Investasi Emas atau Reksadana, Mana yang Lebih Cuan?

investasi emas atau reksadana

Sama-sama memiliki risiko kerugian rendah, kamu bingung memilih investasi emas atau reksadana? 

Enggak usah bingung-bingung karena kamu menemukan artikel yang tepat. Simak artikel ini untuk bisa menetapkan pilihanmu, ya.

Saat ini, investasi sudah bukan hal asing lagi di telinga masyarakat. Terdapat beragam pilihan investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari deposito, saham, properti, emas, hingga reksadana. 

Investasi emas dan reksadana menjadi jenis investasi yang banyak dipilih investor dengan profil risiko rendah karena memberikan keamanan dan imbal hasil yang menarik dibandingkan pilihan investasi lainnya.

Bagi investor pemula, mungkin kamu bertanya-tanya antara investasi emas atau reksadana, mana yang lebih cuan?

Untuk menjawabnya, mari simak ulasan mengenai sekilas tentang emas dan reksadana, fakta emas dan reksadana untuk investasi, waktu yang tepat untuk investasi emas atau reksadana, hingga perbedaannya, yuk!


Sekilas tentang Investasi Emas

Investasi emas terdengar lebih populer daripada investasi reksadana. Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah dalam mengartikan investasi emas dengan membeli emas dalam bentuk perhiasan. Mereka beranggapan ketika harga emas naik, maka harga emas berbentuk perhiasan pun demikian. 

Padahal emas perhiasan mengandung komponen biaya pembuatan saat dibeli dan dijual, lho. Artinya, makin rumit ukiran pada emas maka semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan di luar harga emas tersebut. 

Maka dari itu, jika kamu ingin berinvestasi emas sebaiknya belilah emas standar Logam Mulia (LM) yang kadar kemurniannya 99,99%. Emas ini bisa kamu beli dan dapatkan langsung di PT Aneka Tambang (Antam), Pegadaian, maupun toko emas terpercaya. 

Namun, jika kamu membelinya di toko emas, pastikan toko tersebut memiliki sertifikasi asli dari Antam atau toko tersebut telah mengeluarkan logam mulia terpercaya, seperti emas logam mulia UBS.


Sekilas tentang Investasi Reksadana

Reksadana adalah wadah yang menghimpun dana investor untuk berinvestasi pada instrumen investasi yang tersedia di pasar modal. Jika kamu berinvestasi pada instrumen ini, maka dana yang kamu miliki akan dikelola oleh perusahaan pengelola dana investasi di bawah tanggung jawab manajer investasi.

Terdapat empat jenis reksadana sesuai dengan profil risiko investor, yaitu:

  • Reksadana Pasar Uang (RDPU), yaitu reksadana ini dikelola Manajer Investasi yang menginvestasikan uang ke dalam instrumen-instrumen investasi pasar uang, seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
  • Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), yaitu reksadana yang dikelola Manajer investasi dengan memasukkan sebagian besar uang kamu ke dalam investasi obligasi dan sisanya bisa diinvestasikan ke saham dan/atau instrumen-instrumen investasi pasar uang.
  • Reksadana Campuran (RDC), yaitu reksadana yang dikelola Manajer investasi dengan menginvestasikan uang kamu secara berimbang ke dalam saham dan obligasi.
  • Reksadana Saham (RDS), yaitu reksadana yang dikelola Manajer investas dengan menginvestasikan sebagian besar uang kamu ke dalam saham.

Meskipun termasuk dalam investasi yang berisiko rendah, prinsip high risk high return juga berlaku pada investasi reksadana, lho. Reksadana saham memiliki risiko terbesar dengan potensi imbal hasil yang besar pula. Sebaliknya, reksadana pasar uang memiliki risiko yang lebih rendah dengan potensi imbal hasil yang lebih kecil pula. 


Fakta tentang Investasi Emas dan Reksadana

Sebagai dua jenis investasi dengan profil risiko rendah, idealnya investasi emas atau reksadana dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang. Misalnya, untuk tujuan pensiun, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya. 

Sebaliknya, apabila kedua jenis investasi tersebut digunakan untuk jangka pendek maka harganya masih berfluktuasi sehingga imbal hasilnya pun kurang maksimal. Untuk itu, jangan harap cuan tinggi dalam jangka pendek jika berinvestasi emas atau reksadana. 


Perbedaan Investasi Emas dan Reksadana

1. Modal Awal Investasi

Secara umum, reksadana dianggap instrumen investasi dengan modal awal investasi yang tidak terlalu besar. Mulai dari Rp10.000 saja, kamu sudah bisa melakukan investasi reksadana, lho. 

