika memerlukan info lebih lanjut.
Sedangkan contoh media sosial dan laman Google yang bisa menjadi contoh adalah dari Orchid Forest Cikole. Pada profil Instagramnya tersedia link yang akan membantu wisatawan melakukan reservasi tiket. Sedangkan pada laman Googlenya telah mencatat ribuan ulasan dari pengunjung.
Membuat Konten Promosi
Strategi terakhir dalam membangun bisnis wisata adalah melakukan promosi yang berkelanjutan. Mengingat cukup banyak obyek wisata yang tutup selama pandemi dan mengecewakan wisatawan. Promosi yang berkelanjutan menjadi sangat penting, agar para wisatawan terus mendapatkan informasi bahwa obyek wisata ini ada dan menarik.
Sarannya adalah kamu dapat memaksimalkan semua kanal komunikasi yang telah kamu miliki. Contohnya, masih dari laman Instagram Orchid Forest Cikola yang rajin mengunggah update. Tak hanya itu, obyek wisata ini juga nampak bekerjasama dengan brand besar, seperti BNI dan HC1000 untuk penjualan tiket masuk.
Yuk, Buat Tempat Wisata yang Menarik!
Sekarang saatnya kamu menerapkan 6 strategi dalam membangun bisnis wisata agar bisnismu sukses dan banyak dikunjungi wisatawan. Selamat mencoba!
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!