Macam-Macam Modus Kartu Kredit Dan Bagaimana Bank Mengatasinya

waspada-bisnis-online-penipuan

Macam-Macam Modus Kartu Kredit Dan Bagaimana Bank Mengatasinya – Teknologi keuangan memang sudah semakin canggih.

Kartu kredit sebenarnya sudah diberikan berbagai keamanan dari pihak bank juga pihak berwajib untuk menyelamatkan dana investasi jangka pendek atau jangka panjang.

Baca Juga: Bersama SmileXpress, KoinWorks Mendukung Pendanaan Kesehatan Gigi

Namun, kejahatan keuangan juga semakin berkembang. Begitu pula dengan modus penipuan kartu kredit yang juga semakin canggih dengan upayanya mengalahkan proteksi yang sudah dibuat oleh bank dan pihak berwajib.

Baca Juga: Program Referral KoinWorks Resmi Ditutup dan Semangat Mendanai Terus Berlanjut

Paling tidak, ada beberapa macam modus penipuan yang berhubungan dengan kartu kredit serta bagaimana bank berusaha untuk mengatasinya. Coba perhatikan beberapa poin berikut ini.

Macam-Macam Modus Penipuan Kartu Kredit Dan Bagaimana Bank Mengatasinya

1. Jasa Pembuatan Kartu Kredit Abal-Abal (Palsu)

Banyaknya masyarakat yang hanya ingin ‘bayar dan beres’, nilai konsumtif yang semakin tinggi, tidak paham seluk beluk kartu kredit dan pembuatannya, memudahkan pelaku kejahatan untuk menjebak para korban.

Baca Juga; Ini Kata Joe Steven Mengenai Mendanai di Balik Dasbor KoinWorks

Iming-iming pembuatan kartu kredit cepat dan mudah menjadi daya pikat tersendiri bagi par korban. Modus pembuatan kartu kredit abal-abal ini biasanya dilakukan secara online.

Sistem pembuatan kartu kredit online ini memang bisa dibilang aman bagi para pelaku kejahatan karena tidak bertemu langsung di lokasi dengan para korban. Calon korban, akan diminta untuk memasukkan sejumlah uang dengan nomor rekening tertentu.

Baca Juga: Program Referral #BerbagiAngpao KoinWorks Resmi Berakhir

Awalnya, uang yang diminta nantinya disesuaikan dengan durasi serta limit kartu kredit yang akan dibuat.

Misal, jika limit kartu kredit adalah 100 juta, maka korban perlu membayar dari 1 hingga 2 juta.

Baca Juga: #GueGaGolput: KoinWorks Ajak Kamu Nyoblos di Pilkada Serentak 2017

Kemudian, pelaku akan memberikan kartu kredit palsu yang dari sisi tampilan mirip sekali dengan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank nasional.

Selain limit yang besar, pelaku juga mengiming-imingi pembuatan kartu kredit yang super cepat bahkan bisa ditunggu dalam hitungan jam.

Baca Juga: Regulasi untuk Pinjaman Online Sedang Disiapkan OJK

Selanjutnya, kartu kredit akan dikirim melalui jasa pengiriman barang atau surat. Ketika sampai, sudah bisa dipastikan bahwa kartu kredit tersebut palsu.

Dari peristiwa di atas, pihak bank sebenarnya telah membuat proteksi agar dalam membuat kartu kredit untuk membuatnya secara langsung kepada pihak bank dengan mendatangi kantor cabang terdekat.

Tidak perlu melalui online dan tidak perlu dengan perantara. Datang sendiri ke kantor cabang, penuhi persyaratannya dan jika diterima, maka kartu kredit akan segera dibuat.

2. Pembobolan Data Pribadi Nasabah Kartu Kredit

Bisa dikatakan, ini adalah kejahatan yang sangat meresahkan nasabah karena data atau identitas nasabah diretas untuk digunakan dengan tujuan lain. Kejahatan model ini sudah terjadi di banyak negara termasuk Indonesia.

Para pelaku pembobol data nasabah ini bisa dikatakan memiliki jaringan yang rapi dan terstruktur. Inilah yang membuat pihak berwajib kesulitan untuk mendapatkan akses atau menangkap para pelaku.

Menariknya, pembobolan data ini tidak hanya berlaku bagi nasabah perorangan melainkan juga terjadi secara online dan melibatkan keuangan perusahaan.

Baca Juga:

Waspadai Perusahaan Jasa Pelunasan Kartu Kredit

Jika yang menjadi korban adalah perusahaan, maka pihak bank dan polisi akan menelusuri aliran dana atau transaksi perusahaan di beberapa hari terakhir hingga tahu kapan terjadinya pencurian data tersebut.

Diharapkan, dari sana kemudian ada clue lain yang mengarah pada perginya aliran dana ke nomor rekening tertentu.

Sedangkan cara pembobolan data nasabah ini beragam. Peretasan data bisa dilakukan melalui email, telepon, penawaran pemberian pinjaman dengan jumlah besar, pengunduhan program dan lainnya.

Baca Juga: Meramaikan Industri Fintech di Tanah Air

Jika mereka menggunakan telepon, mereka akan menelepon nasabah dan berpura-pura menjadi petugas bank penerbit kartu kredit. Selanjutnya, mereka akan meminta data atau identitas korban termasuk nomor kartu kredit, PIN dan data lainnya.

Cara pembobolan melalui email juga sering terjadi. Pelaku akan mengirimkan email dengan logo bank yang terlihat resmi dan meyakinkan.

Baca Juga: Startup Digital, Bukan Ajang Cari Investasi Tapi Bikin Solusi

Kemudian, terdapat formulir yang harus diisi calon korban. Formulir ini bisa bertujuan untuk pengundian hadiah, penawaran pinjaman dan lainnya.

Jika kamu menerima email bukan dari pihak bank kartu kredit kamu atau mendapatkan email yang terlalu mencurigakan, maka sebaiknya hati-hati. Cobalah cari informasi dari situs resmi bank apakah ada penawaran tersebut atau tidak.

Baca Juga:  KoinWorks & Finansialku: Investasi Online Alternatif Melalui KoinWorks

Pihak bank sudah membuat proteksi untuk kasus email ini dengan berbagai ketentuan. Disarankan juga oleh pihak bank jika ingin membuat kartu kredit, maka langsung mendatangi bank.

Baca Juga: Mendanai di KoinWorks Makin Asik Dengan Ekstra 10%, Yuk!

Jika ingin mengunduh aplikasinya, maka unduh langsung dari situs resmi bank atau tanyakan langsung ke staff bank di kantor cabang.

Jadi, untuk bisa aman dari investasi jangka pendek atau panjang yang berhubungan dengan kartu kredit, maka sebaiknya selalu menghubungi pihak bank secara langsung.

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.