Mengenal Perbedaan Aset dan Likuiditas

rumah - jaminan rumah - perbedaan aset dan likuiditas

Mengenal Perbedaan Aset Dan Likuiditas – Ada beragam istilah yang kita temui sehari-hari yang kita sendiri tidak tahu apa arti sebenarnya seperti istilah aset dan likuiditas.

Tentunya, istilah ini sering kita temui baik saat menonton TV, membaca buku, membaca artikel bahkan termasuk saat kita mendengarkan orang berbicara atau juga kita sendiri yang mengucapkannya.

Baca Juga: Strategi Memilih Ruang Sewa Toko di ITC

Dalam kaitannya dengan strategi investasi, sudah pasti tentu Anda harus paham dengan kedua istilah tersebut. Pertanyannya adalah apakah kita mengetahui dengan baik istilah tersebut? Coba baca penjelasan singkat berikut.


Perbedaan Aset dan Likuiditas

Coba perhatikan definisi aset terlebih dahulu. Aset, yang disebut juga aktiva, merupakan sumber ekonomi yang bisa diharapkan untuk memberikan manfaat usaha untuk waktu di kemudian hari.

Baca Juga: Strategi Mendanai di KoinWorks: 5 Cara Memaksimalkan Bunga Keuntungan

Dalam neraca saldo, aset dimasukkan dengan saldo normal debit. Aset juga bisa berarti sebagai semua hak yang bisa digunakan untuk operasi perusahaan. Sebagai contoh, yang dimasukkan pada kolom aset adalah gedung atau bangunan.

Oleh sebab itu, jika sebuah perusahaan memiliki bangunan yang bernilai 1 milyar, maka aset yang dihitung adalah jumlah 1 milyar itu.

Baca Juga: Tips Mengelola Bonus Perusahaan Agar Bisa Produktif

Selain gedung, ada juga yang termasuk aset seperti mobil, uang kas, paten teknologi, merk dagang dan lain sebagainya. Maka, aset atau aktiva bisa dipahami dengan harga total.

Hanya saja, untuk keperluan analisis, aset kemudian dibagi dalam beberapa kategori, yaitu;

Adapun kegunaan aset bisa bermacam-macam. Di dalam neraca, dafter aset akan diurutkan atau disusun berdasarkan tingkat likuiditasnya dari mulai yang paling likuid sampai dengan yang tidak likuid.

Bagi pihak manajemen, aset yang di dalam neraca bisa dicermati karena akan menjadi standar pengukuran prestasi keuangan suatu perusahaan.

Baca Juga: Pahami Caranya Bagaimana Mengembangkan Strategi Investasi Anda Sekarang Juga

Ukuran ini bisa digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan lain. Dengan begitu, pihak manajemen akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan atau memperbaikinya.

Sedangkan likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek.

Baca Juga: 7 Hal Yang Perlu Diketahui Sebelum Mengimpor Barang Dari Luar Negeri

Selain itu, likuiditas juga bisa diartikan sebagai kemampuan dari perusahaan atau seseorang dalam memenuhi hutang atau kewajibannya yang harus dibayar segera dengan harta lancar.

Likuiditas akan diukur dengan rasio dari aktiva lancar yang dibagi dengan hutang atau kewajiban lancar. Maka, perusahaan dikatakan memiliki likuiditas sehat jika memiliki rasio lancar dengan besaran 100%.

Baca Juga: Memanfaatkan Efek Compounding Sebagai Bagian dari Strategi Investasi

Sedangkan ukuran likuiditas suatu perusahaan yang bisa menggambarkan tingkat dari likuiditas perusahaan itu bisa dilihat dari rasio kas (yakni kas terhadap hutang atau kewajiban lancar).

Sebagai contoh, yang termasuk likuiditas adalah membayar telepon, listrik, gaji karyawan, air PDAM dan lain sebagainya.

Untuk rasio likuiditas, bisa dilihat dari current ratio dan quick ratio seperti penjelasan berikut;

Current Ratio bisa diartikan dengan membandingkan antara jumlah total aktiva lancar dengan hutang atau kewajiban lancar (current liabilities / current asset).

Current asset berisi pos-pos yang memiliki umur 1 tahun atau di bawahnya.

Current liabilities adalah kewajiban untuk pembayaran pajak dalam 1 tahun.

Sedangkan Quick Ratio bisa diartikan dengan membandingkan antara jumlah aktiva lancar yang dikurangi dari persediaan dengan hutang atau kewajiban lancar.

Baca Juga: 5 Faktor Melemahnya Rupiah, Cari Tahu!

Persediaan disini bisa berupa peralatan kantor, persediaan barang ketika dalam proses, bahan baku serta persediaan barang jadi.

Disini, manajemen persediaan juga penting karena berhubungan dengan mengadakan persediaan yang akan dibutuhkan untuk menjalankan operasi yang bersifat berkelanjutan dengan biaya yang minimum.

Baca Juga: Diversifikasi, Strategi Investasi yang Masih Direkomendasikan Para Pakar

Dari sini, sebenarnya sudah terlihat beberapa perbedaan mendasar antara aset dan likuiditas. Dengan kata lain, aset merupakan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan yang dihitung dalam bentuk uang seperti gedung yang dinilai dari harganya.

Sedangkan untuk likuiditas adalah tanggungan yang harus segera dibayarkan oleh perusahaan. Maka ada perbedaan yang sangat jelas disini.

Penting memang untuk bisa membedakan antara aset dan likuiditas sehingga dalam pembuatan laporan tidak akan keliru.

Baca Juga: Investasi untuk Bisnis Itu Perlu, Terutama pada 3 Hal Berikut Ini

Ya, dalam kaitannya dengan strategi investasi suatu perusahaan, maka sudah bisa dipastikan bahwa pemahaman atau wawasan tentang investasi dan bisnis termasuk penggunaan istilah-istilah penting tidak boleh dianggap remeh sehingga ketika tidak mau mempelajari makna aslinya, dapat merugikan yang berinvestasi itu sendiri.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Pengembangan Bisnis lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.