Sebaliknya, emas dianggap sebagai barang mewah karena untuk investasi per gramnya kamu perlu menyiapkan modal awal investasi sebesar Rp961.000 (harga per 8 November 2022). Namun, bila kamu tidak punya modal besar untuk membeli emas fisik, kamu juga bisa beli emas dengan cara mencicil atau nabung emas.

Metode cicil ini bisa dilakukan di Pegadaian atau platform investasi emas digital dengan minimum pembelian 0,01 gram atau sekitar Rp10.000. 

Yap, kamu tidak salah lihat. Salah satu platform yang bisa kamu pilih untuk membeli emas digital adalah KoinGold dari KoinWorks yang memberikan modal awal investasi yang kecil dan tanpa biaya komisi.


2. Nilai Investasi

Perbandingan yang selanjutnya antara investasi emas atau reksadana adalah dari segi nilai investasi. 

Harga emas cenderung stabil dan akan terus naik setiap tahunnya. Investasi emas kurang cocok untuk jangka pendek karena kenaikan atau return yang diberikan dalam setahun sebesar 5-20%. Jika kamu ingin return maksimal, kamu harus sedikit bersabar menunggu hingga 10 tahun untuk mendapatkan return lebih dari 100%. 

Lain halnya dengan investasi reksadana, return dari reksadana lebih menjanjikan daripada investasi emas. Namun, besarnya return juga menyesuaikan dengan jenis reksadana yang digunakan. Misalnya, jika kamu memilih reksadana saham, maka return yang akan kamu dapatkan akan cenderung lebih tinggi dari reksadana pasar uang. 


3. Imbal Hasil

Menurut Blomberg, salah satu media analis di pasar modal, reksadana memiliki imbal hasil atau return yang lebih tinggi. Lebih lanjut, hasil perbandingan menunjukkan bahwa keuntungan emas cenderung merosot atau stagnan. 

Sementara itu, keuntungan reksadana cenderung mengalami peningkatan. 


4. Risiko Investasi

Dari segi risiko kehilangan nilai, maka investasi emas jauh lebih unggul daripada risiko reksadana. Selain itu, investasi di reksadana juga memiliki beberapa risiko yang harus dipertimbangkan, seperti risiko likuiditas massal, penurunan nilai, hingga wanprestasi

Meski begitu, produk reksadana yang tidak berupa fisik cenderung lebih aman dari pemalsuan, lho. Sedangkan, bagi kamu yang memilih berinvestasi emas secara fisik harus berhati-hati terhadap pemalsuan emas yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. 


5. Diversifikasi Investasi

Pernah dengar istilah ‘jangan menaruh telur dalam satu keranjang’?

Istilah ini sering kali disampaikan pada seseorang yang ingin berinvestasi untuk menghindari kerugian investasi yang terlalu besar. 

Secara jenis, reksadana sangat mudah sekali dijadikan diversifikasi investasi. Sebab, kamu bisa menginvestasikan dana kamu pada beberapa jenis reksadana dalam satu waktu.

Sedangkan, emas hanya bisa didiversifikasi ketika menggunakan layanan tabungan emas saja. Selain itu, kemungkinan diversifikasi emas batangan memang ada namun hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh kalangan tertentu saja.  


6. Pengelolaan dan Penyimpanan Produk Investasi

Jika kamu berinvestasi emas fisik, maka pengelolaan investasi sepenuhnya tanggung jawab kamu sendiri termasuk menyediakan tempat penyimpanan yang aman. Sama halnya ketika kamu menitipkan emas melalui safe deposit box yang tetap mengharuskan kamu untuk memantau pasar, mengamati peluang, dan menargetkan investasi.

Sementara jika kamu berinvestasi pada reksadana, kamu tak perlu pusing-pusing memantau pasar dan mengelola portofolio karena hal tersebut merupakan tugas manajer investasi. Selain itu, reksadana yang merupakan produk non-fisik membuat kamu maupun manajer investasi tak perlu menyiapkan tempat penyimpanan aset tersebut.  


Itulah beberapa pertimbangan yang perlu kamu pikirkan sebelum memilih investasi emas atau reksadana. Gimana? Sudah kepikiran mau investasi yang mana, nih?

Bagi kamu yang tertarik berinvestasi emas tapi enggak mau ribet-ribet menyiapkan tempat penyimpanan, KoinGold dari KoinWorks cocok banget buat kamu!

KoinGold merupakan platform investasi emas yang dapat dilakukan secara online kapan pun dan di mana pun tanpa harus beranjak dari rumah, lho. 

Selain itu, terdapat pula beberapa keuntungan investasi di KoinGold, seperti tersedianya fitur subscription, auto buy, hingga redemption. 

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi KoinWorks dan investasi emas di KoinGold!

Gabung KoinGold!

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.