Bootstrapping adalah salah satu metode pembiayaan bisnis atau usaha yang cukup populer. Simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkapnya.
Dalam membangun sebuah usaha, modal merupakan salah satu hal penting yang harus dipersiapkan.
Biasanya, terdapat dua jenis pebisnis dalam mengumpulkan modal usaha, yaitu dengan menarik investor dan sebagian lainnya menggunakan metode bootstrapping dalam mendirikan usahanya.
Nah, di artikel ini KoinWorks akan mengajak kamu mengenal lebih dalam mengenai metode bootstrapping mulai dari pengertian, tahapan, kelebihan, hingga kekurangannya.
Daftar Isi
Apa itu Bootstrapping?
Bootstrapping adalah proses membangun bisnis dengan modal pribadi tanpa menarik investor.
Lebih jelasnya, melansir dari laman resmi CFI, bootstrapping merupakan proses membangun bisnis dari awal tanpa menarik investor atau modal eksternal.
Umumnya, metode ini digunakan untuk membiayai usaha kecil dengan membeli dan menggunakan sumber daya melalui modal pemilik usaha.
Bootstrapping adalah pilihan yang tepat bagi pemilik usaha baru yang tidak ingin berhutang.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa pemilik usaha sebagai perlu merancang strategi pengembangan usaha yang tepat guna meminimalisir risiko dan penggunaan dana untuk sektor vital pada usaha yang dikembangkan.
Untuk itu, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebuah usaha yang menggunakan metode bootstrapping.
Tahapan Melakukan Bootstrapping
Hampir seluruh usaha bootstrapping yang sukses telah melalui 3 tahapan, yaitu:
Tahap Satu: Pendanaan Pribadi
Tahapan pertama yaitu memulai suatu usaha dengan menggunakan tabungan atau pendapatan pribadi.
Jenis usaha ini biasanya diawali dari usaha kecil di mana pemilik usaha turut bekerja dalam operasional usahanya. Misalnya, usaha konveksi mikro, rumah makan keluarga, dan lain sebagainya.
Selain itu, karena bootstrapping adalah metode yang tidak membutuhkan biaya besar, maka pemilik usaha dapat mengembangkan ide dan membangun produk atau layanan paling dasar usaha.
Di awal mungkin tidak akan sempurna, namun hal tersebut justru akan membantu pemilik usaha untuk meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan dapat diterima pasar serta menghasilkan pendapatan dengan cepat.
Tahap Dua: Pendanaan dari Pelanggan
Selanjutnya, ketika usaha sudah mulai berjalan dan mulai menghasilkan pendapatan dari pelanggan, maka pemilik usaha telah melewati tahapan survival mode.
Artinya, mereka sudah bisa mulai untuk mengelola laba dari modal usaha secara simultan.
Tahapan ini juga merupakan tahap untuk mengembangkan usaha dan membuatnya menghasilkan laba yang lebih tinggi melalui pemasaran usaha yang lebih agresif.
Tahap Tiga: Kredit
Umumnya, pemilik usaha mulai masuk ke tahap tiga ketika arus kas telah teratur dan mulai mengembangkan bisnisnya secara profesional dengan menambah staf, peralatan, maupun peningkatan pelayanan.
Oleh karena itu, mereka berani untuk mengambil pinjaman bisnis atau membangun relasi dengan investor guna mengembangkan modal usaha yang lebih besar dari sebelumnya.
Tentu saja mereka harus sudah melakukan perhitungan apakah pemasukan usahanya mampu untuk menutup utang usahanya atau tidak.
Kelebihan Bootstrapping
Setiap metode yang digunakan untuk mendirikan usaha, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut kelebihan pemilik usaha yang menggunakan metode bootstrapping.
1. Pemilik Memiliki Kontrol Penuh
Sebagai pemilik penuh usaha yang kamu bangun, kamu bebas menentukan arah bisnis.
Berbeda dengan usaha yang memperoleh pendanaan dari investor, pemilik usaha yang menggunakan metode bootstrapping bisa fokus melakukan yang terbaik bagi usahanya tanpa khawatir adanya intervensi dari orang lain.
Selain itu, sebagai pemilik usaha, kamu juga lebih fleksibel dalam menentukan arah usaha jika dirasa perlu.
2. Mengembangkan Jiwa Wirausaha
Kelebihan usaha yang menggunakan metode bootstrapping selanjutnya adalah mengembangkan jiwa wirausaha.
Bagaimana tidak?
Kamu sebagai pemilik usaha dituntut mampu merancang strategi serta tujuan usahamu, yang mana secara tidak langsung menuntutmu untuk membuat keputusan secara mandiri dan bertanggung jawab akan keputusan yang diambil.
3. Potensi Keuntungan Lebih Besar
Dengan pendanaan bootstrapping yang terbatas, justru membuatmu berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar, lho.
Karena, kamu tidak perlu membagi keuntungan dengan venture capital atau investor mengingat modal usaha yang berasal dari pendanaan pribadi.
Kekurangan Bootstrapping
Selain kelebihan, membangun usaha dengan metode bootstrapping juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
1. Sumber Daya yang Terbatas
Modal yang minim akan berdampak pula pada pertumbuhan usaha yang lambat.
Karena dengan memilih bootstrapping, sumber daya baik berupa uang maupun manusia sangat terbatas.
Hal ini menyebabkan usahamu berkembang tidak secepat usaha lain yang memiliki sumber daya yang lebih memadai.
Memang betul ketika pemasukan datang besar modal dan staf dapat ditambah, namun tetap saja tidak bisa secepat usaha lain yang mendapat suntikan dana besar dan dorongan investor.
2. Tidak Punya Relasi Bisnis
Para investor biasanya memiliki relasi bisnis yang luas. Hal ini akan berdampak positif pada kegiatan promosi usaha yang mereka danai.
Sebaliknya, usaha yang menggunakan metode bootstrapping perlu usaha lebih ekstra untuk membangun relasi. Sebab, tanpa relasi yang luas, perkembangan sebuah usaha pasti akan terganggu.
3. Risiko Ditanggung Sendiri
Usaha dengan metode bootstrapping memiliki kontrol penuh terhadap bisnisnya. Maka dari itu, segala risiko yang dialami akan ditanggung sendiri.
Jika untung, semua keuntungan akan sepenuhnya menjadi pemilik usaha. Sebaliknya, jika gagal atau bangkrut mereka sendirilah yang akan menanggungnya.
Risiko keuangan bagi usaha dengan metode bootstrapping memang besar, sehingga rencana dan proses perancangannya pun harus benar-benar matang.
Nah, sampai juga kita di penghujung bahasan mengenai bootstrapping. Gimana? Lebih tertarik menggunakan metode bootstrapping atau tidak?
Selain dengan menabung, mengumpulkan modal usaha dapat dilakukan dengan mengajukan pinjaman, lho. Salah satunya dengan layanan KoinBisnis dari KoinWorks.
KoinBisnis adalah produk pinjaman KoinWorks yang ditujukan untuk mengembangkan bisnis serta pemberdayaan UMKM Indonesia.
Nikmati layanan bunga mulai dari 0,75% – 1,67% per bulan dengan tenor hingga 24 bulan di KoinBisnis!
Yuk, segera ajukan pinjaman bisnis dengan KoinBisnis!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya. Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.