5 Tips Mengurangi Kebiasaan Konsumtif Belanja Online – Dengan adanya kemudahan teknologi, belanja online memang semakin populer karena terbukti membantu transaksi sehari-hari menjadi lebih ringkas.
Sekarang, hanya melalui smartphone orang-orang sudah bisa melakukan banyak hal. Mulai dari membeli makanan, kebutuhan sehari-hari, hingga transportasi.
Namun, sayangnya dibalik kemudahan yang ditawarkan, salah satunya adalah menimbulkan perilaku konsumtif di dalam diri kamu yang dapat merugikan kamu sendiri, baik secara sadar maupun tidak.
Lalu, solusinya apa?
Yuk, simak beberapa tips berikut ini untuk mengurangi kebiasaan konsumtif kamu pada saat belanja online!
Daftar Isi
5 Tips Mengurangi Kebiasaan Konsumtif Saat Belanja Online
Batasi Kunjungan Situs Belanja Online
Mengunjungi berbagai situs media sosial dan situs belanja online memang paling asyik karena bisa menghilangkan rasa bosan di sela kesibukan kamu. Namun, siapa sangka hal ini justru akan meningkatkan keinginan kamu untuk berbelanja?
Efek terburuknya yaitu kamu akan membeli banyak barang tidak penting yang kamu anggap “lucu” dan “menarik”. Padahal kamu tidak membutuhkannya sama sekali.
Oleh karena itu, mulai batasi kunjungan kamu ke situs belanja online. Ganti dengan pekerjaan selingan lain yang lebih membuat kamu rileks, seperti ngopi, membaca buku, dan sebagainya.
Atur Prioritas Antara Kebutuhan dan Keinginan
Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangatlah berbeda tipis. Saat kamu menginginkan sesuatu, secara tidak sadar, kamu juga akan berpikir bahwa kamu membutuhkannya.
Lama kelamaan, kamu tidak akan mampu membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Nah, inilah yang berbahaya.
Yuk, atur prioritas kamu mulai dari sekarang untuk mengurangi kebiasaan konsumtif kamu saat belanja online.
Hati-Hati Dengan Tawaran “Diskon Spesial”
Harbolnas menjadi ajang berlomba untuk menarik pelanggan, salah satu caranya yaitu dengan memasang diskon besar-besaran.
Adanya embel-embel “diskon spesial” ini bisa menjadi jebakan bagi kamu yang mudah terpengaruh.
Secara tidak sadar, hal tersebut akan membawa kamu pada perilaku konsumtif. Sebab, kamu menganggap bahwa dengan adanya diskon tersebut, kamu bisa lebih menghemat biaya pengeluaran.
Namun, apa jadinya kalau semua produk yang kamu beli secara online karena “diskon spesial” itu bukan merupakan produk-produk yang kamu butuhkan? Bukannya itu termasuk pemborosan?
Maka, berhati-hatilah dengan tawaran semacam ini.
Berhenti Langganan Newsletter
Berlangganan newsletter dari situs belanja online ternyata dapat meningkatkan sikap konsumtif kamu.
Di saat notifikasi newsletter masuk ke ponsel kamu, mungkin secara tidak sadar, di saat itu juga kamu akan tergoda untuk membaca pemberitahuan promo tersebut lebih lanjut.
Jika kamu dalam kondisi sedang banyak uang, kemungkinan besar juga kamu akan tergoda untuk membelinya tanpa pikir panjang lagi.
Coba nonaktifkan newsletter kamu dengan cara unsuscribe pada email atau mengunjungi websitenya secara langsung.
Hapus Aplikasi Belanja Online di Ponsel
Tips terakhir yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi kebiasaan konsumtif kamu saat belanja online, yaitu dengan menghapus aplikasi belanja online yang ada di ponsel kamu.
Tips ini berkaitan dengan tips pertama, namun tentu saja kamu harus melakukan tips ini apabila kamu tetap tidak mampu membatasi kunjungan kamu ke situs belanja online tersebut.
Sebenarnya tidak ada yang melarang kamu untuk bersikap konsumtif. Namun, alangkah lebih baiknya bila kamu mengurangi kebiasaan buruk ini.
Solusi lainnya, kamu bisa sisihkan sebagian pendapatan kamu untuk melakukan investasi. Ada beragam produk investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari Reksa Dana, Saham, Forex, hingga Emas.
Butuh alternatif? Kamu bisa mendanai di produk pendanaan di KoinP2P dari KoinWorks. Bagi pemula, hal ini juga bisa menjadi sarana untuk mempelajari fundamental investasi, karena dasarnya sama.
Dengan mendanai, kamu juga akan mendapatkan keuntungan lebih yang bisa bermanfaat di masa mendatang yaitu berupa imbal hasil efektif 18% per tahun dengan modal awal hanya Rp100,000.
KoinWorks sebagai Super Financial App, memiliki produk pendanaan peer-to-peer lending yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Yuk, kurangi kebiasaan konsumtif kamu sekarang juga!