Menjalankan sebuah bisnis, tidak akan selalu menghasilkan keuntungan. Ada kalanya, bisnis mengalami masalah dan terjadi kerugian yang sebelumnya tidak diprediksi. Jika kamu adalah seorang pelaku usaha kuliner, maka pahami tentang beberapa kesalahan dalam bisnis kuliner agar terhindar dari rugi.
Daftar Isi
Kesalahan Merugikan Dalam Bisnis Kuliner
Masalah pada bisnis terjadi tidak terduga, ada pebisnis yang bisa menyelesaikannya dan ada juga yang berakhir rugi. Oleh sebab itu, berikut kesalahan dalam bisnis kuliner yang dapat menyebabkan kerugian dan perlu kamu hindari:
Rencana Bisnis yang Kurang Matang
Sebagai seorang entrepreneur baru, kamu harus mengetahui bahwa perencanaan bisnis memiliki peran penting dalam menjalankan usaha kuliner. Karena bisnis akan dengan mudah sukses, jika memiliki perencanaan yang matang dan tepat.
Jika kamu hanya mengandalkan modal nekat saja, maka risiko kerugian mungkin bisa terjadi kapanpun. Oleh sebab itu, buatlah perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menghadapi tantangan dunia bisnis.
Selain itu, rencana bisnis merupakan bagian mendasar dalam memulai sebuah usaha. Baik bisnis besar maupun kecil sekalipun, perencanaan bisnis yang matang harus dimiliki semuanya.
Ada banyak kerugian yang akan kamu dapatkan, jika rencana bisnis tidak matang. Seperti, produk kurang diminati oleh target pasar, kalah dari kompetitor lain, gagal berkembang, kebangkrutan, dan lain sebagainya.
Bahan Baku Tidak Fresh
Kesegaran bahan baku menjadi indikator paling penting untuk menghasilkan cita rasa kuliner yang menakjubkan. Oleh sebab itu, kesalahan dalam bisnis kuliner yang harus kamu hindari selanjutnya adalah menggunakan bahan baku tidak fresh.
Bahan baku yang tidak segar akan menciptakan masalah baru, seperti rasa produk menjadi kurang enak, bau busuk, atau bahkan terjadinya keracunan makanan pada pelanggan yang memakannya.
Selain itu, ada juga beberapa bahan baku yang sebaiknya jangan kamu gunakan. Karena mengandung bahan berbahaya, jadi tidak aman untuk dikonsumsi. Hindari penggunaan bahan baku yang memiliki kandungan mikroba patogen dan bahan kimia lainnya. Karena bisa berdampak negatif pada kesehatan konsumen.
Kesegaran bahan baku tergantung bagaimana kamu merawat dan menyimpannya. Oleh sebab itu, simpanlah bahan baku pada tempat dan suhu yang tepat. Dengan demikian, bahan baku akan tetap segar.
Customer Service Buruk
Customer service menjadi bagian yang harus ada di bisnis, ini berfungsi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Dengan begitu, konsumen akan merasa puas dengan layanan bisnis kuliner milikmu.
Bahkan, kamu juga bisa menjangkau konsumen baru, meningkatkan loyalitas konsumen, dan membuat penjualan meningkat.
Jika kamu menyediakan layanan customer service yang buruk, maka bisnis kuliner milikmu tergolong gagal dalam memenangkan hati konsumen. Baik itu dalam kualitas pelayanan maupun ekspektasi konsumen yang lainnya.
Ada banyak dampak negatif yang disebabkan oleh pelayanan buruk, antara lain merusak relasi, citra bisnis menjadi buruk, dan hilangnya peluang potensial untuk mengembangkan bisnis.
Agar customer service milikmu dipuji konsumen, berikanlah pelayanan yang baik. Misalnya, seperti bersikap ramah, siap sedia ketika konsumen bertanya, dan mau mendengarkan pendapat konsumen.
Mengabaikan Saran Konsumen
Kesalahan dalam bisnis kuliner selanjutnya yang perlu kamu hindari adalah mengabaikan saran dari konsumen. Padahal, saran atau masukkan konsumen bisa membuat perbaikan yang signifikan. Karena akan menumbuhkan perasaan ingin membuat konsumen puas.
Anti kritik dan saran akan menimbulkan kredibilitas bisnis kuliner milikmu menjadi buruk. Selain itu, konsumen juga akan merasa bahwa kamu tidak menghargai masukan yang mereka berikan.
Oleh sebab itu, cobalah untuk mengumpulkan saran dari konsumen. Dengan begitu, kamu bisa memiliki gambaran dari kinerja bisnismu. Bahkan, kamu juga bisa menilai kepuasan konsumen dari saran tersebut.
Setelah mengetahui masukan konsumen, segera buat rencana untuk memperbaiki dan meningkatkan performa usaha kulinermu. Misalnya, seperti pelayanan karyawan, cita rasa makanan, diskon-diskon tertentu, menu baru, dan lain sebagainya.
Tempat Jualan Kurang Bersih
Setiap konsumen tentunya menginginkan makanan yang memiliki tingkat kebersihan maksimal. Selain enak dipandang, konsumen juga tidak akan mudah sakit saat mengkonsumsinya.
Meskipun bahan baku kamu segar, namun tempat jualan atau produksinya malah kurang terawat, maka itu sama saja omong kosong. Karena bisa saja ada bakteri dan kotoran yang tidak sengaja masuk ke dalam makanan, ketika makanan tersebut sedang dibuat.
Oleh sebab itu, jagalah kebersihan tempat jualanmu. Dengan begitu, makanan akan lebih mudah terjaga. Selain itu, konsumen juga akan nyaman berada di sana. Pastikan bahwa kamu selalu membersihkan ruangan dengan terjadwal. Misalnya, sebelum memulai jualan, setiap dua jam sekali, dan sesudah operasional ditutup.
Minim Promosi
Jika makanan di usahamu memiliki rasa yang enak dan tampilannya bersih, namun sedikit yang membelinya, maka kamu kurang melakukan promosi yang banyak. Apalagi jika ternyata marketing salah target dan berujung gagal.
Ada banyak marketing yang bisa kamu lakukan, seperti promosi dari mulut ke mulut, digital marketing, iklan web, dan lain sebagainya. Buatlah promosi yang berkaitan dengan produk milikmu!
Sebagai contoh, jika kamu menjual ayam geprek, kamu bisa bekerja sama dengan influencer kuliner yang biasa review makanan. Ini akan berfungsi untuk membuat calon konsumen penasaran dengan produkmu, sehingga mereka akan berakhir membeli.
Sudahkah Kamu Menghindari Kesalahan Fatal Bisnis Kuliner?
Agar usaha milikmu tetap berjalan bagus, maka hindarilah kesalahan dalam bisnis kuliner di atas. Jadi, keuntungan akan kamu dapatkan secara signifikan!
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis kuliner kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!
